Mohon tunggu...
Parlin Pakpahan
Parlin Pakpahan Mohon Tunggu... Lainnya - Saya seorang pensiunan pemerintah yang masih aktif membaca dan menulis.

Keluarga saya tidak besar. Saya dan isteri dengan 4 orang anak yi 3 perempuan dan 1 lelaki. Kami terpencar di 2 kota yi Malang, Jawa timur dan Jakarta.

Selanjutnya

Tutup

Foodie Pilihan

Malang: Surga Kuliner Yang Tak Pernah Tidur

9 September 2024   17:53 Diperbarui: 9 September 2024   18:12 195
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Baris Jehezkiel di Popeye Coffee di Villa Bukit Tidar, Malang. Foto : Parlin Pakpahan.

Malang : Surga Kuliner Yang Tak Pernah Tidur

Kalau kita jalan di kota Malang, maka kemanapun kita dolan-dolan akan mudah saja mampir ke tempat-tempat kulineran atau hanya khusus penjaja minuman, ntah itu warkop rakyat atau warkop kekinian atau yang dimix yang menjual mamin atau makanan dan minuman.

Yang perlu bagi pejalan wisata adalah bagaimana mensiasatinya. Caf yang bersuasana seperti apa yang kita cari. Yang jauh dari keriuhan atau cari yang sepi yang ada nuansa alamnya atau cari makanan atau minuman yang Istimewa.

Disinilah para penjaja kulineran itu harus mampu membranding dagangannya. Demikian pula halnya bagi para pejalan wisata, yang perlu baginya adalah suasana hatinya.

Keunikan kuliner Malang

Kota Malang memang magnet bagi para pecinta kuliner. Kota ini menawarkan beragam pilihan, mulai dari kuliner tradisional yang kaya akan rempah hingga sajian modern yang mengikuti tren terkini.

Menu sederhana seirama dgn kantong mahasiswa di Kopi Mbah Lanang.  Foto : Parlin Pakpahan.
Menu sederhana seirama dgn kantong mahasiswa di Kopi Mbah Lanang.  Foto : Parlin Pakpahan.

Kuliner Malang adalah perpaduan unik antara cita rasa manis, pedas, dan gurih. Hal ini tercermin dalam berbagai hidangan seperti bakso Malang, nasi goreng, hingga minuman tradisional seperti es campur.

Banyak kuliner Malang yang sudah ada sejak puluhan bahkan ratusan tahun lalu. Warisan kuliner ini menjadi bukti kekayaan budaya dan sejarah kota Malang.

Para pelaku kuliner di kota Malang terus berinovasi menciptakan menu-menu baru yang menarik. Misalnya, perpaduan antara kuliner tradisional dengan sentuhan modern, atau penggunaan bahan-bahan lokal yang unik.

Faktor yang mempengaruhi pilihan kuliner

Selain rasa, suasana juga menjadi pertimbangan utama. Apakah Anda ingin menikmati suasana yang santai di kafe pinggir jalan, atau suasana yang lebih formal di restoran? Kalau mau kopi yang suasana sekitarnya sangat ramai, silakan ke caf pinggir jalan di bilangan Kajoetangan; kalau banyak para mahasiswanya, anda ke Caf Cak Ril saja di bilangan Sunan Kalijaga dekat ke ITN dan UIN Malang; cari tempat ngadem dengan suasana hijau, anda dapat saja ke Caf Padas Watu di bilangan Juyosuko, atau ke Amstirdam Coffee di bilangan Joyoagung atau Popeye Coffee di bilangan Bukit Tidar; atau cari caf yang bersuasana vintage mobil-mobil kuno, silakan ke Caf Mama Combi di bilangan Tlogomas tak jauh dari Unitri atau Universitas Tribuana Tunggadewi; dst.

Keunikan kuliner Malang

Kisaran harga kuliner di Malang sangat beragam, mulai dari yang sangat terjangkau hingga yang premium.

Kopi Cak Ril di bilangan Sunan Kalijaga dekat UIN Malang. Foto : Parlin Pakpahan.
Kopi Cak Ril di bilangan Sunan Kalijaga dekat UIN Malang. Foto : Parlin Pakpahan.

Lokasi juga mempengaruhi pilihan kuliner. Apakah Anda ingin mencoba kuliner di pusat kota, atau lebih tertarik dengan kuliner di kawasan wisata?

Rekomendasi kuliner di kota Malang

Kuliner Legendaris

Bakso Malang. Kuah kaldunya yang gurih dan isiannya yang lengkap menjadi ciri khas bakso Malang.

Orem-orem. Sup berkuah bening dengan isian mie kuning, sayuran, dan telur.

Bakso bakar. Bakso yang dibakar hingga matang dan disajikan dengan saus kacang yang lezat.

Cui Mie : Mie ayam tak berkuah yang diisi cuiran ayam yang sangat lembut.

Suasana serba mahasiswa di Kopi Cak Ril, Sunan Kalijaga Malang. Foto : Parlin Pakpahan.
Suasana serba mahasiswa di Kopi Cak Ril, Sunan Kalijaga Malang. Foto : Parlin Pakpahan.

Kuliner kekinian

Makanan fusion. Perpaduan antara kuliner tradisional dengan cita rasa modern, seperti nasi goreng dengan topping yang unik atau mie ayam dengan saus yang berbeda.

Dessert box. Kotak berisi berbagai macam kue kecil yang cantik dan lezat.

Perkopian

Perkopian lain halnya, karena cara menyeduh kopi disini belum semua caf mengandalkan keprofesionalan barista. Kalaupun ada beberapa yang profesional, harga secangkir kopi lumayan mahal, misalnya di Kawisari Coffee di bilangan Tugu atau titik nol Kota Malang tak jauh dari Balaikota Malang, belum lagi kalau kita pesan makanan. Tapi intinya belum ada satu pun caf perkopian yang biji kopi rostingannya sudah bagus.

