Mohon tunggu...
Parlin Pakpahan
Parlin Pakpahan Mohon Tunggu... Lainnya - Saya seorang pensiunan pemerintah yang masih aktif membaca dan menulis.

Keluarga saya tidak besar. Saya dan isteri dengan 4 orang anak yi 3 perempuan dan 1 lelaki. Kami terpencar di 2 kota yi Malang, Jawa timur dan Jakarta.

Selanjutnya

Tutup

Analisis Pilihan

Abah Anton-Dimyati Masih Unggulan Pilkada Kota Malang 2024

1 Oktober 2024   17:26 Diperbarui: 1 Oktober 2024   17:28 63
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Abah Anton-Dimyati Masih Unggulan Pilkada Kota Malang 2024

Kota Malang sudah mulai hujan sejak akhir September ini. Tapi udara di siang hari tetap aja puanas rata-rata 35-36 derajat Celsius. Maklumlah musim La-Nina kata BMKG.

Yang dikhawatirkan nanti kalau hujan menderas, sebagaimana diprediksi akhli cuaca,  jangan-jangan Sungai Brantas yang melalui kota Malang sebelum berputar ke arah utara (Surabaya) akan banjir seperti 5 tahun lalu, dimana air seperti dimuntahkan dari arah Barat (Batu).

Semua warga kota tahu persis di masa tenang, kali itu sepertinya ramah, tapi begitu hujan deras kali yang dalam dan biasanya cetek airnya itu nyaris luber membanjiri kota. Contohnya Pak Keling pernah mengupload banjir di Kampung Warna-Warni tak jauh dari Setasiun Malang. Waduh Brantas jadi ganas begitu. Saya kira kalau ada katakanlah truk atau Inova yang nyemplung ke Kali Brantas dalam kondisi air bergemuruh horrific seperti itu, maka dipastikan seberat apapun mobil itu pasti akan terbalik-balik dan hancur berantakan bentur sana bentur sini.

Kalaupun nanti Brantas meluber, semogalah banjir Brantas 5 tahunan itu tak sedahsyat banjir Brantas 2019. Prediksi La-Nina dari para akhli memang bikin kita rodo keder. Dikatakan bahwa uap air dari Pacific banyak menggantung di langit kita. Pokoknya hujan lebat disertai banjir di daerah-daerah tertentu seperti Jakarta, Semarang, Surabaya akan menjadi topik berita kata BMKG. Semogalah kota Malang tidak demikian, karena kemiringan di kota ini cukup signifikan untuk limpahan air ke dataran yang lebih rendah dan nyebur ke Kali Brantas.

Lepas dari prediksi Hujan di Kota Malang Nopember dst ini, mari kita lihat sekarang sikon Kota Malang jelang Pilkada ini. Kita lihat 3 pasangan Balon Walikota Malang yi Abah Anton-Dimyati (Abadi), Wahyu Hidayat-Ali Muthohirin (Wali) dan Heri Cahyono-Ganis Rumpoko.

Ketiga pasangan calon walikota itu ternyata sudah mulai bermanuver. Paslon No 02 yi Wali akan mengubah kota Malang kota yang paling berkinerja di negeri ini. Paslon No 01 yi Heri-Ganis akan mendapuk Gen Z, karena katanya Gen Z-lah hari depan kita, hari depan kota Malang. Kita harus memfasilitasi mereka sebaik-baiknya. Lalu Paslon No 03 yi Abadi (Abah Anton-Dimyati), yang utama bagi kita adalah merangkul semua pihak dan untuk kota Malang kita akan berbuat lebih baik lagi seperti mengatasi Banjir Brantas, melanjutkan penataan Kajoetangan Heritages. Yang penting kita perlu doa-restu dari ulama-ulama kita di kota Malang ini.

Melihat perkembangan terbaru dalam Pilwalkot Kota Malang 2024, tampak masing-masing pasangan calon memiliki strategi unik yang mencerminkan prioritas berbeda.

Abah Anton-Dimyati (Abadi) masih menjadi unggulan berdasarkan elektabilitas, yang mencerminkan pengaruh kuat Abah Anton di kalangan warga. Dengan mengedepankan isu penataan Kajoetangan Heritages dan solusi banjir Brantas, mereka fokus pada kelanjutan program yang dapat langsung dirasakan oleh masyarakat. Dukungan dari ulama-ulama di Malang juga penting, mengingat pengaruh religius masih signifikan di kota ini.

Wahyu Hidayat-Ali Muthohirin (Wali) dengan visinya menjadikan Kota Malang sebagai kota paling berkinerja di Indonesia, mencoba menawarkan pendekatan manajemen kinerja yang kuat. Namun, tantangannya adalah bagaimana pasangan ini bisa menghadirkan bukti nyata atas visi tersebut, mengingat jarak elektabilitas mereka dengan Abah Anton masih cukup jauh.

