Mohon tunggu...
JQ Soenardi
JQ Soenardi Mohon Tunggu... Buruh - Rektor Universitas Kehidupan
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Menulis adalah berkerja di kesunyian Dalam hening dan senyap namun terasa

Selanjutnya

Tutup

Halo Lokal

Mr Bogel, Pengayoman Pesantren Genggong Kepada Masyarakat Perihal Sampah

21 Maret 2024   13:38 Diperbarui: 21 Maret 2024   13:52 338
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pemantauan Mr Bogel di Tempat Pembuangan Sampah (TPS) Pondok Pesantren Zainul Hasan Genggong, hal ini di lakukan dalam rangka untuk melihat secara langsung pengangkutan sampah yang di lakukan oleh petugas Daerah Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Probolinggo untuk mengetahui selesai atau tidak pekerjaan tersebut 

Setelah peninjauan ke lokasi pada hari kamis (21/03/2024) dalam pembicaraannya dengan petugas DLH Mr Bogel menyampaikan, "peningkatan jumlah semakin hari bertambah kedepannya kita akan mengadakan program pemberdayaan masyarakat berbasis sampah untuk mengurangi jumlah sampah, program akan di selenggarakan dengan santri dan para pemulung yang biasa memungut sampah di TPS Pesantren Genggong." ungkapnya 

Menurutnya potensi nilai ekonomi dari sampah ini sering kali di pandang sebelah mata lantaran di anggap kotor, ia mengungkapkan "kalau sampah ini di kelola dengan baik niscaya akan menjadi sesuatu yang berkah." ucapnya saat di mintai keterangan oleh awak media

Program pengelolaan sampah secara konsep tidak hanya memberikan pelatihan saja, akan tetapi juga memberikan pendidikan kesadaran terhadap lingkungan untuk para santri dan masyarakat, sehingga mengetahui pemanfaatan sampah dan cara pengelolaannya secara maksimal 

Dokumen pribadi 
Dokumen pribadi 

Keyakinan dan tekad yang membuatnya bergerak dan terpanggil, ia mengungkapkan "hal ini di lakukan sebagai bentuk pengayoman dari pihak pesantren kepada masyarakat, karena pesantren ini adalah basisnya kemasyarakatan atau dengan istilah kata ummat, yang tumbuh di desa, maka tidak ada alasan untuk melibatkan masyarakat dalam pengelolaan lingkungan yang nantinya akan berdampak positif.

Imbuhnya "pendapat saya, ini merupakan untuk menjaga keselarasan antara manusia sebagai khilafah di muka bumi yang berinteraksi secara sosial (habluminannas) untuk menjaga kelestariannya (habluminalalam) untuk mengamalkan perintah Allah (habluminallah) simpel aja secara filosofis." ujar Mr Bogel

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Halo Lokal Selengkapnya
Lihat Halo Lokal Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun