Mohon tunggu...
Slamet Parmanto
Slamet Parmanto Mohon Tunggu... Administrasi - traveller

part time traveller, full time dreamer\r\n\r\nparmantos.wordpress.com

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Selfie di Kuburan, Sakit Jiwa!

31 Maret 2015   11:14 Diperbarui: 17 Juni 2015   08:45 1392
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="attachment_406721" align="aligncenter" width="560" caption="photo by botanicalgarden.ubc.ca"][/caption]

Ada yang tahu nama dari bunga cantik di atas?

Bunga kuning dan cantik diatas biasanya akan tumbuh dengan baik di musim semi seperti ini. Namanya bunga narsis. Narsis? cukup lucu memang. Nama latinnya adalah Narcissus pseudonarcissus yang mana nama itu diambil dari legenda mitos Yunani. Ceritanya ada pemuda Yunani bernama Narkissos yang tiap hari kerjaanya adalah memandangi bayangannya sendiri di kolam.

Suatu hari karena terlalu asyik dan senyum-senyum sendiri di pinggir kolam tiba-tiba ia terperosok kedalam kolam tersebut. Karena tidak bisa berenang, tewaslah si pemuda itu. Lalu kemudian jasadnya menjelma menjadi bunga narsis sejenis bunga lily yang sering tumbuh liar di kampung saya (hanya saja bunganya bewarna merah).

Lantas apa hubungannya Selfie di Kuburan dan bunga Narsis?

Belum lama ini, dunia pemberitaan dihebohkan (kembali) dengan kematiannya artis Olga Syahputra. Artis yang masa hidupnya sempat menjadi kontroversi ternyata setelah meninggal banyak mendulang simpati dan empati. Maka, tak heran banyak masyarakat yang berbodong-bondong ke makamnya. Untuk apa? mendoakan mungkin, mengingat ajal mungkin, cuma pengin tahu mungkin, pengin masuk tipi mungkin, atau juga pengin narsis mungkin.

Nah, kemungkinan pertama sampai yang ketiga masih normal untuk ukuran manusia sehat. Tapi dua kemungkinan terakhir? saya tidak mengatakan bahwa masuk tipi dan berprilaku narsis itu hal yang buruk, bukan. Tapi masalahnya adalah mereka narsis dan numpang muka di kuburan! Apa ngga sakit tuh. Lihat saja sendiri, tampang-tampang (agak) imut nan menggemeskan dan pengin nyubit ini.

[caption id="attachment_406723" align="aligncenter" width="560" caption="Selfie kuburan (viva.co.id)"]

1427772551871676272
1427772551871676272
[/caption]

[caption id="attachment_406724" align="aligncenter" width="470" caption="Selfie Kuburan (viva.co.id)"]

14277726851955547345
14277726851955547345
[/caption]

[caption id="attachment_406725" align="aligncenter" width="530" caption="Selfie kuburan (viva.co.id)"]

14277727291809028216
14277727291809028216
[/caption]

Terus salah gitu foto selfie di kuburan? kan foto-foto mereka sendiri, hape-hape mereka sendiri, muka-muka (jelek) mereka sendiri. Apa urusannya dengan kita? ngga penting juga sih ngrusin yang beginian. Tapi kok yo yen disawang-sawang ora patut. Masak iya kuburan jadi ajang narsis seolah-olah tempat paling okeh se jagad raya.

Yang namanya kuburan, seharusnya tempat sakral. Ada etika dan etiket yang berlaku. Kalau dalam Islam, dianjurkan untuk mengucap salam pada ahli kubur (penghuni kubur), tidak menginjak-injak kubur, tidak berperilaku tahayul (misal nyari tuyul) dan seterusnya.

Yang namanya kuburan, seharusnya tempat yang biru mengharukan. Tempat orang bersedih karena ditanggal anggota keluarganya untuk selama-lamanya. Jadi berprilaku baik terhadap nisan almarhum adalah termasuk menghibur dan menghargai keluarga yang sedang berkabung.

Bukan justru, tampang necis, bermuka (sok) manis dan sambil pipis di kuburan. Selfie memang boleh, tidak ada yang berhak melarang. Tapi kalau sudah tidak wajar tentu sangat berbahaya, tak hanya orang lain termasuk mereka sendiri.

Menurut psychoanalitic theory narsisme adalah bentuk dari gejala penyakit Mental Disorder (DSM). Theory ini dikemukan oleh Sigmund Freud. Selain itu narsisme juga termasuk masalah budaya dan social masyarakat. Dikatakan bahwa narsis adalah salah satu dari tiga ancaman personalitas dark triad, yaitu machiavellisme (kecendrungan patriotik, fasisme), psyochopathy (anti sosial, kejam) dan narsisisme (cenderung egotism, pride dan lack of emphaty).

Ya, narsisme adalah salah satu penyakit kejiwaan. Dengan ditandai dengan bangga terhadap diri sendiri secara berlebihan, selfish dan yang parah adalah berkurangnya rasa empati.

Dan, selfie dikuburan sepertinya menujukkan ke arah sana. Lihat saja, dimana rasa empati orang-orang itu? apa ngga kasihan orang yang sudah meninggal dijadikan ajang narsis? gimana juga perasaan keluarga yang sedang berkabung? dimana letak rasa kemanusiaanya?

Yang saya khawatirkan adalah jika hal ini terus dibiarkan, dianggap biasa dan tidak disadarkan, maka boleh jadi akan berakibat pada masalah sosial yang semakin akut. Contoh ekstrimnya, ketika ada kecelakaan misalnya, nih orang-orang tidak segera menolong malah sibuk selfie. Piye jal perasaanmumisal Anda yang jadi korban?

[caption id="attachment_406742" align="aligncenter" width="426" caption="Narsis (roda2blog.wordpress.com)"]

1427774581517339352
1427774581517339352
[/caption]

Yang saya khawatirkan adalah jika gangguan jiwa seperti ini menjadi budaya baru. Budaya anti rasa empati, egois, tukang serobot dan seterusnya.

Yang saya khwatirkan adalah mereka ini (orang-orang narsis berlebih) akan dikutuk Tuhan menjadi rumpun bunga seperti halnya pemuda Yunani.

Sebelum anda dikutuk, maka berhentilah selfie di kuburan!!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun