Mohon tunggu...
Paryono Yono
Paryono Yono Mohon Tunggu... Guru - Menulis untuk berbagi

Blog pribadi https://dolentera.wordpress.com

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Berkreasi dengan Menulis, Terkait Ranah Kognitif

13 Januari 2019   04:34 Diperbarui: 13 Januari 2019   07:58 459
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Menulis adalah mencipta. Mencipta dalam hal ini bukan mencipta secara mutlak, tetapi lebih pada mengkreasi ide, gagasan, pandangan, wawasan, atau curahan hati ke dalam bentuk tulisan. Manusia tidak bisa dikatakan mencipta secara mutlak, karena bahan dasar bukan dari manusia itu sendiri.

Otak, ide, pengetahuan, tangan, mata, kertas, bolpoin, gadged, dan semua bahan dan alat untuk menulis bukan ciptaan manusia. Yang berhak mengatakan pencipta sebenarnya hanyalah Tuhan, Sang Pencipta itu sendiri. Dengan menggunakan bahan dan alat yang diciptakan Tuhan, manusia mengkreasi sehingga menjadi karya berupa tulisan.

Saya tidak akan masuk ruang perdebatan mengenai berhak tidaknya penulis dikatakan sebagai pencipta. Karena kalo diteruskan bisa panjang dan lebar, tidak selesai-selesai. Bisa jadi pembaca sudah kabur sebelum menyentuh materi pokok bahasan.

Saya memposisikan sebagai orang yang belajar menulis, bukan orang yang sudah terbiasa menulis, apalagi yang pekerjaannya sebagai penulis.

Bagi pemula seperti saya, cukup belajar menulis tidak perlu berpikir njlimet mengenai hasil. Mau tulisan diapakan, itu urusan admin. Bagi saya, tulisan ditampilkan ya alhamdulillah, tidak juga tidak apa-apa. Diberi label pilihan ya monggo, tidak yo ora popo. Dikasih artikel utama juga ikhlas, tidak juga ora masalah. Bahkan jika dihapus pun tidak akan saya perkarakan. Semua biar  menjadi kewenangan kompasiana.

Menulis adalah sebuah proses berpikir, dengan hasilnya adalah tulisan. Kaitan proses berfikir dalam kegiatan belajar ada tahapan-tahapan, dalam dunia pendidikan biasa dikenal dengan taksonomi Bloom. Tahapan proses berfikir taksonomi Bloom adalah: pengetahuan, pemahaman, penerapan, analisis, sintesis, dan penilaian.

Anderson merevisi dari yang sebelumnya berorientasi hasil, dirubah menjadi proses. Yang sebelumnya kata kerja operasional berupa kata benda menjadi kata kerja. Contoh: pengetahuan (kata benda) dirubah menjadi mengingat (kata kerja).

Hasil  taksonomi Bloom revisi Anderson menjadi: mengingat, memahami, menerapkan, menganalisis, menilai, baru mengkreasi atau mencipta.

Bagi orang yang sedang belajar, menulis adalah sebuah proses belajar, sehingga yang diperhatikan adalah perjalananya bukan hasil yang didapat. Jika pemula sudah banyak berhitung hasil, bisa jadi malah patah arang sebelum menghasilkan karya.

Beda dengan profesional, profesional memang harus lebih mengedepankan hasil tulisan. Apakah karyanya bermanfaat atau tidak? Apakah diterima khalayak atau tidak? Apakah dapat dijadikan duit apa tidak?, dst.

Orang dalam belajar, menyusun kalimat awal  saja sudah pusing apalagi ditambah memikirkan tulisan berkualitas, tambah mumet. Untuk itu sing penting nulis, yang lain biar diurusi oleh orang yang berwenang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun