Asal-usul
Seblak yang mulai populer sekitar tahun 2000-an di Bandung, diduga di Garut dan Cianjur Selatan sudah ada kuliner seperti seblak sebelum zaman kemerdekaan yang dikenal dengan nama Kurupuk Lor (karena teksturnya yang ngalor/lemas). Konon, makanan ini lahir saat krisis pangan yang melanda selatan Bumi Parahyangan. Namun tidak ada catatan atau sumber yang jelas mengenai sejarah dari kuliner Kurupuk Lor. Di sejumlah wilayah di Ciamis, kuliner serupa juga dikenal seperti kulub babanggi atau belekem.
Seblak kini menjadi makanan jajanan jalanan yang digemari berbagai kalangan masyarakat. Seiring berkembangnya tren jajanan tradisional dan kaki lima, seblak tidak hanya disajikan dengan isian aslinya. Seblak berkembang menjadi makanan yang modern dan berhasil menarik perhatian. Makanan yang bertekstur kenyal ini memiliki rasa yang pedas dan menyegarkan, serta memiliki beberapa variasi, baik rasa maupun bahan tambahan, juga kemasan penjualan.
Keanekaragaman kuliner Malang
Selain Warmindo, kuliner Malang lainnya tidak kalah menarik. Hampir di setiap sudut kota, ada tempat makan yang menyajikan beragam cita rasa, dari makanan tradisional hingga kuliner kekinian. Para mahasiswa yang mendominasi titik-titik tertentu menambah semarak suasana, sementara pelancong yang singgah seringkali terkejut dengan keberagaman kuliner lokal yang ditawarkan.
Masih di bilangan Sunan Kalijaga, makan di Dapur Cobek, juga cara pelayanannya model prasmanan seperti di Warmindo Merjosari. Yang membedakan di sini, karbo yang disediakan ada 2 macam, yi nasi putih dan nasi uduk, dan keduanya gratis, termasuk lalapan segar di samping magic com penyimpan karbo. Lauk-pauk pilih sendiri dengan wadah yang sudah disediakan, sesudah apa berapa, langsung bayar ke kasir.
Kalau di Warmindo Merjosari kehadiran dan suasana yang diciptakan para mahasiswa sangat terasa. Sebagian di antaranya menyandang laptop untuk mengerjakan tugas-tugas studinya yang belum selesai. Tak heran tempat kulineran ala mahasiswa semacam ini tak hanya sekadar nongkrong untuk ganjal perut, tapi juga untuk nyambi pekerjaan sekolahnya, Tak heran fasilitas WiFi gratis pasti tersedia, sebagaimana halnya di Dapur Cobek.
Gaya mahasiswa pastilah beragam. Ada yang datang berdua bersama pasangannya, ada yang datang bersama keluarganya, ada yang datang sorangan wae. Gaya mereka berbusana pun aneka rupa. Ada yang biasa-biasa saja, tapi amboi ada juga yang modis. Tapi nggak ada yang tampil porno. Itu yang terpenting kawan, karena kota Malang adalah bagian tak terpisahkan dari nusantara kita.
Kota Malang adalah surga bagi pecinta kopi dan kuliner. Baik pagi maupun malam, kota ini selalu punya sesuatu yang istimewa untuk ditawarkan. Mulai dari ngopi santai di pagi hari hingga menjelajahi kelezatan Seblak di Warmindo, setiap momen adalah pengalaman yang layak untuk dinikmati. Jadi, jika anda berada di kota Malang, jangan ragu untuk dolan-dolan mencari pengalaman rasa yang tidak akan terlupakan.
Joyogrand, Malang, Sat', Dec' 21, 2024.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H