Mohon tunggu...
Parlin Pakpahan
Parlin Pakpahan Mohon Tunggu... Lainnya - Saya seorang pensiunan pemerintah yang masih aktif membaca dan menulis.

Keluarga saya tidak besar. Saya dan isteri dengan 4 orang anak yi 3 perempuan dan 1 lelaki. Kami terpencar di 2 kota yi Malang, Jawa timur dan Jakarta.

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Tol Bocimi dan Kepariwisataan Kota Sukabumi dan Sukabumi Raya

22 Oktober 2024   16:30 Diperbarui: 22 Oktober 2024   17:10 178
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tol Bocimi dan Kepariwisataan Kota Sukabumi dan Sukabumi Raya

Tol Bocimi adalah jalan tol yang menghubungkan Bogor, Ciawi, dan Sukabumi. Jalan tol ini memiliki panjang sekitar 54 kilometer dan memiliki 4 gerbang tol. Jalan tol Bocimi sudah hampir selesai dibangun dan akan segera dibuka untuk umum.

Berdasarkan informasi terkini, Tol Bocimi ditargetkan selesai dan beroperasi penuh pada akhir tahun 2024. Namun, proyek infrastruktur seperti jalan tol dapat mengalami perubahan jadwal karena berbagai faktor, seperti cuaca, kondisi tanah, atau kendala teknis lainnya.

Pentingnya Tol Bocimi bagi Sukabumi

Selesainya Tol Bocimi akan memberikan dampak positif yang signifikan bagi masyarakat Sukabumi, di antaranya meningkatkan konektivitas. Mempermudah akses menuju Jakarta dan kota-kota lainnya; mendorong pertumbuhan ekonomi. Membuka peluang investasi dan pariwisata; menghindari kemacetan. Mengurangi kepadatan lalu lintas di jalan raya.

Tol Bocimi jelas sangat penting artinya bagi kota Sukabumi dan Kabupaten Sukabumi secara keseluruhan. Kota Sukabumi bisa menjadi stop over turis lokal maupun mancanegara sebelum melanjutkan perjalanan wisatanya ke Sukabumi raya antara lain ke Geopark Ciletuh atau berbagai pesona alam yang dekat ke kota Sukabumi.

Pembukaan Tol Bocimi telah membuka babak baru bagi sektor pariwisata di Sukabumi. Aksesibilitas yang meningkat secara signifikan akan mengubah wajah destinasi wisata ini.

Analisis terkait dampak positifnya dan potensi yang bisa digali lebih lanjut.

1. Transformasi Sukabumi sebagai destinasi wisata

Sebelum adanya Tol Bocimi, Sukabumi seringkali menjadi pilihan destinasi akhir pekan bagi masyarakat sekitar. Kini, dengan waktu tempuh yang lebih singkat, Sukabumi berpotensi menjadi tujuan liburan yang lebih panjang, baik bagi wisatawan domestik maupun mancanegara.

Data kunjungan wisatawan ke berbagai objek wisata di Sukabumi pasti mengalami peningkatan signifikan setelah pembukaan Tol Bocimi. Hal ini dapat dibuktikan dengan data kunjungan ke Geopark Ciletuh, pantai-pantai di Pelabuhan ratu, atau objek wisata lainnya.

Wisatawan kini dapat melakukan perjalanan pulang-pergi dalam sehari, sehingga mereka memiliki lebih banyak waktu untuk menikmati berbagai aktivitas wisata.

2. Pengembangan produk wisata baru

Sukabumi memiliki potensi besar untuk mengembangkan paket wisata tematik, seperti wisata alam, wisata budaya, wisata kuliner, atau wisata petualangan.

Mengadakan event wisata secara berkala, seperti festival budaya, lomba surfing, atau lomba lari, dapat menarik minat wisatawan dan meningkatkan kunjungan.

Pengembangan homestay dan ekowisata dapat memberikan pengalaman wisata yang lebih autentik dan berkelanjutan.

3. Infrastruktur pendukung pariwisata

Selain Tol Bocimi, perlu adanya perbaikan dan peningkatan kualitas jalan menuju objek-objek wisata.

Penyediaan fasilitas umum yang memadai, seperti toilet umum, tempat parkir, dan pusat informasi wisata, sangat penting untuk meningkatkan kenyamanan wisatawan.

Perlu adanya integrasi antara transportasi umum dengan objek wisata, misalnya dengan menyediakan angkutan umum yang menghubungkan terminal bus atau stasiun kereta api dengan destinasi wisata.

4. Promosi dan pemasaran

Memanfaatkan media sosial dan platform digital lainnya untuk mempromosikan potensi wisata Sukabumi.

Bekerjasama dengan travel agent untuk memasarkan paket wisata Sukabumi.

Mengikuti pameran pariwisata baik di tingkat nasional maupun internasional.

5. Pengembangan sumberdaya manusia

Melakukan pelatihan bagi pelaku wisata, seperti pemandu wisata, pengelola homestay, dan pelaku usaha kuliner, untuk meningkatkan kualitas pelayanan.

Memberikan sertifikasi kepada pelaku wisata untuk menjamin standar kualitas pelayanan.

Tantangan dan peluang

Sukabumi harus bersaing dengan destinasi wisata lain yang memiliki daya tarik serupa.

Cuaca yang tidak menentu, terutama saat musim hujan, dapat menjadi kendala bagi wisatawan.

Peningkatan jumlah wisatawan dapat berdampak negatif pada lingkungan jika tidak dikelola dengan baik.

Sukabumi memiliki potensi besar untuk dikembangkan sebagai destinasi wisata edukasi, misalnya dengan memanfaatkan Geopark Ciletuh untuk kegiatan penelitian atau studi banding. Sukabumi juga dapat menjadi destinasi untuk kegiatan MICE (Meetings, Incentives, Conferences, and Exhibitions).

Pengembangan desa wisata dapat melibatkan masyarakat secara langsung dan meningkatkan perekonomian lokal.

Tol Bocimi telah membuka peluang besar bagi pengembangan pariwisata di Sukabumi. Dengan perencanaan yang matang dan kerjasama yang baik antara pemerintah, pelaku usaha, dan masyarakat, Sukabumi dapat menjadi destinasi wisata yang semakin menarik dan berkelanjutan.

Rekomendasi

Pemerintah Kota Sukabumi dan Pemerintah Kabupaten Sukabumi perlu menyusun rencana induk pariwisata yang komprehensif untuk jangka panjang.

Pembentukan badan promosi wisata daerah dapat lebih efektif dalam mempromosikan potensi wisata Sukabumi.

Perlu adanya peningkatan konektivitas antar daerah di Jawa Barat untuk mempermudah akses wisatawan ke berbagai destinasi wisata.

NB

Mengenang adik iparku Lucky Noor Lukman yang telah berpulang pada 21 Okober 2024 di Bunut, Sukabumi. Sayang kita belum sempat menuntaskan pembicaraan kita beberapa waktu lalu terkait pemugaran rumah-rumah tempo doeloe di kota Sukabumi.

Joyogrand, Malang, Tue', Oct' 22, 2024.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun