Pengambilalihan kantor pusat televisi dan radio untuk mengumumkan "akhir rezim Assad" adalah simbol kuat untuk memobilisasi dukungan di dalam negeri dan internasional.
Dampak regional dan internasional
Jatuhnya Assad dapat memicu ketidakstabilan di kawasan, mengingat Syria adalah bagian dari aliansi dengan Iran dan kelompok seperti Hezbollah. Situasi ini dapat mempengaruhi keseimbangan kekuatan di middle-east.
Moskwa mungkin mencoba memainkan peran sebagai mediator untuk menjaga hubungan dengan rezim baru, sambil tetap mempertahankan pangkalan militer dan kepentingannya di kawasan.
Negara-negara seperti AS, Turki, dan anggota Uni Eropa akan melihat perkembangan terbaru ini sebagai peluang untuk mendorong transisi politik di Syria. Namun, ada kekhawatiran tentang kemungkinan fragmentasi lebih lanjut jika kelompok pemberontak tidak mampu bersatu membentuk pemerintahan yang stabil.
Situasi kemanusiaan
Kekacauan di Bandara Damaskus menunjukkan ketakutan warga terhadap aksi balasan pemberontak atau kekacauan lebih lanjut. Ini dapat memperburuk krisis pengungsi yang sudah parah.
Jika pemberontak menguasai wilayah lebih luas, peluang untuk menyalurkan bantuan kemanusiaan mungkin meningkat. Namun, hal ini tergantung pada stabilitas yang bisa dicapai oleh rezim baru.
Prospek masa depan Syria
Dengan jatuhnya Assad, Syria berisiko mengalami fragmentasi jika kelompok oposisi gagal mencapai konsensus.
Tantangan besar menanti dalam hal membangun kembali infrastruktur yang hancur dan mengupayakan rekonsiliasi antar faksi serta komunitas yang terpolarisasi selama perang saudara.