Mohon tunggu...
Parlin Pakpahan
Parlin Pakpahan Mohon Tunggu... Lainnya - Saya seorang pensiunan pemerintah yang masih aktif membaca dan menulis.

Keluarga saya tidak besar. Saya dan isteri dengan 4 orang anak yi 3 perempuan dan 1 lelaki. Kami terpencar di 2 kota yi Malang, Jawa timur dan Jakarta.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Menelisik Gerungan Rocky dalam Perdebatan di Ruang Publik

25 April 2024   17:10 Diperbarui: 25 April 2024   17:15 296
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Kejengkelan. Foto : id.quora.com

Menelisik Gerungan Rocky Dalam Perdebatan di Ruang Publik

Apakah logika bisa dibenarkan dalam mengatakan bahwa putusan hakim MK belum lama ini mengenai sengketa Pilpres merupakan jenis keputusan yang hanya melihat kilauan dari black letter of law. Bahwa Hakim MK itu nalarnya nggak benar, bahwa Hakim tsb tidak sekolah atau sekolah tapi otaknya tidak cukup bercahaya dibanding cincinnya.

Itulah pendapat intelektual gaya bebas Rocky Gerung belum lama ini di media tv nasional kita yang dipandu oleh Aiman Wicaksono.

Bagaimanapun jengkelnya kita terhadap nalar pokrol bambu seperti ini, kita harus dapat menelisiknya lebih jauh, apakah ybs kurang bahagia semasa kecil, atau karena dia masih bujang lapuk, karenanya dia tak terlalu memikirkan apakah semburan kata-kata seperti itu dalam perdebatan akan dicermati sesama intelektual, atau malah ada pihak yang sengaja menyukainya karena ada kepentingan tertentu di balik kesukaan itu.

Masalahnya kita tak terlalu percaya seorang Rocky dapat memahami betapa rumitnya sengketa Pilpres itu, karena sejauh yang dapat diamati Rocky tak pernah beringsut dari penggunaan bahasa yang menyinggung.

Sementara sengketa Pilpres adalah isu yang kompleks dan multidimensi. Putusan MK tentu didasarkan pada pertimbangan hukum yang matang dan menyeluruh, mempertimbangkan berbagai bukti dan argumen yang diajukan oleh semua pihak yang terlibat.

Pernyataan Rocky yang menggunakan kata-kata seperti "otaknya tidak cukup bercahaya dibanding cincinnya" tidaklah konstruktif dan berpotensi menyinggung pihak-pihak tertentu.

Mengapa Rocky tidak fokus pada analisis mendalam terhadap putusan MK dan argumen hukum yang mendasarinya. Bukankah ia dapat menggunakan forum diskusi yang sehat itu untuk bertukar ide dan sudut pandang secara konstruktif. Mengapa hampir semua peserta debat terpaku pada Rocky dan tidak mencoba mendapatkan informasi yang akurat dan terpercaya terkait putusan MK dan sengketa Pilpres secara keseluruhan.

Publik di negeri ini tahu seorang Rocky Gerung adalah sosok yang harus menang dalam sebuah perdebatan dengan logika semantik, rhetorika dst. Akibatnya cukup fatal karena kalangan tertentu memanfaatkannya yang penting Rocky dapat mematahkan lawan debatnya dengan logika bla-bla-bla.

Bagaimana menetralisir cara berpikir orang seperti ini, sebab kalau nggak teratasi dia akan semena-mena mengatakan Presiden itu tolol, atau akhli jantung itu salah, atau lawyer itu bukanlah ahli hukum melainkan tamatan Fakultas Undang-Undang dst dst.

Bagaimanapun, kita harus tetap tenang dan obyektif; simak dengan seksama argumen Rocky Gerung dan coba pahami sudut pandangnya. Ini berguna untuk menemukan celah dan kelemahan dalam argumennya; gunakan pertanyaan terbuka untuk mendorong Rocky Gerung menjelaskan argumennya lebih detail. Ini dapat membantu mengungkap inkonsistensi atau asumsi yang tidak berdasar dalam argumennya; jika ada bukti atau data yang bertentangan dengan argumen Rocky Gerung, sajikan dengan cara yang jelas dan terstruktur. 

Ini akan memperkuat posisi kita dan melemahkan argumen Rocky; Fokus pada argumen dan ide, bukan pada karakter atau kredibilitas Rocky Gerung; alih-alih hanya mengkritik argumen Rocky Gerung, kita sebaiknya menawarkan solusi alternatif yang lebih konstruktif. Ini menunjukkan kita memiliki pemahaman yang mendalam tentang masalah dan ingin mencari solusi yang terbaik; bekerjasamalah dengan orang-orang yang memiliki perspektif dan keahlian yang berbeda untuk memperkuat argumen; meski berbeda pendapat dengan Rocky Gerung, jaga agar perdebatan tetap sopan dan profesional. 

Hindari menggunakan bahasa yang kasar atau menyinggung; mungkin tidak selalu terbuka peluang untuk mengubah cara berpikir orang lain, yang terpenting kita dapat mengendalikan semua orang dan fokus pada apa yang dapat diubah; perluas pengetahuan tentang berbagai topik dan tingkatkan kemampuan berpikir kritis. Ini akan membantu kita untuk lebih siap menghadapi berbagai argumen dan sudut pandang.

Menangani intelektual gaya bebas seperti Rocky membutuhkan kesabaran, ketekunan, dan pemikiran yang kritis. Dengan menerapkan strategi yang tepat, kita dapat meningkatkan peluang untuk menguasai perdebatan yang produktif dan konstruktif, bahkan dengan lawan bicara yang dominan seperti Rocky Gerung yang konsisten menggunakan logika semantik, rhetorika atau apapun itu.

Rocky adalah pembicara yang cenderung meremehkan semua ilmu, kecuali filsafat bahwa dengan filsafat kita dapat merenungkan kebenaran yang kita cari, demikian Rocky Gerung. Kita sulit mengatasi kegilaan semacam ini, sebab suatu ketika dia bisa saja mendamprat pendapat seorang pakar yang baru menjelaskan sesuatu, katakanlah tentang pembuatan bom nuklir.

Logika yang dipakai Rocky dalam sebuah perdebatan banyak macamnya. Rocky Gerung dikenal sebagai pemikir gaya bebas dan pembicara yang lantang dengan gaya khasnya yang berekor kata Tuh dalam setiap perdebatan.

Dari sudut pandang filsafat, sejumlah logika yang mendasari argumennya antara lain Logika Dialektika. Cara berpikir dialektis disini menekankan pada pertukaran ide dan argumen untuk mencapai pemahaman yang lebih mendalam tentang suatu isu. Rocky Gerung sering menggunakan dialektika untuk menantang asumsi lawan bicaranya dan mendorong mereka untuk berpikir lebih kritis; Logika Retorika. 

Logika retorika fokus pada penggunaan bahasa yang persuasif untuk meyakinkan audiens. Rocky Gerung pandai menggunakan majas, metafora, dan humor untuk menarik perhatian audiens dan memperkuat argumennya; Logika Pragmatis. Logika pragmatis menilai kebenaran berdasarkan konsekuensi dan kemanfaatannya. 

Rocky Gerung terkadang menggunakan logika pragmatis untuk menunjukkan bagaimana idenya dapat diterapkan dalam praktik dan menghasilkan dampak positif; Logika Hermeneutika. Logika hermeneutika menekankan pada interpretasi dan pemahaman teks atau fenomena. 

Rocky Gerung sering menggunakan hermeneutika untuk menganalisis teks-teks filosofis dan sejarah untuk mendukung argumennya; Logika Fenomenologi. Logika fenomenologi fokus pada pengalaman dan persepsi individu. Rocky Gerung terkadang menggunakan fenomenologi untuk memahami sudut pandang orang lain dan menunjukkan bagaimana pengalaman mereka dapat mempengaruhi pemikiran mereka.

Rocky Gerung tidak selalu menggunakan satu logika tertentu dalam perdebatannya. Ia sering menggabungkan berbagai logika untuk memperkuat argumennya dan meyakinkan audiens.

Rocky Gerung terkadang menggunakan logika yang tidak tepat atau menyesatkan dalam perdebatannya. Rocky misalnya terlalu fokus pada kemenangan dalam perdebatan ketimbang mencari kebenaran. Ia terkadang menggunakan argumen yang menyesatkan atau tidak logis untuk memenangkan perdebatan.

Rocky Gerung juga mengabaikan bukti dan data yang bertentangan dengan argumennya. Ia lebih suka menggunakan logika dan retorika untuk meyakinkan audiens daripada menunjukkan bukti yang mendukung posisinya.

Beberapa orang menganggap gaya berdebat Rocky Gerung itu arogan dan merendahkan. Ia terkadang menyerang pribadi lawan bicaranya dan menggunakan bahasa yang kasar.

Logika filsafat Rocky Gerung dalam perdebatan merupakan kombinasi dari berbagai pendekatan, termasuk dialektika, retorika, pragmatisme, hermeneutika, dan fenomenologi.

Meskipun ia memiliki banyak kelebihan dalam perdebatan, sayangnya logika Rocky Gerung tidak selalu sempurna.

Karenanya penting bagi kita untuk menilai argumen Rocky Gerung secara objektif dan kritis, dengan mempertimbangkan semua bukti dan informasi yang tersedia.

 

Kita wajib menghormati semua bidang ilmu, termasuk filsafat, sains, dan teknologi. Setiap bidang ilmu memiliki sumbangsihnya sendiri dalam memahami dunia dan meningkatkan kehidupan manusia.

Filsafat memang dapat membantu kita merenungkan kebenaran dan mencari makna dalam hidup. Namun, filsafat bukan satu-satunya sumber pengetahuan atau kebenaran. Filsafat dapat bekerjasama dengan bidang ilmu lain untuk menghasilkan pemahaman yang lebih komprehensif tentang dunia.

Jika ingin berdiskusi dan/atau berdebat dengan Rocky Gerung atau orang lain yang memiliki pendapat berbeda, lakukanlah dengan cara yang santun dan penuh hormat. Hindari menyerang pribadi atau menggunakan bahasa yang kasar.

Jika Rocky Gerung mendamprat pendapat pakar tentang Keputusan MK belum lama ini, penting untuk mencari informasi yang akurat dan terpercaya tentang topik tsb. Bandingkan argumen Rocky Gerung dengan pendapat pakar lain di bidangnya.

Mari berpikir kritis dan analitis. Jangan mudah terpengaruh oleh pendapat seorang Rocky Gerung tanpa terlebih dahulu memikirkannya secara matang.

Penting untuk mendukung kebebasan berpendapat, meskipun kita tidak setuju dengan pendapat orang lain. Masyarakat yang demokratis harus menghargai keberagaman pemikiran bukan.

Akhirnya kepada siapapun janganlah terlalu banyak menggerung-gerung seperti Serigala Kesepian yang melolong sendirian cari perhatian di sebuah belantara komunitas besar seperti Indonesia.

Joyogrand, Malang, Thu', Apr' 25, 2024.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun