Mohon tunggu...
Slamet Parmanto
Slamet Parmanto Mohon Tunggu... Administrasi - traveller

part time traveller, full time dreamer\r\n\r\nparmantos.wordpress.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Belajar dari Seekor Lebah

30 Agustus 2014   22:39 Diperbarui: 18 Juni 2015   02:04 372
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam sebuah koloni lebah, sesungguhnya masing-masing dari mereka memiliki peran-peran masing. Ada yang menjadi pemimpin (lebah ratu), ada yang menjadi lebah pejantan dan ada pula yang menjadi pekerja. Tidak pernah sedikt pun dari mereka saling iri atau menyerobot urusan yang bukan kapasitasnya.  Mereka mengenyampingkan sifat itu, sehingga mampu bekerja sama dalam kelompok yang besar.

Sebuah pelajaran penting bagi kita. Saat kita berjamaah, berkelompok atau berorganisasi maka mengetahui peran masing-masing, tidak saling iri dan tunduk pada pemimpin maka akan menghantarkan kita kepada sebuah jamaah yang kokoh. Kemampuan kita bekerjasama dalam sebuah tim, akan sangat bermanfaat bagi tim untuk meraih tujuan yang sudah disepakati sebelumnya.

Bekerja Cerdas dan Keras

Jika diperhatikan, sesungguhnya seekor lebah memiliki kecerdasan yang tinggi. Keahlian lebah dibidang arsitektur diakui oleh para ahli sebagai hal yang menakjubkan. Sarang lebah yang berbentuk heksagonal adalah buktinya. Pilihan geometri ini memiliki banyak kelebihan jika dibanding bentuk geometri lain. Dengan sarang berbentuk heksagonal ini, para lebah akan menyimpan madu dengan jumlah maksimal, namun hanya dengan menggunakan material yang sedikit untuk membangunnya.

Selain itu, kemampuan lebah dalam usahanya menghasilkan madu sudah tidak diragukan lagi. Seekor lebah dalam sehari bisa terbang mencapai ribuan kilometer dan setiap detik seekor lebah mampu mengepakkan sayapnya sebanyak 250 kali.

Kita dalam bekerja, tak cukup hanya bekerja dengan giat. Kita butuh kerja cerdas dalam pekerjaan kita. Karena, efektifitas dan totalitas kerja adalah kunci keberhasilan kita.

Tidak Mengganggu kecuali Diganggu

Ini adalah salah satu keunikan dari seekor lebah. Lebah adalah makhluk paling cinta damai, mereka tidak akan mengganggu manusia jika tidak ada gangguan yang mendatangi mereka. Karena sesungguhnya mereka paham akan resiko jika ia memulai perkelahian. Karena ketika ia menyengat -mengeluarkan racun dari dalam tubuhnya- maka resiko yang akan ia terima sangatlah besar, yakni nyawa mereka sendiri. Saat menyengat, kantung racun terbuka. Kemudian, di saat itu juga racun akan mengalir ke tubuh obyek yang disengat dan tubuh lebah itu sendiri.

Jika ibarat seekor lebah itu adalah hati kita, maka hati yang sering marah, jengkel, iri bahkan mendendam akan menjadikan hati kita sakit bahkan mati. Sebuah hati yang sakit maka peluang baginya untuk menerima kebenaran akan mengecil. Hati yang sakit atau mati akan melahirkan sifat dumeh -sikap sombong- penyakit hati nomor satu yang membuat dua makhluk menerima murka Allah hingga hari kiamat.

Ingin hidup makin berkah? belajarlah dari seekor lebah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun