Mohon tunggu...
Parlin Pakpahan
Parlin Pakpahan Mohon Tunggu... Lainnya - Saya seorang pensiunan pemerintah yang masih aktif membaca dan menulis.

Keluarga saya tidak besar. Saya dan isteri dengan 4 orang anak yi 3 perempuan dan 1 lelaki. Kami terpencar di 2 kota yi Malang, Jawa timur dan Jakarta.

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Mengenal Tumbuhan Berkhasiat Bijora di Lingkar Toba

20 Mei 2024   14:33 Diperbarui: 20 Mei 2024   14:54 155
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bijora tanaman herbal di Tapanuli utara, Lingkar Toba. Foto : Dikolase dari mongabay.co.id

Tanaman yang dikenal oleh orang Batak Toba sebagai Bijora ini adalah salah satu spesies dalam keluarga Berberidaceae. Tanaman ini juga dikenal dengan nama umum Mahonia bealei.

Berberis bealei dapat tumbuh hingga ketinggian sekitar 1-3 meter; Daunnya tersusun dalam kelompok majemuk, dengan setiap daun memiliki tepi bergerigi dan duri. Daun-daunnya berwarna hijau tua dan berbentuk lonjong; Bunganya berwarna kuning cerah, tumbuh dalam kelompok panjang (racemes) yang biasanya muncul pada akhir musim dingin atau awal musim semi; Buahnya berbentuk berry, awalnya hijau dan berubah menjadi biru kehitaman saat matang, seringkali digunakan dalam pembuatan jus atau jeli.

Berberis bealei mengandung berbagai senyawa bioaktif yang penting, termasuk alkaloid seperti berberine, yang memiliki sifat antimikroba, antidiabetik, dan antiinflamasi.

Secara tradisional, ekstrak dari bagian-bagian tanaman ini digunakan untuk mengobati berbagai kondisi, seperti gangguan pencernaan, infeksi, dan penyakit kulit.

Studi modern telah menunjukkan berberine, salah satu komponen utama tanaman ini, dapat membantu mengatur kadar gula darah dan kolesterol, serta memiliki potensi untuk mengobati penyakit jantung dan kanker. Berberine juga menunjukkan aktivitas antibakteri yang kuat, menjadikannya kandidat potensial untuk pengembangan antibiotik baru.

Berberis bealei relatif mudah dibudidayakan dan toleran terhadap berbagai kondisi tanah, meski lebih menyukai tanah yang sedikit asam dan memiliki drainase baik. Tanaman ini membutuhkan paparan sinar matahari penuh hingga sebagian teduh. Penyiraman yang teratur diperlukan terutama pada masa awal pertumbuhan. Dapat diperbanyak melalui biji, stek batang, atau pemisahan anakan. Perbanyakan vegetatif biasanya lebih cepat menghasilkan tanaman dewasa dibandingkan dengan perbanyakan melalui biji.

Menurut warga Pangaribuan dan Sipahutar, Tapanuli utara, rebusan air Bijora yang diteteskan ke mata dapat digunakan untuk mengobati iritasi. Bermanfaat juga sebagai obat sakit perut. Buah dan daunnya digunakan sebagai ramuan untuk diminum atau dioleskan pada bagian tubuh yang sakit.

Klaim tentang manfaat rebusan air Bijora (Berberis bealei) yang digunakan oleh masyarakat setempat untuk mengobati berbagai kondisi kesehatan memang memiliki dasar yang kuat, terutama bila dilihat pada sejarah penggunaan tanaman ini dalam pengobatan tradisional.

Rebusan air bijora yang diteteskan ke mata untuk mengobati iritasi adalah salah satu praktik tradisional. Ini berkaitan dengan sifat antibakteri dan antiinflamasi yang dimiliki oleh senyawa berberine yang terdapat dalam tanaman ini. Namun, penggunaan ini harus dilakukan dengan hati-hati karena mata adalah organ yang sangat sensitif, dan ada risiko iritasi atau infeksi jika tidak diproses dengan benar.

Rebusan daun atau buah bijora juga dilaporkan digunakan untuk mengobati sakit perut. Ini masuk akal mengingat senyawa berberine dikenal memiliki efek menenangkan pada saluran pencernaan dan dapat membantu mengatasi gangguan pencernaan, termasuk diare dan sakit perut.

Selain diminum, ekstrak dari daun dan buah bijora juga dapat dioleskan pada bagian tubuh yang sakit atau terluka. Ini sejalan dengan sifat antiseptik dan antiinflamasi berberine, yang dapat membantu mempercepat penyembuhan luka dan mengurangi peradangan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun