Selamat Datang Demokrasi Tantang-Menantang
Jelang pengukuhannya sebagai Presiden terpilih RI pada Oktober yad di IKN Kaltim, Prabowo sudah mencoba melakukan berbagai pendekatan tentang berbagai hal. Mulai dari Megawati hingga suara-suara sumbang tentang koalisi, oposisi, Bung Karno yang seakan jadi milik orang atau kelompok tertentu, menjalin kerjasama dengan semua kelompok dengan kabinet gemuk atau akan diperluas, bahkan ada juga tiktok yang mboten-boten yi meributkan kemungkinan Prabowo akan married dengan Ibunya Elina Gudono atau mertuanya Kaesang Pangarep, sementara Prabowo dan Siti Hedijati Soeharto hanya dapat melongo.
Itulah warna demokrasi Indonesia sekarang, meski masih kefeodal-feodalan, tapi sudah punya ciri yi Demokrasi Liberal versi Asia Tenggara. Bebas merdeka seperti di AS, yang demo pro Hamaslah, yang demo pro LGBT-lah dst, dan sekarang negeri ini mulai beringsut dari Demokrasi Ngomel atau Bersungut-sungut jadi Demokrasi Tantang- Menantang, sebagaimana Ganjar Pranowo yang belum lama ini menyatakan tidak akan ikut dalam pemerintahan Prabowo, dan akan memilih oposisi, sementara PDIP belum menyatakan sikap oposisi terhadap pemerintahan baru ke depan ini. Lucunya mereka belum mengerti bahwa Founding Father negeri ini telah lama menggariskan bahwa tak ada Oposisi dalam sistem demokrasi kita. Yang ada hanyalah pengawasan terhadap jalannya pemerintahan. He He ..
Pemandangan politik tsb menggambarkan dinamika yang kompleks dan beragam di Indonesia menjelang pelantikan Presiden terpilih.
Prabowo melakukan pendekatan yang luas dan beragam, mencoba menjalin hubungan dengan berbagai pihak, termasuk lawan politiknya seperti Megawati. Upaya ini menunjukkan dorongan untuk membangun konsensus dan stabilitas politik di tengah keragaman pandangan dan kepentingan.
Perubahan politik menuju Demokrasi Liberal versi Asia Tenggara memperlihatkan evolusi dalam partisipasi politik dan pembentukan pemerintahan yang lebih inklusif. Meskipun masih terdapat unsur kefeodal-feodalan, namun adanya kebebasan berekspresi dan pluralisme merupakan langkah positif dalam mengarahkan Indonesia ke arah yang lebih demokratis.
Keputusan Ganjar Pranowo untuk tidak bergabung dalam pemerintahan Prabowo, serta keputusan PDIP yang belum menyatakan sikapnya terhadap pemerintahan baru ke depan ini, menunjukkan terdapat keragaman pandangan di antara partai politik utama. Hal ini mencerminkan semangat demokrasi yang sehat di mana pihak di luar pemerintahan memiliki peran yang kuat dalam menjaga keseimbangan kekuasaan.
Spekulasi tentang hubungan pribadi Prabowo, seperti kemungkinan menikahi ibu Elina Gudono atau mertua Kaesang Pangarep, mungkin hanyalah gosip yang mengalihkan perhatian dari isu-isu politik yang lebih substansial. Namun, fenomena ini juga menunjukkan minat publik yang besar terhadap kehidupan pribadi para pemimpin politik.
Indonesia really sedang mengalami transformasi politik yang menarik menuju sistem yang lebih terbuka, inklusif, dan dinamis, di mana partisipasi politik masyarakat sangat beragam dan berbagai pihak di luar pemerintahan memiliki peran yang kuat dalam menjaga akuntabilitas dan keadilan politik.
Dari gaya tantang-menantang ini saya lebih memilih pesan video kelompok masyarakat yang menamakan diri sebagai "Masyarakat Papua Anti Toksik Orde Baru" yang beredar belum lama ini di masyarakat. Dalam video itu kelompok tsb mengusung pesan penolakan atas peluang Sjafrie Sjamsoeddin sebagai menteri di kabinet pemerintahan Prabowo-Gibran.