Eks Dubes AS untuk PBB Nikki Haley : Habisi Mereka!
Tindakan Haley, yang juga mantan calon presiden AS dari Partai Republik untuk pemilihan tahun 2024, terjadi ketika Israel sedang melakukan serangan militer besar-besaran di Gaza yang telah menewaskan ribuan teroris Hamas, termasuk warga Arab-Palestina yng terkena peluru nyasar atau pecahan Bom bahkan terhantam roket Hamas yang tak terkendali karena eror.
Haley mengkritik pemerintahan Joe Biden karena menahan pengiriman senjata untuk mencegah serangan Israel di kota Rafah di selatan Gaza, dan mengecam pengadilan kriminal internasional ICC, yang sedang mencari celah untuk penangkapan Netanyahu, termasuk penangkapan gembong utama Hamas seperti Yahya Sinwar, Muhammad Deif dan Ismail Haniyeh, dan Mahkamah Internasional ICJ yang disetting sedang mempertimbangkan tuduhan genosida terhadap Israel.
Jalan pasti untuk tidak membantu Israel adalah menahan senjata. Jalan pasti untuk tidak membantu Israel adalah memuji ICC, ICJ atau siapa pun yang mengutuk Israel ketimbang mengutuk apa yang terjadi, demikian Haley.
Amerika perlu melakukan tindakan apa pun yang dibutuhkan Israel dan berhentilah menggurui Israel tentang cara bertempur. Anda itu teman atau bukan, tambah Haley.
Kunjungan Nikki Haley ke Israel seiring dengan propaganda Iran-Hamas yang semakin merebak di Eropa dan Amerika, seakan bangsa Amerika dan berbagai bangsa di Eropa tunduk pada propaganda ini, sehingga orang hampir lupa yang terjadi sesungguhnya adalah holocaust bagi Israel di Kfar Azza pada 7 Oktober tahun lalu yang menelan ribuan korban jiwa.Â
Di sisi lainnya kita lihat pemilihan presiden yang sudah dekat di Amerika yang membuat suhu politik semakin memanas, dimana Biden dan Partai Demokrat mulai banyak merangkul warga Amerika dari kalangan kiri hingga ekstrim kiri seperti para imigran dari middle-east, tak heran yel-yel politik Biden seakan menyuarakan penyelamatan Hamas yang kini terkepung rapat di Rafah.
Yang perlu digarisbawahi disini adalah pernyataan dan tindakan Nikki Haley, terutama dalam konteks konflik Israel-Arab Palestina, mencerminkan pandangan yang sangat tegas dan pro-Israel.
Nikki Haley jelas menunjukkan dukungan penuh terhadap Israel, mengkritik kebijakan Joe Biden yang dianggapnya menahan pengiriman senjata yang dibutuhkan Israel. Haley berpendapat AS seharusnya mendukung Israel sepenuhnya tanpa mempengaruhi taktik militernya.
Haley mengkritik ICC dan ICJ, menyatakan bahwa upaya untuk mengejar pemimpin Israel melalui jalur hukum internasional adalah salah arah. Menurutnya, lembaga-lembaga ini seharusnya mengutuk tindakan Hamas, bukan Israel.
Pernyataan Haley juga bisa dilihat dalam konteks persaingan politik di AS, khususnya menjelang pemilihan presiden. Sikap keras terhadap Hamas dan dukungan penuh terhadap Israel dimaksudkan untuk menarik dukungan dari pemilih yang pro-Israel dan dari Partai Republik.
Situasi di Gaza, terutama dengan adanya serangan militer besar-besaran di Rafah, adalah isu yang sangat kompleks dan penuh dengan dinamika politik, sosial, dan kemanusiaan. Dukungan Haley terhadap tindakan militer Israel tanpa mengakui dampaknya terhadap warga sipil Arab-Palestina bisa dilihat sebagai pandangan tegas dunia Barat yang anti terorisme, apalagi Hamas yang berideologi pemusnahan bangsa Israel dari bumi middle-east.
Haley juga menyoroti pengaruh Iran dan propaganda Hamas, yang menurutnya semakin menyebar di Eropa dan AS. Pernyataan ini menunjukkan keprihatinannya terhadap dukungan internasional yang berkembang untuk Arab-Palestina, yang mempengaruhi opini publik terhadap Israel.
Peningkatan suhu politik menjelang pemilihan presiden di AS menciptakan lingkungan di mana isu-isu luar negeri seperti konflik Israel-Arab Palestina digunakan untuk keuntungan politik domestik. Haley menggunakan retorika keras terhadap Biden dan Demokrat, yang ia anggap terlalu lunak terhadap Hamas dan terlalu kritis terhadap Israel.
Pandangannya menarik bagi mayoritas elektoral di AS, tetapi dianggap kontroversial oleh mereka yang melihat konflik ini dengan perspektif hak-hak Arab-Palestina dengan menafikan eksistensi bangsa Israel.
Di Israel Haley juga melakukan perjalanan ke selatan Israel untuk bertemu penyintas serangan Hamas pada 7 Oktober tahun lalu yang diklaim menewaskan sekitar 1.200 orang Israel dan 253 orang lainnya disandera. Haley juga mengunjungi permukiman di tepi barat dan kemudian di perbatasan utara Israel ia menandatangani cangkang peluru tank IDF dengan tulisan "habisi mereka". Yang dimaksud disini Hamas tentunya.
Apa yang perlu dipahami AS adalah jika Israel melawan musuh kita, bagaimana kita tidak bisa membantu mereka, kata Haley, yang pesannya di cangkang peluru tank Israel berbunyi "Amerika mencintai Israel".
Mantan Gubernur Carolina Selatan ini menunjukkan dukungan yang kuat untuk pemerintahan Netanyahu dalam kunjungannya ke perbatasan utara Israel dengan Lebanon. Dia ditemani oleh Danny Danon, mantan Dubes Israel untuk PBB dan anggota Partai Likud di Knesset.
Seluruh dunia tidak bisa mengatakan, "Oh, bersikap baiklah kepada orang-orang Arab-Palestina," padahal orang-orang barbar inilah yang membunuh saudara laki-laki dan perempuan mereka. Haley menambahkan : "Mereka tidak tahu siapa yang harus dipercaya. Itu bukan salah Israel. Itu kesalahan Arab-Palestina sekarang."
Komentar Haley sejalan dengan sejarah dukungannya terhadap Israel dan penolakannya terhadap kritik internasional atas tindakannya. Sebagai Dubes AS untuk PBB, dia menuduh PBB "menindas" Israel dan memimpin penarikan dana AS untuk sebuah badan yang membantu pengungsi Arab-Palestina.
Dia belum lama ini kembali berada di belakang Trump setelah sebelumnya menolak untuk mendukungnya, dan Trump mungkin akan memasukkannya ke dalam timnya ke depan ini.
Perkembangan terbaru ini bukannya mengejutkan, tapi seakan menetralisir gelombang antisemitism di AS, Uni Eropa dan middle east.
Nikki Haley dan sikapnya terhadap Israel memiliki beberapa implikasi penting, baik dalam konteks politik domestik AS maupun dalam dinamika internasional terkait konflik Israel-Arab Palestina.
1. Politik Domestik AS
Meskipun sebelumnya kritis terhadap Trump, Haley sekarang menunjukkan dukungan penuh terhadapnya. Ini mencerminkan pragmatisme politik untuk mendapatkan dukungan dari basis pemilih pro Trump dalam Partai Republik.
Dukungan vokal Haley untuk Israel dan kritik terhadap pemerintahan Biden dapat memperkuat posisinya di kalangan pemilih konservatif dan pro Israel di AS. Hal ini juga bisa menarik pemilih yang melihat Biden sebagai terlalu lunak dalam kebijakan luar negerinya.
2. Dukungan untuk Israel
Kunjungan Haley ke Israel dan pernyataannya yang sangat mendukung, termasuk pesan di cangkang peluru tank, memperkuat citranya sebagai pendukung setia Israel. Ini juga menunjukkan bahwa ia melihat Israel sebagai mitra kunci dalam memerangi kelompok-kelompok yang dianggap musuh bersama seperti Hamas.
Haley menggambarkan tindakan Hamas sebagai ancaman besar yang harus ditangani dengan tegas. Hal ini sejalan dengan pandangan Israel yang menyebut Hamas sebagai organisasi teroris yang bertanggungjawab atas serangan dan kekerasan tak berkesudahan terhadap Israel.
3. Gelombang Antisemitisme
Dukungan kuat terhadap Israel dan pernyataan yang menegaskan hubungan erat AS-Israel dapat membantu menetralisir gelombang antisemitisme di beberapa kalangan, terutama di AS dan Eropa. Menunjukkan solidaritas dengan Israel dapat memberikan pesan bahwa serangan terhadap Israel juga dilihat sebagai serangan terhadap sekutu dekat AS.
Haley menolak kritik internasional terhadap tindakan Israel, yang bisa dianggap sebagai upaya untuk mendukung Israel di panggung global dan menolak narasi yang menyudutkan Israel.
4. Potensi Akhir Perang Gaza
Jika Israel berhasil mencapai tujuan militernya di Gaza dan menghancurkan kemampuan Hamas secara signifikan, ini bisa dianggap sebagai kemenangan strategis. Namun, keberhasilan ini harus diukur tidak hanya dari segi militer tetapi juga dari bagaimana situasi politik dan kemanusiaan di Gaza berkembang setelahnya.
Kemenangan militer tidak selalu berarti penyelesaian konflik jangka panjang. Keberhasilan jangka panjang tergantung pada bagaimana Israel dan komunitas internasional menangani isu-isu seperti pembangunan kembali Gaza, perbaikan kondisi hidup warga Arab-Palestina, dan proses perdamaian yang lebih luas.
Kampanye Nikki Haley di Israel bisa dianggap berhasil dalam beberapa aspek, terutama terkait dengan tujuan politik dan strategisnya.
Haley berhasil memperkuat citranya sebagai pendukung kuat Israel, yang merupakan posisi penting bagi banyak pemilih Partai Republik di AS. Dengan mengambil posisi tegas pro-Israel dan mendukung tindakan militer Israel, Haley menarik simpati dari basis konservatif dan pemilih yang mendukung kebijakan luar negeri yang kuat dan tegas.
Dengan secara terbuka menolak kritik dari ICC dan ICJ serta mempromosikan pandangan bahwa tindakan Israel adalah sah dan diperlukan untuk melawan terorisme, Haley membangun narasi yang kuat yang mendukung kebijakan luar negeri Israel.
Kampanye ini bisa membantu mengubah atau menguatkan opini publik di AS tentang konflik Israel-Arab Palestina, mengarahkan lebih banyak dukungan kepada Israel dan memperkuat persepsi negatif terhadap Hamas.
Pesan seperti yang ditulis di cangkang peluru tank mengirimkan sinyal dukungan moral yang kuat kepada Israel, memperlihatkan bahwa mereka memiliki sekutu yang setia di panggung internasional.
Joyogrand, Malang, Fri', May 31, 2024.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H