Heri Cahyono-Ganis Rumpoko berusaha menjadikan Gen Z sebagai tumpuan harapan mereka. Ini strategi yang inovatif, karena Gen Z memiliki potensi besar sebagai generasi pemimpin masa mendatang. Namun, mereka perlu menunjukkan bagaimana Gen Z dapat memainkan peran nyata dalam kebijakan-kebijakan pemkot yang lebih praktis. Fokus yang terlalu abstrak pada generasi ini bisa membuat mereka kurang mendapatkan dukungan luas dari pemilih yang lebih tradisional.

Keunggulan Abah Anton terletak pada basis para loyalis yang kuat dan rekam jejak yang dianggap berhasil oleh sebagian besar warga, meskipun tantangan utama tetap soal kontroversi masa lalu. Sedangkan pasangan Wali dan Heri-Ganis perlu melakukan langkah-langkah strategis yang lebih konkret jika ingin mengejar ketertinggalan mereka.

Deklarasi yang dilakukan oleh Abah Anton dan Dimyati Ayatullah belum lama ini menegaskan posisi mereka sebagai pasangan calon yang berkomitmen pada pembangunan Kota Malang dengan fokus pada ekonomi kerakyatan dan kesejahteraan masyarakat.

Abah Anton mengedepankan program yang fokus pada penguatan ekonomi lokal, terutama dengan mendorong pertumbuhan UMKM melalui event internasional. Ini adalah langkah strategis, mengingat UMKM memang menjadi tulang punggung ekonomi di banyak daerah, termasuk Kota Malang.

Mengadakan event internasional dapat meningkatkan daya saing UMKM dan memacu ekonomi, namun pelaksanaannya harus direncanakan matang agar manfaatnya dirasakan secara luas oleh masyarakat.

Klaim Abah Anton tentang pembangunan koridor alun-alun dan proyek-proyek infrastruktur seperti jalan kembar di Kedungkandang menunjukkan pendekatan yang berbasis hasil nyata. Ini penting sebagai modal kampanye, karena bukti nyata dari proyek-proyek sebelumnya dapat meningkatkan kepercayaan masyarakat pada kemampuan pasangan ini dalam melanjutkan pembangunan. Penataan ruang publik, seperti Ramayana dan PKL, juga sejalan dengan upaya meningkatkan kenyamanan kota.

Visi untuk mengatasi kemacetan dan penataan kabel semrawut tanpa perlu memperluas jalan menunjukkan pendekatan inovatif. Solusi semacam ini memerlukan perencanaan yang cermat, terutama karena anggaran sering kali menjadi kendala. Jika pasangan ini mampu menunjukkan solusi yang efektif, ini bisa menjadi nilai tambah bagi mereka.

Dimyati menekankan pentingnya kolaborasi dengan anak muda sambil menjaga nilai-nilai agama. Ini adalah pendekatan yang mencerminkan keseimbangan antara inovasi dan tradisi, serta dapat menarik perhatian generasi muda sambil tetap mempertahankan basis dukungan konservatif.

Dimyati juga menyoroti peran Corporate Social Responsibility (CSR) sebagai sumber pendanaan non-APBD untuk pembangunan. Ini adalah strategi yang cerdas karena CSR dapat memberikan kontribusi signifikan tanpa membebani anggaran daerah. Namun, keberhasilan program ini sangat bergantung pada kemampuan pemkot untuk menjalin kemitraan yang solid dengan sektor swasta.

Pernyataan mengenai pentingnya kolaborasi dengan pemerintah propinsi dan pusat menunjukkan kesadaran akan keterbatasan anggaran daerah. Kemitraan yang baik dengan pemerintah tingkat lebih tinggi bisa mempercepat pembangunan kota. Namun, pasangan ini perlu memastikan bahwa kolaborasi tersebut tidak hanya di atas kertas, tetapi juga menghasilkan dukungan konkret.

Secara keseluruhan, Abah Anton dan Dimyati menawarkan visi pembangunan yang mencakup aspek kesejahteraan ekonomi, penataan kota, inklusi generasi muda, dan kolaborasi lintas sektor. Namun, tantangan utama mereka adalah bagaimana mewujudkan rencana-rencana ini secara efektif, terutama dalam menghadapi keterbatasan anggaran dan potensi resistensi dari pihak-pihak lain yang memiliki visi berbeda.

Bagaimana strategi kedua pasangan ini untuk dapat mengalahkan Wahyu Hidayat-Ali Muthihirin dan Paslon Heri-Ganis.

Untuk mengalahkan pasangan Wahyu Hidayat-Ali Muthohirin dan pasangan Heri Cahyono-Ganis Rumpoko dalam Pilwalkot Kota Malang 2024, Abah Anton-Dimyati serta kedua paslon tersebut harus memiliki strategi yang efektif dan tepat sasaran.