Tampak depan Kopi Mbah Lanang, Simpang Ijen, Malang. Foto : Parlin Pakpahan.
Tampak depan Kopi Mbah Lanang, Simpang Ijen, Malang. Foto : Parlin Pakpahan.

Apa pasal. Biji kopi rostingan itu ternyata  bukan yang dihasilkan oleh perosting yang profesional, sehingga ketika digiling oleh barista, lalu diseduh menjadi secangkir kopi, ya rasanya nggak ada apa-apanya.

Malang, dengan sejarahnya yang kaya dalam dunia perkebunan kopi, seharusnya menjadi surga bagi para pecinta kopi. Namun, kualitas kopi yang disajikan di banyak tempat masih banyak yang belum sesuai dengan ekspektasi.

Mengapa hal Ini Terjadi? Beberapa faktor yang menjadi penyebabnya antara lain kurangnya edukasi. Baik barista maupun konsumen seringkali kurang memahami tentang kopi. Mulai dari proses penanaman, panen, hingga penyeduhan yang tepat. Kurangnya pengetahuan ini membuat sulit untuk menghargai perbedaan kualitas kopi; prioritas ekonomi. Banyak kedai kopi lebih mengutamakan keuntungan daripada kualitas. Mereka memilih biji kopi yang lebih murah dan metode seduh yang cepat, meskipun hal ini berdampak pada rasa kopi; kurangnya akses terhadap biji kopi berkualitas. Tidak semua roaster di Malang memiliki akses terhadap biji kopi spesialti yang berkualitas. Hal ini membuat pilihan biji kopi yang tersedia di pasaran menjadi terbatas; persepsi konsumen. Sebagian konsumen masih beranggapan kopi yang enak adalah kopi yang pahit dan kuat. Hal ini membuat kedai kopi cenderung menyajikan kopi dengan cita rasa yang sama, meskipun tidak semua orang menyukai profil rasa tersebut.

Goeddank, tempat mamin (makan-minum). Foto : Parlin Pakpahan.
Goeddank, tempat mamin (makan-minum). Foto : Parlin Pakpahan.

Cara menemukan kopi berkualitas di Malang

Ada beberapa hal yang bisa dilakukan untuk menemukan kopi berkualitas di Malang.

Mintalah rekomendasi dari teman, komunitas pecinta kopi, atau melalui media sosial.

Perhatikan bagaimana kedai kopi menyajikan kopi. Apakah biji kopi yang digunakan disebutkan? Apakah barista menjelaskan tentang kopi yang nda pesan? Detail-detail kecil ini bisa menjadi indikasi kualitas kedai kopi.

Jangan takut untuk mencoba kedai kopi yang berbeda. Setiap kedai kopi memiliki karakteristik yang unik.

Kajoetangan jelang tengah malam. Foto : Parlin Pakpahan.
Kajoetangan jelang tengah malam. Foto : Parlin Pakpahan.

Bergabung dengan komunitas kopi lokal adalah cara yang bagus untuk bertemu dengan orang-orang yang memiliki minat yang sama dan mendapatkan informasi terbaru tentang kopi.

Berikut adalah beberapa jenis kedai kopi yang seringkali menawarkan kopi berkualitas.

Kedai Kopi Indie. Kedai kopi kecil yang dikelola oleh barista yang berpassion dengan kopi. Mereka seringkali menggunakan biji kopi spesialti dan menyajikan kopi dengan metode seduh manual.

Kedai kopi roastery. Kedai kopi yang memiliki roastery sendiri. Mereka biasanya memiliki pengetahuan yang mendalam tentang roasting dan menawarkan berbagai jenis biji kopi yang di-roasting sendiri.

Kedai kopi yang berpartisipasi dalam event kopi. Kedai kopi yang berpartisipasi dalam event kopi seperti coffee festival biasanya memiliki kualitas kopi yang baik.

Baris Jehezkiel di Popeye Coffee di Villa Bukit Tidar, Malang. Foto : Parlin Pakpahan.
Baris Jehezkiel di Popeye Coffee di Villa Bukit Tidar, Malang. Foto : Parlin Pakpahan.

Sebagai penikmat kopi, kita memiliki peran penting dalam membangun budaya kopi di Malang. Dengan mendukung kedai kopi yang berkualitas, memberikan feedback yang konstruktif, dan terus belajar tentang kopi, kita dapat mendorong perkembangan kopi di Malang menjadi lebih baik.

Beberapa hal yang bisa diakukan bersama antara lain mengadakan acara tasting kopi. Ajak teman-teman anda untuk mencoba berbagai jenis kopi dan membahas tentang perbedaan rasa; menulis ulasan tentang kedai kopi: Bagikan pengalaman Anda di media sosial atau platform ulasan lainnya; mengikuti workshop atau kelas kopi: Tingkatkan pengetahuan Anda tentang kopi agar dapat menjadi konsumen yang lebih cerdas.

Perjalanan mencari kopi berkualitas di Malang memang tidak mudah, tetapi sangatlah berharga. Dengan kesabaran dan ketekunan, kita pasti akan menemukan kedai kopi yang sesuai dengan selera kita. Mari bersama-sama membangun komunitas kopi yang kuat dan menjadikan kota Malang sebagai destinasi bagi para pecinta kopi.

Joyogrand, Malang, Mon', Sept' 09, 2024.

Kopi espresso di Zocco Heritage, Malang. Foto : Parelin Pakpahan.
Kopi espresso di Zocco Heritage, Malang. Foto : Parelin Pakpahan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun