Â
Serangan Terbaru Israel Mempermalukan Regime Theokrasi Iran
Sementara di negeri ini semua media seakan mempahlawankan Iran, dan tiba-tiba senyap tanpa adanya investigasi jurnalistik terhadap serangan terbaru Israel terhadap Iran. Serangan udara IDF dengan puluhan pesawat siluman yang terjadi senyap seperti kilatan cahaya tanpa perlawanan rudal pencegat dari IRGC menyasar infrastruktur militer di Teheran Iran, terutama fasilitas yang terkait dengan pabrik rudal dan drone. Namun, reaktor nuklir dan kilang minyak Iran tampaknya dihindari dari serangan, sejalan dengan kesepakatan yang diatur antara Israel dan Amerika Serikat. PM Israel, Benjamin Netanyahu, menghindari menyerang situs nuklir atau infrastruktur minyak Iran setelah diskusi dengan Presiden AS, Joe Biden. Biden dikabarkan menyarankan Israel untuk menahan diri dari aksi-aksi yang dapat memperluas konflik regional dan mengganggu pasar minyak global. Kesepakatan ini juga bertepatan dengan strategi AS untuk menjaga stabilitas kawasan menjelang pemilihan presiden di AS 5 Nopember 2024 ini.
Serangan terbaru Israel ini terjadi setelah rentetan serangan rudal Iran sebelumnya terhadap Israel, yang memicu tanggapan balasan. Israel juga mengklaim serangan ini sebagai respons terhadap dukungan Iran kepada kelompok militan seperti Hezbollah dan Hamas, yang terus melancarkan serangan lintas perbatasan di Lebanon dan Gaza.
Kantor berita semi-resmi Iran Tasnim mengutip pernyataan dari militer Iran yang mengatakan dua tentaranya tewas dalam serangan Israel semalam di lokasi militer di Iran . Kantor berita resmi IRNA juga melaporkan dua tentara tewas, sementara televisi pemerintah juga mengutip pernyataan militer yang menyatakan hal yang sama.
Tentara Republik Islam Iran kehilangan dua tentaranya pada malam hari ketika mereka menghadapi proyektil dari Israel dalam mempertahankan wilayahnya, kata pernyataan itu. Sebelumnya, Iran hanya berbicara tentang "kerusakan terbatas" di beberapa lokasi. Jelas bahwa banyak yang disembunyikan Iran dari kecolongan maut yang memalukan ini. Kita tantang Tempo CNN dan CNBC versi Indonesia untuk menginvestigasinya karena dukungannya terhadap Iran selama ini.
Serangan tersebut semakin memicu ketakutan akan konflik habis-habisan antara Israel dan Iran. Serangan ajaib yang tak terdeteksi Iran itu sungguh memalukan karena tak sejalan dengan sesumbar Panglima IRGC sebelumnya yang telah mengecilkan Israel terkait tambahan THAAD. Iran lupa bahwa Israel adalah salah satu produsen senjata berteknologi tinggi ternama di dunia.
Kematian dua tentara Iran dalam serangan Israel yang menggunakan teknologi tinggi menunjukkan ketidaksiapan militer Iran dalam mendeteksi serangan seperti itu, meskipun dengan klaim kuat dari Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) sebelumnya bahwa Iran akan siap sepenuhnya menghadapi gempuran Israel kapanpun. Ketika IRGC menyatakan tambahan sistem pertahanan THAAD oleh AS di Israel sebagai ancaman yang dapat diatasi, serangan Israel yang dilaporkan menggunakan teknologi presisi tinggi justeru sangat mampu menembus pertahanan Iran tanpa terdeteksi. Hal ini mencerminkan perbedaan signifikan antara kekuatan teknologi militer Iran dan Israel, di mana Israel dikenal sebagai produsen persenjataan canggih, termasuk dalam hal radar dan serangan presisi yang dirancang untuk menghindari deteksi radar konvensional.
Faktor lain yang menambah kekuatan serangan Israel adalah dukungan teknologi dari AS, yang juga memainkan peran besar dalam memperkuat kemampuan pertahanan Israel terhadap Iran. Meski Iran memiliki jaringan sistem pertahanan yang cukup maju, kenyataan bahwa Israel berhasil menargetkan lokasi sensitif di ibukota Iran Teheran menunjukkan ketidaksiapan IRGC dalam menghadapi serangan teknologi tinggi. Situasi ini memperlihatkan keunggulan teknologi Israel masih memberikan ancaman yang signifikan bagi Iran dan klaim pertahanan Iran dalam menghadapi Israel memerlukan evaluasi kembali, terutama di tengah ketegangan yang kian meningkat di kawasan tersebut.
Pesan utama dari serangan Israel ini sangat jelas, yaitu Israel ingin menegaskan kapabilitas teknologinya dalam menyerang sasaran penting Iran, sekaligus menunjukkan ancaman dari Iran tidak akan ditoleransi. Dengan menyerang fasilitas militer yang terletak jauh di dalam wilayah Iran, Israel menunjukkan Iran tidak sepenuhnya terlindungi dari serangan presisi tinggi meskipun memiliki sistem pertahanan yang kuat. Ini juga mengirimkan sinyal Israel siap bertindak sendiri, tanpa menunggu dukungan internasional, jika merasa keamanannya terancam oleh aktivitas militer Iran atau oleh dukungan Iran terhadap kelompok-kelompok teror apapun yang menyerang Israel.