Kaleidoskop ringkas di atas memberikan gambaran reflektif terhadap isu global dan nasional saat pergantian tahun menuju 2025.
a. Middle-East dan dominasi Israel
Keberhasilan operasi udara Israel di Middle-East, termasuk serangan ke Teheran, mencerminkan kemampuan militer Israel yang kuat dan dukungan teknologi tinggi, terutama dari sekutu seperti AS. Pendekatan yang kemungkinan besar akan diambil Israel seperti "carpet bombing" terhadap Houthi di Yaman tentu berisiko tinggi dan akan menciptakan krisis kemanusiaan dan musuh-musuh Israel akan langsung menuding itu melanggar hukum internasional, belum lagi puppet yang memakai BBM Arab seperti Irlandia, Spanyol, Norwegia, Afrika Selatan dll akan melancarkan kecaman global. Tapi mengutip slank Bandung "kapalang selon" Israel bagaimanapun harus meratakan Houthi di Yaman.
Upaya untuk menghentikan pengembangan nuklir Iran adalah isu yang kompleks. Sanksi internasional, diplomasi, dan tindakan militer menjadi alat tekanan, tetapi semua ini memerlukan dukungan komunitas internasional, bukan hanya aksi sepihak. Tapi berdasarkan pengalaman sebelumnya, tak ada jalan lain "kepala ular" memang harus dipotong agar tak ada lagi geliat proksi Iran di sekujur middle-east.
Pergeseran kekuatan regional sudah tampak dengan normalisasi hubungan beberapa negara Arab dengan Israel melalui Abraham Accords. Namun, tantangan tetap ada, termasuk peran Iran, konflik Yaman, dan isu Arab-Palestina.
b. Rusia vs Ukraina
Jika Trump kembali ke Gedung Putih, prioritasnya kemungkinan besar adalah mengurangi keterlibatan AS dalam konflik internasional, termasuk Ukraina. Solusi kompromi seperti Rusia menguasai Donbass dan Crimea memang akan kontroversial, karena melanggar prinsip kedaulatan Ukraina. Trump harus mampu meyakinkan  UE bahwa Ukraina adalah masa lalu Rusia.
Pergeseran tanggungjawab keamanan Eropa kepada UE bisa menjadi langkah yang baik untuk memperkuat kemandirian regional, tetapi juga membutuhkan waktu, sumberdaya, dan konsensus politik yang kuat di dalam UE.
Perspektif nasional Indonesia
a. Ekonomi dan kebijakan hilirisasi
Langkah ini sangat strategis untuk meningkatkan nilai tambah ekonomi domestik. Namun, keberhasilannya bergantung pada infrastruktur pendukung, insentif bagi investor, serta penguatan regulasi untuk mencegah praktik ilegal dalam perdagangan sumberdaya.