Ini adalah yang kedua kalinya menteri nasionalis tsb secara terbuka mempromosikan emigrasi Arab-Palestina dari Gaza sebagai cara untuk menyelesaikan konflik, setelah ia menyatakannya pada konferensi pemukiman kembali warga Israel di Gaza pada bulan Januari lalu.
Karhi, anggota partai Likud yang beraliran sayap kanan, melontarkan komentar serupa.
"Untuk menjaga pencapaian keamanan yang membuat banyak tentara kita mengorbankan nyawanya, kita harus menyelesaikan masalah Gaza, dengan pasukan keamanan dan pemukim," kata Karhi.
Singkatnya, para menteri kabinet dan anggota Knesset Israel itu menyerukan pembangunan kembali pemukiman Yahudi di Gaza. Pawai dan unjuk rasa kalangan nasionalis Israel itu diselenggarakan di Sderot, dekat perbatasan Gaza, yang dihadiri oleh ribuan orang.
Menteri Keamanan Nasional Itamar Ben Gvir menyerukan "emigrasi sukarela" warga Arab-Palestina dari Gaza dan pemukiman kembali Gaza oleh warga Israel.
"Warga Israel kembali bermukim di Gaza bukan karena tidak ada pilihan lain, tapi karena pemahaman mendalam bahwa ini adalah satu-satunya cara yang nyata, baik untuk menuntut harga yang mahal dari Nazi, dari Hamas, dan untuk melindungi rakyat dan tanah air kita. Aib tahun 2005 akan kita hapus dengan final solution pada tahun 2024-2025. Semoga Tuhan berkenan, kata Menkeu Bezalel Smotrich.
Sukkot, seorang anggota parlemen nasionalis dengan catatan panjang aktivisme pemukiman di tepi barat, mengatakan demonstrasi tsb dirancang untuk "memperbaiki kejahatan mengerikan berupa pengusiran orang-orang Yahudi dari Gush Katif, Gaza". Ia menggunakan istilah Ibrani untuk pemukiman Gaza, dimana warga Israel dievakuasi paksa ketika pelepasan Gaza tahun 2005.
"Mereka yang mengusir warga Yahudi di Gush Katif harus mempertanggungjawabkan pembantaian mengerikan yang mereka lakukan terhadap warga Israel di Simchat Torah," mengacu pada kekejaman yang dilakukan Hamas pada 7 Oktober tahun lalu, demikian aktivis pemukiman garis keras itu.
"Saat itu mereka meremehkan kita, mereka meminta ratusan jenderal dan 'ahli keamanan' untuk menandatangani deklarasi bahwa pelepasan Gaza akan membawa keamanan ... kami berteriak dengan suara serak tetapi mereka tidak peduli."
Sukkot, seperti Ben Gvir, juga menyerukan untuk mendorong emigrasi warga Arab-Palestina dari Gaza, dan menambahkan Israel harus "memberi tahu negara-negara di dunia yang memiliki "moralitas munafik" yang peduli terhadap warga Gaza bahwa warga Gaza akan jauh lebih aman bersama mereka. Jika mereka sangat mencintai warga Arab-Palestina, Afrika Selatan misalnya harus mengambil penduduk Jabaliya, Gaza, sekarang juga."