Mohon tunggu...
Parlin Pakpahan
Parlin Pakpahan Mohon Tunggu... Lainnya - Saya seorang pensiunan pemerintah yang masih aktif membaca dan menulis.

Keluarga saya tidak besar. Saya dan isteri dengan 4 orang anak yi 3 perempuan dan 1 lelaki. Kami terpencar di 2 kota yi Malang, Jawa timur dan Jakarta.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Keadaan Bukit Algoritma Indonesia Now

12 Juni 2024   16:30 Diperbarui: 12 Juni 2024   16:34 214
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bukit Algoritma Indonesia di Sukabumi, Jawa Barat. Foto : Agung Pambudhy via detik.com

Keadaan Bukit Algoritma Indonesia Now

Proyek Bukit Algoritma yang digagas sebagai pusat pengembangan industri dan teknologi 4.0 di Indonesia tampaknya menghadapi berbagai tantangan yang menghambat progresnya.

Bukit Algoritma di daerah Sukabumi direncanakan dibangun di atas lahan 888 hektar di empat desa di Kecamatan Cikidang, yi Cicareuh, Pangkalan, dan Tamansari. Kemudian satu desa di Kecamatan Cibadak yaitu Neglasari. Proyek ini terbagi tiga tahap dengan masa pengerjaan tiga tahun tahap pertama, tiga tahun tahap kedua, dan empat tahun tahap ketiga.

9 Juni 2023 lalu, Budiman Sudjatmiko mengatakan proyek tetap berjalan. Budiman mengungkapkan pengerjaan masih fokus pada renovasi, khususnya gedung-gedung yang sudah ada. Budiman juga menyebut timnya akan bertemu investor dari Eropa Barat. Tetapi hingga kini, belum ada kabar terbaru.

Ketika peletakan batu pertama pada 9 Juni 2021, Budiman menginformasikan perkembangan investasi yang masuk ke Bukit Algoritma. Dia menyebut ada investor dari beberapa negara Asia yang menanamkan modalnya untuk pengembangan riset sensor pencari ikan bagi nelayan di Indonesia senilai Rp 1,7 triliun.

Angka itu menambah nilai investasi yang sebelumnya telah lebih dulu masuk yakni Rp 18 triliun dari Kanada untuk pembangunan klaster fase pertama yang digarap PT AMKA berupa pembangunan infrastruktur. Kemudian ada pula investasi ekosistem energi terbarukan yang berasal dari Jerman sebesar Rp 1,4 triliun.

Yang jadi soal apakah Budiman selaku politisi andalan Gerindra sekarang ini terlalu sibuk mengurusi peralihan kekuasaan pada Oktober ini atau KEK Sukabumi yang seharusnya fokus pada kegiatan pariwisata, fusi sains, dan teknologi, telah berubah kepentingan atau bagaimana.

Sejauh ini, fokus proyek tampaknya masih pada renovasi gedung-gedung yang sudah ada. Ini jelas mengecewakan, karena infrastruktur dasar atau pengembangan baru belum dimulai secara signifikan. Renovasi bisa menjadi langkah awal yang penting, namun dilihat dari molornya waktu, pemerintah justeru tidak sigap menjaga momentum dan kepercayaan investor.

Meskipun ada klaim bahwa proyek tetap berjalan, lambannya progres bisa disebabkan oleh berbagai faktor seperti keterbatasan dana, masalah logistik, atau kesulitan teknis.

Budiman menyebutkan adanya rencana pertemuan dengan investor dari Eropa Barat. Pertemuan ini bisa menjadi krusial untuk mendapatkan tambahan pendanaan dan dukungan teknis yang diperlukan. Kurangnya kabar terbaru mengenai hasil dari pertemuan ini menunjukkan negosiasi masih berlangsung atau ada hambatan dalam menarik komitmen investasi.

Awalnya, lahan yang akan digunakan untuk Bukit Algoritma diusulkan menjadi Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Sukabumi dengan fokus pada pariwisata, fusi sains, dan teknologi. Jika ada perubahan fokus atau kepentingan, hal ini bisa mengubah prioritas dan sumberdaya yang dialokasikan untuk proyek.

Besar kemungkinan tujuan awal dari KEK Sukabumi mengalami pergeseran kepentingan, yang bisa mempengaruhi percepatan dan arah pembangunan Bukit Algoritma.

Sebagai politisi andalan Gerindra, kita maklum Budiman sekarang ini banyak disibukkan peralihan kekuasaan pada Oktober ini. Kesibukan politiknya tentu bisa mengurangi fokus dan energi yang bisa dia curahkan untuk proyek Bukit Algoritma.

Efektivitas kepemimpinan Budiman dalam mengawasi proyek ini sangat penting. Jika ada kekurangan dalam pengawasan atau pengambilan keputusan, hal ini bisa berdampak negatif pada progres proyek.

Meskipun ada investasi yang cukup signifikan dari Kanada, Jerman, dan beberapa negara Asia, penting untuk memastikan dana tersebut benar-benar dimanfaatkan dengan efisien dan sesuai dengan rencana induk proyek.

Laporan penggunaan dana yang transparan bisa membantu meningkatkan kepercayaan investor dan memastikan proyek berjalan sesuai dengan rencana.

Prospek Bukit Algoritma di tengah situasi dan kondisi politik saat ini dipengaruhi oleh beberapa faktor utama yang melibatkan aspek politik, ekonomi, dan manajemen proyek.

1. Transisi kekuasaan

Transisi kekuasaan yang akan terjadi pada Oktober ini berdampak signifikan pada proyek Bukit Algoritma.

Pemerintah baru boleh jadi memiliki prioritas dan fokus yang berbeda. Jika proyek Bukit Algoritma tidak sejalan dengan prioritas pemerintah baru, ada risiko pengurangan dukungan atau alokasi sumberdaya.

Dukungan dari politisi dan birokrat sangat penting. Budiman Sudjatmiko perlu memastikan proyek ini tetap mendapatkan dukungan kuat dari pemerintah baru.

2. Stabilitas politik dan ekonomi

Stabilitas politik dan ekonomi sangat mempengaruhi prospek proyek besar seperti Bukit Algoritma.

Ekonomi yang stabil dan pertumbuhan yang positif akan memberikan lingkungan yang kondusif bagi investasi. Namun, ketidakstabilan ekonomi bisa mengurangi minat investor dan memperlambat progres proyek.

Kepastian hukum dan keamanan investasi adalah faktor penting bagi para investor, baik domestik maupun asing. Pemerintah harus memastikan iklim investasi tetap kondusif dan mendukung.

3. Komitmen dan keterlibatan Budiman Sudjatmiko

Sebagai politisi andalan Gerindra, Budiman Sudjatmiko memiliki peran penting dalam mengarahkan dan mengawal proyek ini.

Kesibukan dalam urusan politik, terutama menjelang dan selama transisi kekuasaan, bisa mengurangi fokus Budiman pada proyek ini. Pendelegasian tanggungjawab yang efektif kepada tim manajemen proyek sangat penting.

Kemampuan Budiman dalam menjaga hubungan baik dengan pemerintah baru dan stakeholder lainnya akan sangat membantu kelancaran proyek.

4. Dukungan dan partisipasi investor

Investasi dari berbagai negara sudah ada, namun kelanjutan dan tambahan investasi sangat diperlukan.

Transparansi dalam penggunaan dana dan progres proyek sangat penting untuk menjaga kepercayaan investor. Laporan rutin dan keterbukaan dalam komunikasi akan membantu mempertahankan dukungan investor.

Mencari tambahan investor, termasuk dari sektor swasta dan negara-negara lain, bisa membantu mengurangi risiko ketergantungan pada satu atau beberapa investor.

5. Implementasi dan manajemen proyek

Manajemen proyek yang efektif dan efisien sangat krusial untuk memastikan kelancaran pelaksanaan proyek.

Melakukan pengawasan ketat dan evaluasi rutin terhadap progres proyek akan membantu mengidentifikasi masalah lebih awal dan mengambil tindakan korektif tepat waktu.

Memanfaatkan teknologi dan inovasi dalam pembangunan dan manajemen proyek akan meningkatkan efisiensi dan efektivitas.

6. Kontribusi terhadap sains dan teknologi

Bukit Algoritma dirancang untuk menjadi pusat pengembangan industri 4.0 dan teknologi.

Mengembangkan kerjasama dengan universitas, institusi riset, dan industri teknologi untuk memastikan proyek ini memiliki basis ilmiah dan teknis yang kuat.

Menjaga fokus pada tujuan awal proyek, yaitu pengembangan sains dan teknologi, serta pariwisata, untuk memastikan proyek ini memberikan dampak positif sesuai dengan yang diharapkan.

Prospek Bukit Algoritma sangat bergantung pada bagaimana faktor-faktor di atas dikelola. Dukungan dari pemerintah baru, stabilitas politik dan ekonomi, komitmen dari Budiman Sudjatmiko, kepercayaan investor, manajemen proyek yang efektif, dan kontribusi terhadap pengembangan sains dan teknologi adalah kunci utama keberhasilan proyek ini.

Jika semua faktor ini dikelola dengan baik, Bukit Algoritma memiliki potensi untuk menjadi pusat inovasi yang signifikan di Indonesia. Jika yang terjadi sebaliknya, ke lautlah kita.

Joyogrand, Malang, Wed', June 12, 2024

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun