Mohon tunggu...
Parlin Pakpahan
Parlin Pakpahan Mohon Tunggu... Lainnya - Saya seorang pensiunan pemerintah yang masih aktif membaca dan menulis.

Keluarga saya tidak besar. Saya dan isteri dengan 4 orang anak yi 3 perempuan dan 1 lelaki. Kami terpencar di 2 kota yi Malang, Jawa timur dan Jakarta.

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Suatu Malam di Ijen Boulevard Malang

29 Juni 2024   18:14 Diperbarui: 29 Juni 2024   18:22 475
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tempat duduk wisata di sepanjang Ijen Boulevard yang pernah disegel DLH. (Sumber : M. Sholeh via tugumalang.id

"Iyo seduh ae, sing penting banyune puanas," sahutku. "Ok Pakde," sahutnya singkat.

Kopi pun siap. Wow ternyata panasnya Ok. Biar terekstrasi dulu tuh kopi, setelahnya baru kunikmati di kawasan yang amboi terasa tenang dan nyaman itu, sampai-sampai aku lupa si Wawan penjaja Starling itu telah berlalu dari hadapanku.

Aku menarik nafas lega. Setidaknya aku masih bisa duduk nyaman di kawasan penting itu, dan sejauh yang kurasakan tak ada lagi aneka pedagang rombong yang aneh-aneh disitu, tak ada lagi bisik-bisik mesum, tak ada lagi yang sok-sok jagoan, tak ada lagi motor yang bersuara bronk yang lewat, kecuali masih ada satu dua yang sok-sok pamer melesatkan mobil barunya di jalanan mulus Ijen Boulevard.

Keindahan dan keunikan kawasan ini tak lepas dari peran pentingnya dalam sejarah serta desain kota yang direncanakan oleh Ir. Herman Thomas Karsten. Adanya pohon kanopi yang rindang seperti Palem dan Trembesi dan deretan bangunan kuno bergaya Belanda memberikan kesan yang elegan dan bersejarah pada kawasan ini.

Saya pikir, upaya pelestarian kawasan ini penting untuk menjaga warisan budaya dan arsitektur yang ada. Pemkot Malang bersama dengan masyarakat dan komunitas setempat perlu terus mendukung dan memperkuat upaya konservasi di kawasan ikonik ini agar identitas historis kawasan Ijen tetap terjaga.

Tempat duduk wisata di sepanjang Ijen Boulevard yang pernah disegel DLH. (Sumber : M. Sholeh via tugumalang.id
Tempat duduk wisata di sepanjang Ijen Boulevard yang pernah disegel DLH. (Sumber : M. Sholeh via tugumalang.id

Tahun lalu, kalau nggak salah, tempat duduk yang tersedia di sepanjang Jln Ijen sempat disegel oleh Pemkot Malang Cq Dinas Lingkungan Hidup, karena diduga disalahgunakan oleh pasangan untuk bermesraan yang tak pantas disiang hari bolong, apalagi kalau malam hari tentunya.

Syukurlah, segel itu kini sudah tidak lagi terpasang di tempat-tempat duduk wisata tersebut, dan pada malam hari hingga jelang tengah malam orang bisa duduk bersantai seperti dulu di tempat duduk wisata tersebut dengan memarkirkan kendaraan di sebelahnya.

Dalam menghadapi perubahan zaman, penting bagi Ijen Bouldevard untuk beradaptasi tanpa kehilangan jati dirinya. Misalnya, program Car Free Day yang diadakan di kawasan ini adalah contoh bagaimana Ijen Boulevard bisa tetap relevan dan bermanfaat bagi masyarakat modern sambil tetap mempertahankan karakter historisnya. Penggunaan teknologi untuk mendukung pariwisata, seperti aplikasi pemandu wisata digital, juga bisa membantu memperkenalkan sejarah dan keindahan Ijen Boulevard kepada generasi muda.

Seiring dengan perkembangan Kota Malang, arus lalu lintas di Jalan Ijen tentu semakin sibuk. Pengelolaan lalu lintas yang baik dan berkelanjutan sangat penting untuk memastikan kawasan ini tetap nyaman dan aman bagi pejalan kaki dan pengendara. Ini termasuk upaya untuk mengurangi kemacetan di siang hari, menyediakan area parkir yang memadai, dan memastikan kelancaran arus lalu lintas.

Ijen Boulevard memiliki potensi besar untuk terus mempertahankan jati dirinya dalam menghadapi perubahan zaman. Dengan upaya pelestarian yang kuat, adaptasi terhadap perkembangan modern, dan pengelolaan yang bijak, kawasan ini bisa tetap menjadi ikon bersejarah dan destinasi favorit di Kota Malang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun