Teleskop berbasis darat. Extremely Large Telescope (ELT). Teleskop optik terbesar di dunia ini akan memungkinkan kita mengamati objek-objek langit dengan detail yang belum pernah terjadi sebelumnya. ELT akan digunakan untuk mempelajari lubang hitam supermasif, pembentukan bintang, dan evolusi galaksi.
Thirty Meter Telescope (TMT). Teleskop ini memiliki cermin utama berdiameter 30 meter dan akan memberikan resolusi gambar yang sangat tinggi. TMT akan digunakan untuk mempelajari berbagai fenomena astronomi, mulai dari planet ekstrasurya hingga materi gelap.
2. Detektor gelombang gravitasi
Jaringan Detektor. Jaringan detektor gelombang gravitasi seperti LIGO, Virgo, dan KAGRA akan terus diperluas dan ditingkatkan sensitivitasnya. Hal ini akan memungkinkan kita mendeteksi lebih banyak sinyal gelombang gravitasi dari berbagai sumber, termasuk penggabungan lubang hitam, bintang neutron, dan kemungkinan sumber gelombang gravitasi yang belum diketahui.
Detektor Ruang Angkasa. Detektor gelombang gravitasi berbasis ruang angkasa seperti LISA (Laser Interferometer Space Antenna) akan memungkinkan kita mengamati gelombang gravitasi dengan frekuensi yang lebih rendah, yang dihasilkan oleh objek-objek kosmik yang sangat masif seperti pasangan lubang hitam supermasif.
3. Instrumen spektroskopi
Spektroskopi Resolusi Tinggi. Instrumen ini akan memungkinkan kita mengukur komposisi kimia dan kecepatan objek-objek langit dengan akurasi yang sangat tinggi. Hal ini sangat penting untuk mempelajari pembentukan bintang, evolusi galaksi, dan keberadaan molekul organik kompleks di alam semesta.
Spektroskopi Multi-objek. Instrumen ini memungkinkan kita mengamati spektrum dari ratusan atau bahkan ribuan objek langit secara simultan. Hal ini sangat efisien untuk melakukan survei langit dalam skala besar.
4. Komputasi kuantum dan kecerdasan buatan
Simulasi Kosmologis. Komputer kuantum akan memungkinkan kita melakukan simulasi kosmologis yang jauh lebih kompleks dan akurat. Hal ini akan membantu kita memahami proses-proses fisika yang mendasari pembentukan struktur kosmik dan evolusi alam semesta.
Analisis Data. Kecerdasan Buatan (AI) dapat digunakan untuk menganalisis data astronomi dalam skala besar, mengidentifikasi pola yang kompleks, dan menemukan objek-objek langit yang sebelumnya tidak terdeteksi. AI juga dapat digunakan untuk mengontrol teleskop dan instrumen astronomi secara otomatis.