Tuk sekian
Diam saja
Teriris lagi
MungkinÂ
Malam iniÂ
Pertunjukan pantomimÂ
Mengkelebat
Bulan yang bertengger mempesona
Sayang
Hasrat yang sudah hilang
Membuih di tengah kerlipÂ
Lelah tubuhku ku sandarkan pada bahu jalanan
Lama aku tak kuasa bangkit
Berjam diam melongo
Tanpa daya
Hilang
Hancur
Bilangan yang tak pernah genap lagi
Telingaku berdengingÂ
Angin yang tak kembali
Langit makin pekat
Penglihatan ku serasa lepas
Ku tak bermaksudÂ
Hanya ingin diam
Diufuk sana berkelebatÂ
Tak nampak, iseng
Ku melakukan apa
Aku dimangu
Bertanya tanya punÂ
Pada siapa, aku
Dimana aku pun tak pahamÂ
Mungkin dan mungkin
Sudah waktunyaÂ
Tidurlah bersamaku, tapi
Haaaaaaaaaa
SiapaÂ
Lirik yang menyayat nyayatÂ
Dibalik bukit menjulang
Sedang menari
Dawai dipetiknya, sakit
Ruang sepi
Tubuhku tak menggigil
Rupanya menyatu
Lepas
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H