Mohon tunggu...
Parningotan Lumbanraja
Parningotan Lumbanraja Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa politeknik pembangunan pertanian medan

Mempunya hobi yang luar biasa bermanfaat baik untuk diri sendiri dan untuk orang lain. Menjalin pertemanan dengan siapapun tanpa memandang status sosial, suku serta budaya

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Kenaikan Signifikan Luas dan Produksi Padi (Oryza sativa L) yang Memberikan Keuntungan Seluruh Masyarakat Kota Pematangsiantar

26 Juni 2022   05:05 Diperbarui: 26 Juni 2022   05:21 183
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Padi merupakan komoditas pangan penghasil beras yang memegang peranan penting dalam kehidupan ekonomi Indonesia. Yaitu beras sebagai makanan pokok sangat sulit digantikan oleh bahan pokok lainnya. Diantaranya jagung, umbi-umbian, sagu dan sumber karbohidrat lainnya. Sehingga keberadaan beras menjadi prioritas utama masyarakat dalam memenuhi kebutuhan asupan karbohidrat yang dapat mengenyangkan dan merupakan sumber karbohidrat utama yang mudah diubah menjadi energi. Padi sebagai tanaman pangan dikonsumsi kurang lebih 90% dari keseluruhan produk Indonesia untuk makanan pokok sehari-hari.

Ketahanan, kemandirian, dan kedaulatan pangan Indonesia dinilai belum kokoh. Hal ini diindikasikan oleh tingginya impor produk pangan. Hingga tahun 2013 masalah ketahanan pangan khususnya beras menjadi persoalan besar bangsa Indonesia. Pada tahun 2011, impornya 1,6 juta ton dan pada tahun 2012 impor beras 1,9 juta ton

Maka dari itu peran dinas pertanian dan para penyuluh pertanian sangat berpengaruh positif bagi bidang pertanian, karena bermanfaat untuk mendorong Sumber Daya Manusia di sektor pertanian agar menjadi pertanian maju, mandiri dan modern.

Salah satu upaya dinas pertanian kota Pematangsiantar dalam mendorong kemajuan sektor pertanian adalah dengan diadakanya bantuan bibit padi, bantuan pupuk, serta memberikan bimbingan dalam penanganan hama dan penyakit pada padi.

Hal ini memberikan suatu dampak yang baik, dapat dilihat dari tahun 2019 ke tahun 2020. Luas panen padi di tahun 2019 sebesar 1,81 ribu hektar dan pada tahun 2020 sebesar 2,06 ribu hektar, mengalami peningkatan sebanyak 0,24 ribu hektar. Bahkan dalam produksi padi mengalami peningkatan pada tahun 2020 sebesar 12,66 ribu ton gabah kering giling (GKG) dibandingkan pada 2019 hanya sebesar 11,31 ribu ton GKG, dapat dilihat peningkatan sebanyak 1,34 ribu ton GKG atau 11,86 persen.

Peningkatan produksi padi terjadi pada subround di bulan Januari-April dan September-Desember 2020 yaitu masing-masing sebesar 1,72 ribu ton GKG(38,36%) dan1,42 ribu ton GKG(46,95%)) dibandingkan 2019. Sebaliknya, produksi padi menurun pada subround Mei-Agustus 2020, yakni sebesar 1,80 ribu ton GKG(47,45%).

Jika dikonversikan menjadi beras untuk konsumsi pangan penduduk, produksi beras pada 2020 sebesar 7,22 ribu ton, mengalami peningkatan sebanyak 0,77 ribu ton atau 11,89% dibandingkan 2019 yang sebesar 6,46 ribu ton.  

Semoga bermanfaat bagi yang membaca dan teruslah berkarya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun