Mohon tunggu...
Parlin Pakpahan
Parlin Pakpahan Mohon Tunggu... Lainnya - Saya seorang pensiunan pemerintah yang masih aktif membaca dan menulis.

Keluarga saya tidak besar. Saya dan isteri dengan 4 orang anak yi 3 perempuan dan 1 lelaki. Kami terpencar di 2 kota yi Malang, Jawa timur dan Jakarta.

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop Pilihan

Catatan Jelang Airshow Pertengahan November 2024 di Zhuhai China

7 November 2024   16:50 Diperbarui: 7 November 2024   17:12 221
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pesawat Siluman F-35 AS dan J-35A China dalam perbandingan. (Sumber : bulgarianmilitary.com).

Catatan Jelang Airshow Pertengahan Nopember 2024 di Zhuhai China

Di tengah provokasi dari sejumlah media barat maupun timur bahwa dunia kini sudah dekat dengan Perang Dunia III, karena konflik yang berkepanjangan di Eropa dan middle-east, terbaca komparasi yang menarik dari bulgarianmilitary.com edisi 5 Nopember 2024 tentang dua jet tempur siluman, yaitu F-35 buatan Amerika dan J-35A buatan China.

Airshow di Zhuhai China pertengahan Nopember ini tidak hanya menyajikan tampilan dari dekat Su-57 Felon Rusia tetapi juga J-35A China, yang memiliki kemiripan visual yang mencolok dengan Lockheed Martin F-35 Lightning II Amerika.

J-35A dan F-35 merupakan pesawat tempur siluman yang sangat canggih, dirancang dengan teknologi mutakhir untuk pertempuran udara modern. Meskipun memiliki tujuan yang sama sebagai pesawat generasi kelima, filosofi desain keduanya mencerminkan prioritas unik dan kebutuhan strategis masing-masing negara.

Meskipun J-35A dan F-35 memiliki beberapa kesamaan mencolok dalam fitur silumannya, keduanya pada dasarnya berbeda dalam beberapa area utama, mulai dari karakteristik kinerja hingga sistem yang terintegrasi ke dalam setiap pesawat.

Salah satu kesamaan yang paling kentara antara keduanya adalah desainnya yang ramping dan tidak mudah diamati. Baik J-35A maupun F-35 memiliki permukaan yang halus dan melengkung yang membantu meminimalkan tanda radar, sehingga lebih sulit dideteksi oleh sistem radar musuh.

Pesawat ini secara khusus dibuat untuk menjaga profil rendah, agar tidak terdeteksi selama misi tempur. Canard dan penstabil vertical pada kedua pesawat berbentuk serupa, membentuk struktur seperti huruf V dan diposisikan pada sudut tertentu untuk meningkatkan profil siluman. Fitur-fitur ini juga membantu mengurangi turbulensi, yang selanjutnya meminimalkan visibilitas radar selama penerbangan.

Implikasi strategis

Persaingan antara J-35A dan F-35 memicu perlombaan senjata global yang semakin intensif. Negara-negara lain, seperti Rusia, India, dan negara-negara Eropa, akan terdorong untuk mengembangkan pesawat tempur generasi kelima mereka sendiri atau meningkatkan armada yang ada untuk mempertahankan keunggulan kompetitif.

Pertumbuhan industri kedirgantaraan di China dan AS akan berdampak pada rantai pasok global. Negara-negara produsen komponen akan berusaha memasok kedua negara, menciptakan dinamika geopolitik yang kompleks.

Munculnya pesawat tempur siluman generasi kelima akan mengubah doktrin militer secara fundamental. Taktik dan strategi pertempuran udara akan ber-evolusi, dengan penekanan yang lebih besar pada serangan presisi, perang elektronik, dan operasi jaringan-sentris.

Skenario pertempuran yang lebih spesifik

Dalam skenario ini, jangkauan yang lebih jauh dari F-35 akan menjadi keuntungan yang signifikan. Pesawat ini dapat beroperasi dari pangkalan yang lebih jauh, memberikan keunggulan dalam serangan mendadak dan pengintaian.

Dalam pertempuran jarak dekat, manuverabilitas J-35A bisa menjadi penyeimbang. Jika berhasil lolos dari deteksi awal F-35, J-35A dapat menggunakan kecepatan dan kelincahannya untuk mendapatkan posisi menguntungkan.

Dalam perang modern, pertempuran udara tidak berdiri sendiri. Kedua pesawat akan terintegrasi ke dalam sistem pertahanan udara yang lebih luas, termasuk radar, sistem rudal, dan pesawat peringatan dini. Kemampuan untuk berkomunikasi dan berkoordinasi dengan aset militer lainnya akan menjadi faktor penentu.

Faktor-faktor lain yang perlu dipertimbangkan

Kemampuan untuk mempertahankan armada pesawat dalam kondisi operasional sangat bergantung pada ketersediaan suku cadang. Negara yang memiliki rantai pasok yang lebih kuat dan infrastruktur logistik yang lebih baik akan memiliki keunggulan.

Kualitas pelatihan pilot akan sangat mempengaruhi kinerja pesawat. Pilot yang terlatih dengan baik dapat memaksimalkan potensi pesawatnya dan mengatasi kelemahannya.

Teknologi terus berkembang dengan cepat. Pesawat tempur generasi kelima saat ini mungkin akan ketinggalan zaman dalam beberapa dekade mendatang. Pengembangan teknologi seperti kecerdasan buatan, energi terarah, dan hipersonik akan mengubah wajah peperangan udara.

Contoh konkret

Skenario 1. F-35 terbang di atas Samudra Pasifik, mendeteksi kapal induk China yang sedang beroperasi. Dengan jangkauannya yang jauh, F-35 dapat memanggil armada penyerang dari jarak aman, memberikan peringatan dini kepada pasukan darat, dan bahkan meluncurkan serangan rudal jelajah.

Skenario 2. J-35A bertempur dalam pertempuran udara di atas wilayah yang diperebutkan. Pesawat ini menggunakan manuverabilitasnya untuk menghindari rudal dan mendapatkan posisi di belakang F-35. Namun, F-35 menggunakan sistem peperangan elektroniknya untuk mengganggu radar J-35A dan meluncurkan serangan.

Perbandingan antara J-35A dan F-35 menyoroti tren yang lebih luas dalam pengembangan teknologi militer. Persaingan antara kedua negara besar ini akan terus mendorong inovasi dan meningkatkan kemampuan militer mereka. Namun, teknologi hanyalah satu bagian dari persamaan. Faktor-faktor seperti doktrin militer, pelatihan, dan kepemimpinan juga akan memainkan peran yang sangat penting dalam menentukan hasil suatu konflik.

Interkoneksi teknologi militer modern

Yang menjadi pertanyaan apakah perkembangan ini sejalan dengan perkembangan teknologi rudal hypersonic dan teknologi laser dalam persenjataan modern.

Perkembangan pesat dalam teknologi militer telah melahirkan suatu era baru dalam peperangan, di mana pesawat tempur siluman generasi kelima, rudal hipersonik, dan senjata laser saling melengkapi dan membentuk ekosistem pertempuran yang sangat kompleks. Ketiga teknologi ini tidak berdiri sendiri, melainkan saling mendukung dan memperkuat satu sama lain, menciptakan tantangan baru bagi pertahanan dan keamanan global.

Integrasi dan sinergi teknologi

Pesawat tempur siluman seperti J-35A dan F-35 berfungsi sebagai platform utama untuk mengintegrasikan berbagai jenis senjata. Desain siluman mereka memungkinkan pesawat ini mendekati target tanpa terdeteksi, sehingga memberikan keunggulan strategis dalam berbagai skenario.

Pesawat siluman menjadi platform ideal untuk meluncurkan rudal hipersonik. Kecepatan tinggi dan kemampuan manuver rudal hipersonik, dikombinasikan dengan kemampuan siluman pesawat, menciptakan kombinasi yang sangat mematikan.

Beberapa desain pesawat siluman sedang dikembangkan untuk mengintegrasikan senjata laser berdaya tinggi. Senjata ini dapat digunakan untuk menghancurkan drone, rudal, dan bahkan satelit musuh dari jarak jauh.

Rudal hipersonik menawarkan kemampuan serangan presisi yang sangat tinggi. Dengan kecepatan yang beberapa kali lipat kecepatan suara, rudal ini sangat sulit dicegat oleh sistem pertahanan udara konvensional. Kemampuan manuvernya memungkinkan rudal ini untuk menghindari pertahanan musuh dan mencapai target dengan akurasi yang tinggi.

Senjata laser dapat digunakan sebagai pertahanan aktif terhadap berbagai ancaman, termasuk rudal, drone, dan pesawat musuh. Kecepatan cahaya dari laser memungkinkan sistem ini untuk menghancurkan target dengan sangat cepat, sebelum target mencapai tujuannya.

Dampak terhadap doktrin militer dan strategi perang

Munculnya teknologi baru ini memaksa militer di seluruh dunia untuk mengubah konsep operasi mereka. Penekanan akan beralih pada serangan cepat, presisi, dan terkoordinasi.

Informasi yang akurat dan tepat waktu akan menjadi aset yang sangat berharga dalam perang modern. Sistem jaringan-sentris akan semakin penting untuk mengintegrasikan berbagai sensor, senjata, dan unit tempur.

Perang elektronik akan menjadi semakin penting untuk mengganggu komunikasi musuh dan melindungi diri dari serangan elektronik.

Perkembangan teknologi ini akan memicu perlombaan senjata di antara negara-negara besar. Setiap negara akan berusaha untuk mengembangkan sistem senjata yang lebih canggih untuk mempertahankan keunggulan militernya.

Tantangan dan implikasi

Pertumbuhan teknologi militer yang cepat menimbulkan kekhawatiran tentang stabilitas strategis. Risiko eskalasi konflik secara tidak sengaja akan meningkat.

Teknologi militer canggih dapat dengan mudah menyebar ke negara-negara lain. Hal ini dapat meningkatkan risiko terjadinya konflik di berbagai wilayah.

Penggunaan senjata otonom dan senjata yang sangat mematikan menimbulkan pertanyaan etika yang serius. Siapa yang bertanggungjawab atas tindakan senjata otonom jika terjadi kesalahan.

Perkembangan pesawat tempur siluman generasi kelima, rudal hipersonik, dan senjata laser telah mengubah wajah peperangan modern. Integrasi ketiga teknologi ini menciptakan kemampuan militer yang sangat dahsyat, namun juga menimbulkan tantangan baru bagi keamanan global. Untuk mengatasi tantangan ini, diperlukan kerja sama internasional yang kuat untuk membangun kerangka kerja yang efektif untuk mengatur pengembangan dan penggunaan teknologi militer yang canggih.

Lihat :

https://bulgarianmilitary.com/amp/2024/11/05/close-up-look-at-j-35a-finally-lets-us-compare-it-to-the-f-35/

https://www.firstpost.com/world/china-to-unveil-j-35-fighter-jet-a-likely-competitor-to-us-f-35-at-zhuhai-airshow-next-week-13832275.html

https://www.eurasiantimes.com/challenger-to-b-21-raider-china-says-new/

Joyogrand, Malang, Thu', Nov' 07, 2024.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun