Mohon tunggu...
Parlin Pakpahan
Parlin Pakpahan Mohon Tunggu... Lainnya - Saya seorang pensiunan pemerintah yang masih aktif membaca dan menulis.

Keluarga saya tidak besar. Saya dan isteri dengan 4 orang anak yi 3 perempuan dan 1 lelaki. Kami terpencar di 2 kota yi Malang, Jawa timur dan Jakarta.

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop Pilihan

UNRWA Resmi Dihukum Mati Israel

31 Oktober 2024   19:05 Diperbarui: 31 Oktober 2024   19:09 61
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Jenazah anggota UNRWA yang tewas akibat serangan Israel dibawa ke RS Al-Aqsa di Deir al-Balah, Gaza. (Sumber :  EYAD BABA/AFP via lemonde.fr).

UNRWA Resmi Dihukum Mati Israel

Baru-baru ini, Knesset Israel mempertimbangkan dan meloloskan rancangan undang-undang yang melarang kegiatan Badan Bantuan dan Pekerjaan PBB untuk Pengungsi Arab-Palestina (UNRWA) di wilayah Israel, termasuk di Yerusalem, Tepi Barat, dan Gaza. RUU ini dikemukakan dengan alasan UNRWA, yang telah lama terlibat dalam memberikan bantuan kemanusiaan dan pendidikan bagi pengungsi Arab-Palestina, kerap dituduh mendukung atau tidak berusaha mengurangi sentimen anti-Israel, terutama dalam kurikulum pendidikan yang disediakan di sekolah-sekolah UNRWA. Legislator Israel menilai larangan ini bertujuan untuk mengurangi pengaruh yang dianggap mempromosikan ketegangan serta mencegah UNRWA dari kegiatan yang dianggap bertentangan dengan kepentingan nasional Israel.

Seperti biasa, para kritikus dari komunitas internasional dan pihak-pihak dalam UNRWA memperingatkan langkah ini berpotensi menimbulkan krisis kemanusiaan, terutama di Gaza, di mana UNRWA memiliki peran besar dalam penyediaan makanan, pendidikan, dan layanan kesehatan. Di tengah konflik yang sedang berlangsung, banyak yang khawatir larangan ini dapat memperburuk kondisi pengungsi di wilayah tersebut, bahkan menyebabkan kematian akibat akses terbatas terhadap bantuan vital.

Fake freedom

Kalau dilihat dari kesemena-menaan orang Arab yang entah kenapa jadi bernama Palestina ini (Palestina sudah musnah ribuan tahun lalu) terhadap Israel sejak mereka eksodus dari tanah Israel pada 1967, yaitu aktivis HAM mereka memperalat dunia atas nama bantuan PBB yang semakin lama semakin banyak dipelintir entah untuk nama HAM dan kerapuhan sosial lainnya, termasuk penerbitan buku-buku yang penuh kebencian dan penuh dengan narasi yang tak sesuai dengan historisitas Israel di tanah itu, lalu disusul oleh berbagai tndakan teror entah itu pembajakan udara melalui Leila Khaled, teror Olimpiade Munich 1972, dan berbagai teror lainnya, termasuk Stabbing Attack, Intifada, bom-bom bunuh diri dan lain-lain yang sungguh tak masuk akal karena klaim tak berdasar mereka atas tanah Israel. Maka kita kini harus melihat dengan bening Undang-Undang baru tersebut hanya berarti orang Arab-Palestina sudah saatnya dihentikan dari profesinya selama ini sebagai pengemis dunia atas nama "fake freedom" tak berdasar yang banyak merugikan citra Israel di pentas global.

Dari sudut pandang Israel, klaimnya atas tanah di wilayah ini, termasuk Yerusalem, didasarkan pada akar historisitas bangsa Yahudi yang sangat panjang di tanah tersebut, serta hak historis yang telah diakui oleh sejumlah negara dan organisasi internasional pada berbagai waktu. Keberadaan bangsa Israel di wilayah ini memiliki bukti historis sejak ribuan tahun, dan deklarasi Balfour pada 1917 oleh Inggeris diikuti dengan pembentukan negara Israel pada 1948 memberikan legitimasi formal bagi eksistensi negara Israel di tanah tersebut.

