Mohon tunggu...
Slamet Parmanto
Slamet Parmanto Mohon Tunggu... Administrasi - traveller

part time traveller, full time dreamer\r\n\r\nparmantos.wordpress.com

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Jalan-jalan ke Turkish Bath (Hammam) Tua

12 Agustus 2014   02:05 Diperbarui: 18 Juni 2015   03:47 264
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Entrance
Entrance

Pemandian air panas atau sauna atau dalam bahasa Turki disebut Hammam ini tampak begitu tua. Saya perkirakan kalau hammam ini dibangun sejak jaman Bizantium (Romawi Timur) atau paling tidak awal-awal berdirinya kekhalifahan Ustmani jika melihat struktur bangunannya yang dominan dengan susunan batu, bukan bata seperti biasanya. Kalau kita baca di wikipedia, Hammam seperti ini sudah ada sejak jaman Yunani kuno. Selain sebagai tempat mandi, waktu itu hammam juga sebagai tempat relaksasi dan sekaligus ngerumpi bagi kaum hawa. Kalau dalam tradisi Islam, lokasi hammam biasanya terletak di dekat masjid, filosofinya sebelum beribadah badan harus dalam keadaan bersih dahulu.

Interior (dok pribadi)

Bangunan batu (dok pribadi)

Secara struktur, bentuk hammam tua ini hanya berbentuk persegi dengan belik(kolam) di dalamnya, sedangkan struktur atap berbentuk setengah lingkaran. Semua bangunan tersusun dari batuan marmer, dengan perekat entah dengan apa. Sangat sederhana. Hal ini berbeda dengan design hammam lain di Turki. Kemudian saya ngetes berapa suhu airnya (dengan mencelupkan kaki), saya perkirakan suhu airnya kurang lebih 40 derajat Celcius. Cukup panas, tapi masih kurang panas jika dibandingkan dengan sumber air panas di Ciater Jabar atau di Guci Jateng. Kemudian kami nyebur, ternyata kolamnya tidak terlalu dalam cuma sekitar dada orang dewasa. Yang unik adalah selain airnya hangat dan mengandung sedikit amonia juga airnya berasa asin. Mungkin pengaruh dari rembesan air laut disekitarnya. Berendam di hammam tua ini kita serasa di dalam sauna, hangat dan tentunya ini sangat baik buat relaksasi otot-otot yang kaku dan tentunya sangat manjur jika ada masalah dengan penyakit kulit. Tapi bagi saya yang paling penting di hammam tua ini adalah Gratis. Mau berendam sampai shubuh pun tak ada yang melarang hehe. Selamat Bekerja! #loh -Sekian-

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun