4. Efektivitas Serangan
Bahkan jika target utama tidak terkena, serangan semacam ini dapat memiliki dampak psikologis yang signifikan. Kehancuran besar dan penargetan yang sangat presisi menunjukkan kemampuan militer yang tinggi dan dapat menekan moral lawan; Setelah serangan, diperlukan verifikasi apakah target (Nasrallah) benar-benar tewas atau tidak. Ini sering kali sulit dilakukan secara langsung dan membutuhkan analisis forensik dari lokasi serangan, laporan dari intelijen, atau konfirmasi dari sumber-sumber yang terkait.
Serangan yang menggunakan bom JDAM terhadap target yang berada di dalam bunker dengan kedalaman 200 kaki merupakan contoh dari operasi militer presisi tinggi yang membutuhkan kombinasi perencanaan matang, teknologi canggih, dan intelijen yang sangat akurat. Di middle-east hanya Israel Cq IAF yang memiliki keunggulan seperti itu.
Menari di jalanan
Begitu IDF merilis kabar kematian tersebut berdasar data intelijen, diluar dugaan warga middle-east pada umumnya menyambut berita itu dengan gembira. Mereka menari di jalanan, entah itu di Lebanon, Syria dan dunia Arab moderat pada umumnya.
Respon masyarakat Timur Tengah yang menyambut gembira berita kematian tokoh seperti Nasrallah, dapat dipandang sebagai simbol perlawanan dari sebagian kelompok yang terlihat aneh.
Beberapa faktor penjelas :
1. Polarisasi dan kompleksitas politik di Timur Tengah. Di Lebanon, Hezbollah memiliki pendukung yang kuat, tetapi juga banyak lawan, terutama dari komunitas yang berbeda seperti kaum Sunni, Druze, dan Kristen, serta dari orang-orang yang menolak dominasi milisi bersenjata dalam politik negara. Hezbollah sering dituduh terlibat dalam konflik yang memperburuk situasi politik dan ekonomi Lebanon. Masyarakat yang melihat Hezbollah sebagai sumber instabilitas merayakan berita tersebut sebagai simbol harapan untuk perubahan; Hezbollah didukung oleh Iran dan sering terlibat dalam konflik regional seperti perang di Syria.Â
Di Suriah, Nasrallah dianggap sebagai tokoh yang berkontribusi pada konflik berdarah yang membawa banyak penderitaan. Dukungan Hezbollah kepada rezim Bashar al-Assad menyebabkan perlawanan keras dari komunitas Sunni dan kelompok-kelompok oposisi di Suriah. Bagi mereka, berita ini bisa dilihat sebagai kemenangan melawan salah satu aktor utama dalam konflik; Negara-negara Arab moderat seperti Mesir, Yordania, dan negara-negara Teluk umumnya tidak mendukung Hezbollah dan kebijakan Iran. Mereka sering melihat organisasi ini sebagai perpanjangan tangan Iran yang memperburuk situasi di kawasan. Bagi mereka, kematian Nasrallah bisa dilihat sebagai mengurangi pengaruh Iran dan membuka peluang untuk lebih banyak stabilitas.
2. Hezbollah dan pengaruhnya terhadap masyarakat