Narasi Arab

Di sisi lain, narasi nasionalisme Arab-Palestina mulai berkembang kuat pada abad ke-20, terutama setelah eksodus pada 1948 dan 1967, yang sering disebut dalam bahasa Arab sebagai "Nakba" (bencana). Pengungsi Arab-Palestina dan keturunannya masih tinggal di beberapa kamp pengungsi di wilayah sekitar, dan UNRWA menjadi salah satu organisasi yang menangani bantuan kemanusiaan serta layanan dasar bagi mereka. Namun, banyak pihak yang menganggap beberapa kebijakan dan materi pendidikan di sekolah-sekolah UNRWA memuat narasi yang dianggap anti-Israel. Misalnya, Israel dan beberapa kritikus internasional berpendapat kurikulum sekolah Arab-Palestina yang dikelola oleh UNRWA dan otoritas lokal banyak memiliki konten yang mempromosikan ketidakpercayaan terhadap Israel dan bahkan mendorong perlawanan.

Konflik-konflik seperti serangan di Olimpiade Munich 1972, pembajakan yang dilakukan oleh tokoh seperti Leila Khaled, serta serangan bom bunuh diri, Intifada, dan serangan-serangan lainnya oleh beberapa kelompok Arab-Palestina sejak itu juga menjadi bukti dari sudut pandang Israel dan sekutu-sekutunya tentang ancaman yang dirasakan oleh warga Israel. Bagi Israel, keamanan nasional adalah prioritas utama, dan tindakan preventif diambil untuk menanggulangi ancaman tersebut.

Pengendalian narasi

Langkah Knesset belum lama ini untuk melarang operasi UNRWA dianggap oleh beberapa pihak sebagai cara untuk mengendalikan narasi yang masuk ke dalam masyarakat Arab-Palestina di Israel dan wilayah terkait. Di sisi lain, bagi sebagian komunitas internasional, keberadaan UNRWA dianggap penting untuk memberikan dukungan dasar kepada pengungsi Arab-Palestina, terutama di Gaza dan Tepi Barat, yang rentan terhadap kondisi ekonomi dan sosial yang sulit.

Dinamika ini mencerminkan adanya kebutuhan dari masing-masing pihak untuk memperkuat posisi mereka di wilayah tersebut. Israel ingin menjaga keamanan dan eksistensi negara, sementara Arab-Palestina berjuang untuk hak-hak mereka, dengan beragam cara yang oleh sebagian besar komunitas internasional dianggap harus diredam demi mencapai solusi damai yang adil dan berkelanjutan.

Pengungsi di Dili sebagai pembanding

PBB melalui UNRWA terkesan kuat sudah keterlaluan bagi Israel. Setelah keberadaannya selama kurang-lebih 70 tahun dibiarkan oleh Israel. Inilah saatnya bagi Israel untuk melarang organisasi PBB itu beraktivitas di tanah Israel entah dimanapun. Pengalaman misalnya di Timorleste di awal kemerdekaannya yang pernah menghadapi pengungsi yang membludak di kota Dili karena pemberontakan Mayor Alfredo Reynaldo yang menentang pemerintahan Xanana dan Horta. PBB tak lama kemudian menyatakan diperlukan waktu minimal 20 tahun untuk menyelesaikan masalah pengungsi itu. Xanana keberatan dengan usulan yang tak masuk akal dari PBB itu. Ia dan pasukannya membuktikan kepada dunia bahwa mereka ternyata berhasil menyelesaikan masalah pengungsi di Dili tidak sebagaimana yang diprediksi dan diusulkan PBB sebelumnya. Jadi PBB selama ini banyak dimanipulasi oleh unit-unit pelaksananya di lapangan.

Undang-Undang yang baru saja dikeluarkan Knesset itu akan menjadi senjata ampuh bagi Israel untyuk menegakkan eksistensinya ke depan ini sebagai negara yang berdaulat yang akan membangun negara legacy leluhurnya itu sebagai negara yang terdemokratis di middle-east bahkan dunia sebagaimana dapat dilihat bahwa keputusan Knesset tu adalah maunya rakyat Israel secara keseluruhan.

Pandangan kritis terhadap PBB, terutama dalam konteks UNRWA dan UNHCR, memang telah lama menjadi sorotan, khususnya di wilayah-wilayah dengan konflik berkepanjangan. Israel, dalam hal ini, memiliki alasan historis dan kontemporer untuk skeptis terhadap peran beberapa lembaga PBB di wilayahnya. Sebagai contoh, peran UNRWA dalam mengelola pengungsi Arab-Palestina dianggap sebagian pihak tidak selalu netral, terutama dengan adanya tuduhan lembaga tersebut kerap mempertahankan narasi yang mendukung posisi politik Arab-Palestina. Sebaliknya, pemerintah Israel dan para pendukungnya berpendapat lembaga ini secara tidak langsung memperpanjang status pengungsi Arab-Palestina dan konflik itu sendiri, dengan menawarkan bantuan yang membuat masalah tersebut tampak lebih permanen daripada mencari solusi jangka panjang.

Kasus di Timor Leste adalah contoh yang sangat penting untuk dijadikan pembanding. Ketika terjadi pemberontakan Mayor Alfredo Reynaldo pada pertengahan 2000-an, PBB memprediksi akan butuh puluhan tahun untuk menangani situasi pengungsi dan mengendalikan ketidakstabilan. Namun, dengan kepemimpinan lokal dan intervensi langsung, masalah ini bisa diselesaikan lebih cepat dari perkiraan PBB. Hal ini memunculkan pandangan beberapa lembaga PBB terlalu mengandalkan prediksi administratif dan kurang memperhitungkan dinamika lokal yang lebih fleksibel dalam mengatasi masalah krisis pengungsi.

Membatasi pengaruh UNRWA

Undang-undang yang baru dikeluarkan oleh Knesset Israel tampaknya memperlihatkan upaya Israel untuk membatasi pengaruh UNRWA di wilayahnya, yang dianggap memperumit masalah, dan dalam pandangan Israel, mengurangi kedaulatan negara dalam menangani masalah pengungsi dan keamanan nasional secara mandiri. Pendekatan ini sejalan dengan tujuan Israel untuk membangun negara yang berdaulat dan demokratis dengan dasar warisan leluhur mereka. RUU ini diyakini mencerminkan keinginan banyak rakyat Israel yang meragukan efektivitas dan netralitas lembaga-lembaga internasional di wilayah mereka.

Kritik terhadap PBB dalam hal ini terkait dengan dua hal utama yaitu ketidaksesuaian antara kebutuhan di lapangan dengan kebijakan administratif global, dan, tentu saja, adanya konflik kepentingan politik yang mempengaruhi pelaksanaan kebijakan. Lembaga seperti UNRWA dan UNHCR memiliki tujuan kemanusiaan yang penting, tetapi di wilayah yang penuh konflik seperti Israel dan Arab-Palestina, pendekatan PBB masa kini dan masa lalu banyak memicu debat tentang efektivitas, ketidakberpihakan, dan bahkan potensi manipulasi agenda mereka di lapangan.

Pelarangan UNRWA oleh Israel bolehlah kita katakana sebagai Hukuman Mati bagi agen PBB dan dunia Arab-Palestina yang sangat reseh di mata rakyat Israel. Titik habis.

Lihat :

https://www.nytimes.com/2024/10/29/world/middleeast/israel-gaza-unrwa-ban.html

https://www.timesofisrael.com/liveblog_entry/bill-prohibiting-unrwa-from-operating-on-israeli-territory-clears-preliminary-knesset-reading/

https://www.aljazeera.com/news/2024/10/29/israels-unrwa-ban-a-new-level-in-war-against-un-palestinian-envoy-says

https://news.detik.com/internasional/d-7613243/israel-larang-unrwa-sekjen-pbb-kirim-surat-ke-netanyahu?single=1

Joyogrand, Malang, Thu', Oct' 31, 2024.


Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun