Mohon tunggu...
parman rudiansah
parman rudiansah Mohon Tunggu... Guru - Guru

Hobi membaca, tidak suka berisik, dan menulis puisi bagian caraku menafsir tabir

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Sikopat

14 Oktober 2024   05:37 Diperbarui: 16 Oktober 2024   07:03 29
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Benang kusut tak mudah untuk di urai

Pepatah lama tapi betul adanya

Seperti di terjang banjir dihantam pula dengan halilintar

Tergeletak tubuh disapu rob yang ganas

Lain dengan laminar flow

Yang tenang dan damai

Arus ini berisik dan gaduh 

Memendam luka lama dan penuh riak

Kepala berbentur kiri kanan

Tak lagi dikenal

Itulah cerita saat selusin berbondong bondong meminta Selfi duka

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun