Ada kemungkinan IKN mengadopsi model hybrid, di mana fungsi administratif menjadi fokus utama, tetapi tetap ada pertumbuhan ekonomi yang signifikan di sekitarnya. Dengan pendekatan ini, ibu kota baru bisa tetap memenuhi kebutuhan administratif negara sambil membuka peluang bagi sektor-sektor bisnis tertentu.
Model perkembangan IKN akan bergantung pada pendekatan pemerintah dalam mengelola ibu kota baru ini. Dengan perencanaan yang tepat dan fokus pada keberlanjutan, IKN dapat menjadi contoh ibu kota modern yang sukses, menghindari masalah yang dihadapi Jakarta, dan menciptakan lingkungan yang lebih seimbang antara fungsi administratif dan ekonomi.
Ekowisata
Pendekatan ekowisata dalam pembangunan IKN di Kaltim adalah pertimbangan penting dalam konteks pembangunan yang berkelanjutan dan ramah lingkungan. Ekowisata, yang menekankan pada pelestarian lingkungan, pendidikan, dan keterlibatan masyarakat lokal, memiliki potensi untuk menjadi bagian dari visi pembangunan IKN.
Beberapa aspek terkait dengan pertimbangan ekowisata dalam pembangunan IKN:
1. Pembangunan berkelanjutan
Pemerintah telah menegaskan IKN akan dirancang dengan prinsip keberlanjutan. Ini mencakup penggunaan energi terbarukan, infrastruktur hijau, dan pelestarian ekosistem lokal. Pendekatan ekowisata sejalan dengan tujuan ini, karena fokusnya pada pemanfaatan sumberdaya alam secara bijak dan pelestarian lingkungan.
2. Pelestarian ekosistem
Kaltim dikenal dengan hutan hujan tropis yang kaya akan keanekaragaman hayati. Ekowisata dapat berperan dalam mendorong pelestarian ekosistem. Dengan mendukung pariwisata berbasis alam dan budaya, IKN dapat menghindari eksploitasi berlebihan terhadap sumberdaya alam dan menciptakan sumber pendapatan yang berkelanjutan.
3. Edukasi dan kesadaran lingkungan