Sabtu (16/03/2024) PMII Rayon Al Irsyad UNZAH Mengadakan Khotmil Qur'an & Kajian Epistemologi pukul 15:00 S.D selesai, bertempat di Desa Gerongan Kecamatan Maron di kediamannya sahabati Nurdiana Afifah
Kegiatan ini merupakan agenda kajian di Bulan Ramadhan yang mengangkat tema: humanisasi dan dehamsnisme sebagai bentuk refleksi intelektual bagi sahabat sahabati PMII Rayon Al Irsyad UNZAH, meski keadaan mati lampu hanya di terangi lilin, kajian tetap berlanjut di laksanakan setelah berbuka puasa di lanjutkan sholat magrib acara di mulaiÂ
Dalam kesempatan kali ini sedikit menyinggung tentang pembahasan epistemologi, ketua Rayon Al - Irsyad selaku pemateri memaparkan, bahwasanya kajian ini fokus mencari hakikat pengetahuan yang selama ini masyarakat patenkan kebenarannya
Ia menjelaskan apa sebenarnya epistemologi itu, menurutnya "epistemologi adalah mencari hakikat pengetahuan, pengetahuan ini kan harus diuji validitasnya,"
Pandangannya kritik terhadap pengetahuan terkadang syarat akan kepentingan, sehingga validitasnya dan kebenarannya serasa hanya dari golongan tertentu, padahal pengetahuan sifatnya universal dan perlu di uji dan di kaji ulang melalui verifikasi secara penalaranÂ
tema humanisasi dan dehumanisasi menjadi poko pembahasan, ia memaparkan tentang ibadah yang di golongkan menjadi dua bagian, ibadah vertikal dan horizontal, ibadah vertikal adalah ritual keagamaan sedangkan ibadah horizontal merupakan relasi sosial kemasyarakatan atau lebih dikenal dengan istilah agama hablum minannas
Ada tiga pilar yang menjadi  landasan dasar, yang pertama habluminallah yang kedua habluminannas yang ketiga hablum minal alam, ia menguraikan tentang habluminannas, "kalau kita fokusnya terhadap habluminallah, hal yang di takutkan menghiraukan ibadah-ibadah yang sifatnya sosial."ungkapnyaÂ
Lanjutnya, "kita membahas tentang habluminannas, justru harus lebih open minded lagi terkait kondisi kondisi sosial, karena ada sesuatu sifat yang tanpa di sadari terkadang kecenderungan manusia dapat memperbudak manusia secara sadar atau pun tidak sadar