Strategi Abah Anton-Dimyati (Abadi)

Abah Anton memiliki keunggulan dengan basis pemilih yang memiliki loyalitas yang kuat. Mengingat rekam jejak dan popularitasnya yang sudah mapan di Kota Malang. Strategi utama mereka harus focus pada pemeliharaan dan penguatan dukungan dari kelompok ini, terutama dari kalangan ulama, pengusaha kecil, dan komunitas agama. Menjaga hubungan baik dengan tokoh-tokoh berpengaruh lokal, seperti ulama dan pimpinan komunitas, dapat memastikan dukungan yang berkesinambungan.

Menampilkan bukti nyata keberhasilan program-program terdahulu, seperti penataan koridor alun-alun, proyek infrastruktur di Kedungkandang, dan penataan ruang publik, akan membantu memperkuat kepercayaan masyarakat. Pemilih cenderung memilih kandidat yang sudah terbukti mampu mewujudkan janji-janji kampanye mereka.

Program pengembangan UMKM melalui event internasional bisa menjadi daya tarik besar bagi pemilih. Dengan menunjukkan bagaimana program ini dapat menciptakan lapangan kerja dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat, pasangan Abadi dapat memenangkan simpati dari kalangan pengusaha kecil, pedagang, dan pekerja informal yang mendominasi Kota Malang.

Memanfaatkan CSR sebagai bagian dari solusi pembangunan kota tanpa terlalu membebani APBD adalah strategi pintar. Pasangan ini bisa menarik dukungan dari sektor bisnis dan generasi muda dengan menekankan pentingnya kolaborasi kreatif dan tanggungjawab sosial dalam pembangunan kota.

Menggunakan platform media sosial untuk lebih terhubung dengan pemilih muda dan memanfaatkan media konvensional untuk meraih pemilih tradisional akan sangat penting. Pesan kampanye harus jelas dan menonjolkan visi pembangunan berkelanjutan, kesejahteraan, dan moralitas.

Strategi Heri Cahyono-Ganis Rumpoko

Pasangan Heri-Ganis berfokus pada Gen Z dan generasi muda sebagai tumpuan harapan mereka. Strategi ini dapat efektif jika mereka mampu mengartikulasikan kebijakan-kebijakan konkret yang relevan bagi anak muda, seperti pendidikan, teknologi, lapangan kerja berbasis startup, dan kreativitas. Mereka juga perlu aktif di media sosial dan menciptakan narasi yang menggugah minat generasi muda untuk berpartisipasi dalam politik lokal.

Menawarkan program-program inovatif seperti ruang kreatif, startup hub, dan festival seni untuk menarik perhatian kaum muda. Mereka harus menunjukkan bahwa Kota Malang bisa menjadi pusat inovasi yang dipimpin oleh generasi baru. Membangun hubungan dengan komunitas kreatif dan kelompok pemuda dapat menjadi keunggulan kompetitif mereka.

Pemilih yang belum menentukan pilihan atau pemilih muda yang tidak terikat pada calon tertentu bisa menjadi sasaran utama. Pasangan ini harus menekankan citra segar dan kebaruan, menawarkan alternatif dari status quo dengan pesan yang dinamis dan berani.

Menampilkan solusi inovatif untuk masalah perkotaan seperti kemacetan, penataan ruang, dan kebersihan kota, terutama di area-area yang belum tersentuh oleh program-program kandidat lain. Dengan begitu, mereka bisa menciptakan pembeda dari kandidat-kandidat lainnya.

Wahyu Hidayat-Ali Muthohirin membawa visi menjadikan Malang sebagai kota paling berkinerja. Abah Anton dan Heri Cahyono bisa menantang klaim ini dengan menunjukkan keberhasilan nyata yang sudah atau akan mereka capai. Selain itu, menekankan pentingnya kualitas hidup warga dan pembangunan yang adil bisa meruntuhkan narasi ini jika terkesan terlalu elitis.

Pasangan Wali bisa dinilai terlalu fokus pada isu kinerja, yang mungkin tidak begitu relevan bagi sebagian besar warga. Abah Anton dan Heri Cahyono bisa memanfaatkan ini dengan mendekati lapisan masyarakat yang merasa terpinggirkan atau kurang diuntungkan oleh program-program Wali.

Pasangan Wali kurang memiliki akar yang kuat dalam komunitas lokal atau dukungan dari tokoh-tokoh berpengaruh. Abah Anton dan Heri-Ganis bisa memperkuat citra mereka sebagai representasi masyarakat lokal yang lebih dekat dan akrab dengan kebutuhan nyata warga.

Secara keseluruhan, untuk mengalahkan Wahyu Hidayat-Ali Muthohirin serta pasangan Heri Cahyono-Ganis, Abah Anton-Dimyati harus mempertahankan basis dukungan dari kaum loyalis mereka dan menunjukkan kemampuan untuk melanjutkan keberhasilan yang sudah terbukti, sementara pasangan Heri-Ganis harus mampu meyakinkan pemilih muda dan menciptakan diferensiasi melalui inovasi dan program kreatif.

Salam Ken Arok-Ken Dedes ..

Joyogrand, Malang, Tue', Oct' 01, 2024

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun