Secara teknikal, IHSG diproyeksikan bergerak di antara support 7.280 dan resistance 7.430 dengan kecenderungan melemah jangka pendek. Namun, secara bulanan, ada peluang penguatan terbatas dengan target hingga resistance 7.500, didukung oleh potensi window dressing.
Saham-saham seperti MIDI, MYOR, ICBP, DOID, ARTO, dan ADRO dipilih dengan mempertimbangkan sektor konsumsi, komoditas, dan teknologi, yang masih memiliki daya tarik di tengah volatilitas pasar.
Kebijakan moneter AS dan dinamika pasar obligasi tetap menjadi penggerak utama sentimen global. Dalam jangka pendek, sikap hawkish dari The Fed dapat memperburuk tekanan pada pasar saham global.
Data ekonomi dan rencana stimulus China adalah variabel kunci yang dapat mengimbangi dominasi pengaruh AS, terutama bagi negara-negara berkembang.
Dalam jangka pendek, investor perlu berhati-hati terhadap pelemahan IHSG akibat sentimen global.
Fokus pada saham defensif atau sektor yang tahan terhadap volatilitas tinggi.
Memanfaatkan peluang beli saat koreksi untuk mengantisipasi penguatan akhir tahun melalui window dressing.
Dengan kata lain, meskipun AS tetap menjadi patokan utama, peran China sebagai pengimbang strategis semakin penting dalam membentuk dinamika pasar global, terutama bagi ekonomi negara berkembang seperti Indonesia.
Lihat :
https://www.investopedia.com/terms/c/cash-is-king.asp