Mohon tunggu...
Slamet Parmanto
Slamet Parmanto Mohon Tunggu... Administrasi - traveller

part time traveller, full time dreamer\r\n\r\nparmantos.wordpress.com

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Janji Kemerdekaan? Sudah Lunaskah?

17 Agustus 2014   11:35 Diperbarui: 18 Juni 2015   03:20 19
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

TUGU RAKYAT (Tujuh Gugatan Rakyat). Pergerakan mahasiswa tahun 2008 ini dilatar belakangi oleh penolakan kenaikan BBM oleh rezim Susilo Bambang Yudhoyono waktu itu, sebab lain adalah akumulasi kemarahan akan tidak terpenuhinya agenda reformasi pasca 10 tahun reformasi digulirkan. Pergerakan ini memang tidak sebesar aksi tahun 1966 ataupun 1998, tapi merupakan yang terbesar setelah reformasi. Tujuh gugatan itu diantaranya :

  1. Nasionalisasi aset strategi bangsa.
  2. Wujudkan pendidikan dan pelayanan kesehatan yang bermutu,terjangkau,dan merata bagi seluruh rakyat Indonesia.
  3. Tuntaskan kasus BLBI dan korupsi Soeharto beserta kroni-kroninya,sebagai perwujudan kepastian hukum di Indonesia.
  4. Kembalikan kedaulatan bangsa pada sektor pangan,ekonomi, dan energi.
  5. Jamin ketersediaan dan keterjangkauan harga kebutuhan pokok bagi rakyat.
  6. Tuntaskan reformasi birokrasi dan berantas mafia peradilan.
  7. Selamatkan lingkungan Indonesia dan tuntut Lapindo Brantas untuk mengganti rugi seluruh dampak dari lumpur Lapindo.

Seperti utang bank yang terus berbunga. Jika kita cermati, tuntutan-tuntutan diatas, secara gamblang kita melihat seakan tuntutan demi tuntutan malah semakin bertambah. Lantas, apakah janji kemerdekaan sudah lunas?

Aksi Tugu Rakyat 2008 (dok pribadi)

Melunasi Janji

Tidak benar dan tidak akan mampu jika tanggung jawab pelunasan janji hanya tanggung jawab negara dan pemerintah. Pelunasan janji adalah tanggung jawab moral semua komponen bangsa ini. Semua komponen yang menjaga eksistensi bangsa ini.

Lupakah kita, dulu kita bodoh. Lupakah kita, yang dulu miskin papa sekarang menjadi kaya raya. Itulah mereka yang sudah terlunasi janjinya. Lalu, bagaimana dengan saudara kita yang lain?. Saudara kita yang sampai sekarang belum merasakan bagaimana rasanya dicerdaskan. Saudara kita yang sekedar untuk memastikan esok hari bisa makan lagi adalah hal yang tidak mungkin. Saudara kita...

Sudah saatnya menghentikan tuntutan demi tuntutan beranak pinak. Sudah saatnya kita ikut berkontribusi. Tidak pantas bagi kita, merayakan proklamasi hanya sekedar eforia. Sekedar pembangkit ingatan sejarah perjuangan. Akan tetapi sebagai PENEGUH sikap menjadi bagian pelunas janji.

Merdeka!

Kampung Bujangan (baca: Buca), Turkey.

00.01, 17 Agustus 2014.

Dari berbagai sumber dan apa yang saya rasakan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun