Saya masih ingat ketika ma'e--- panggilan ibu saya--- saat ada kerja bakti di mushola atau perbaikan jalan di depan rumah. Biasanya beliau menyiapkan satu ceret teh hangat dan juga rebusan ubi, mbili, ganyong, atau hasil kebun lainnya. Â Teh dan kudapan tersebut saya bawa ke mushola atau jalan tempat kerja bakti tersebut.
Saya juga terkenang ketika melihat wajah kegembiraan dari para janda tua di sekitar rumah. Girang karena menerima sekarung kecil  berisi gabah. Gabah tersebut adalah sebagian dari hasil panen sawah yang sudah ditunggu selama empat bulan.
Saya juga tidak lupa menyaksikan tetangga berkumpul di belakang rumah untuk memasak daging kambing. Masakan enak yang hanya bisa saya rasakan ketika ada hajat mendo'akan Simbah.
Sebab Allah Memperkenankan Do'a
Jika Allah sudah berkehendak tidak ada yang tak mungkin. Toh akhirnya apa yang diinginkan dapat terwujud. Hal yang sepertinya musykil akan terjadi atas ijin dan kehendak Allah.
Saat ini, kami semua sudah lulus kuliah. Kami semua pun sudah memiliki penghasilan yang lumayan dibanding tetangga-tetangga kami. Juga sudah berkeluarga dengan tentram dan diberi momongan. Semua dapat terwujud atas kemurahan Allah.
Kami sadar, pendidikan yang baik, pekerjaan yang menguntungkan, pasangan hidup yang menentramkan, keluarga yang hangat, dan tempat tinggal yang nyaman semua tidak lepas dari tengadahnya tangan orang tua ke langit. Do'a yang diiringi keyakinan dan perbuatan baik orang tua adalah sebab Allah menurunkan kebaikan kepada kami.
Dari gambaran cerita masa kecil tersebut saya ingat akan ayat Al-Qur'an tepatnya di surat Asy-Syura ayat 26.
"dan Dia memperkenankan (doa) orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan serta menambah (pahala) kepada mereka dari karunia-Nya. Orang-orang yang ingkar akan mendapat azab yang sangat keras." bunyi ayat tersebut.
Â
Stori masa kecil menambah keyakinan diri tentang pesan suci Allah dari ayat Al Qur'an. Bahwa adanya perbuatan baik yang dilandasi keyakinan dapat menjadi jalan Allah mengabulkan do'a-do'a. Terkabulnya do'a tidak hanya ditunggu, namun juga diusahakan dengan menambah keyakinan dan memperbanyak amal kebaikan.
Sebenarnya masih ada pelajaran yang lain yang menurut saya perlu dicermati kaitan do'a. Sebagai orang tua juga perlu berhati-hati dalam menyampaikan keinginan kepada Sang Maha Kuasa.
Saat ini saudari saya semua berkaca mata. Dan saya ingat dulu ibu saya ingin melihat anak-anaknya berkaca mata, supaya terlihat cantik seperti mahasiswi KKN yang ikut numpang di rumah saat itu. Memang mereka terlihat cantik dengan  kacamatanya. Namun sebenarnya itu juga penanda adanya minus di kedua penglihatannya.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI