Disini bukan soal mana yang enak, tapi yang terpenting harga jualnya terukur sesuai kantong mahasiswa.
Fenomena kuliner di Kota Malang
1. Diversitas kuliner sebagai cermin Identitas Kota
Malang, sebagai kota dengan sejarah panjang dan percampuran budaya yang beragam, telah melahirkan kuliner yang unik. Perpaduan antara cita rasa Jawa Timur yang kuat dengan pengaruh kuliner dari berbagai daerah di Indonesia, bahkan mancanegara, menciptakan kekayaan rasa yang sulit ditemukan di tempat lain.
Kuliner Malang tidak hanya statis, tetapi terus bertransformasi seiring dengan perubahan zaman. Munculnya tren kuliner baru, seperti makanan sehat, vegan, atau fusion cuisine, menunjukkan pelaku kuliner di Malang sangat responsif terhadap tuntutan pasar.
2. Segmentasi pasar yang terus berevolusi
Selain segmentasi yang sudah ada, muncul pula segmentasi baru yang didominasi oleh generasi Z. Generasi ini mencari pengalaman kuliner yang unik, estetika yang menarik, dan nilai-nilai keberlanjutan. Banyak pelaku kuliner yang kemudian menciptakan konsep-konsep baru yang sesuai dengan preferensi generasi Z.
Selain kuliner umum, terdapat juga kuliner khusus yang menyasar segmen pasar tertentu, seperti kuliner halal, vegetarian, atau kuliner untuk penderita penyakit tertentu.
3. Faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan kuliner
Media sosial memiliki peran yang sangat besar dalam mempromosikan kuliner. Melalui platform seperti Instagram dan TikTok, makanan dan minuman dapat dengan mudah menjadi viral dan menarik minat konsumen.