Mohon tunggu...
parman rudiansah
parman rudiansah Mohon Tunggu... Guru - Guru

Hobi membaca, tidak suka berisik, dan menulis puisi bagian caraku menafsir tabir

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Timur

10 September 2024   20:04 Diperbarui: 10 September 2024   20:17 43
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Jangan paksa kami

Tak perlu

Cinta tidak begini

Kata mereka bersenandung

Dada kami tak legam

Ceritakan pada malam

Purnama menyolek

Aduhai kami rindu

Berderu ombak dilautan

Setidaknya harga sebuah kecantikan

Semilir suar berkedip seolah

Nampak sahaja di ujung tombak

Mereka selalu berkata

Saat mendengkur pula kami takjub

Mutiara memang mudah pecah

Mahal.

Jaga saja mudah katamu

Bingung harus berkata tulus

Maling dimanamana bukan

Termasuk didalam selimut

Mimpi ini tak lepas pusaran

Kami tak mau dilecehkan

Umpat itu asyik

Biarkan kami bebas bersama rembulan

Kami memang kejora

Kami sama denganmu

Kami dan kamu samasama

Samasama pernah dalam ketiak

Ada yang bilang kami beda

Wajar

Kamu juga beda

Kita berbeda

Lantas apa pula kita membenci

Kami tak paham kawan

Kamu paham tak

Tak paham jua kan

Kita samasama tak paham

Saling tak paham

Bukankah kita sudah sama

Samasama tak paham

Kalau ada pinang bisa dibelah dua

Jangan tertipu umpatan

Tak semuanya pinang dan

Tak harus

Kita belum merasa merdeka

Kamu sudah?

Kami tak paham

Apa yang mengawali

Rajawali bertengger mengumpat?

Takdirkita

Untuk berbeda

Bukankah sudahsama

Samasama beda

Jangan mengumpat

Kami tak paham

Tak ada pembeda

Bukan berarti beda

Persamaan tak harus sama

Beda bisa bersama

Kenapa tak paham

Bersama karena beda

Kita itukan begitu

Begini saja tak paham

Sejak dahulu

Kamu aku tertawa saja

Tertawa sama tak

Makin aku tertawa

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun