Berdasarkan bukti-bukti tsb, para ahli memperkirakan bahwa awal mula kota Malang sudah ada setidaknya sejak abad ke-8 M. Hanya saja "kota" dalam konteks ini mungkin berbeda dengan pengertian kota modern now.
Wilayah Malang pada masa lampau kemungkinan merupakan pemukiman atau pusat pemerintahan yang berkembang pesat seiring berjalannya waktu. So, perkembangan Malang menjadi kota modern kemungkinan terjadi secara bertahap selama berabad-abad.
Dalam hari jadi kota Malang yang ke-110, Pj Walikota Malang Wahyu Hidayat menegaskan kolaborasi lintas sektor dalam pengembangan kota Malang adalah pemersatu dan penyemangat. Ini sejalan dengan tema HUT ke-110 kota Malang, "Berselaras Untuk Kota Malang Berkelas."
Kolaborasi ini memungkinkan penggabungan sumberdaya, keahlian, dan perspektif yang berbeda untuk menghasilkan solusi yang lebih komprehensif dan efektif. Contoh kolaborasi dalam penataan kota, pengembangan UMKM, atau penanggulangan masalah sosial.
Kolaborasi lintas sektor dapat menyatukan berbagai pihak dengan tujuan bersama untuk kemajuan kota. Hal ini dapat menumbuhkan rasa memiliki dan tanggungjawab bersama terhadap kota Malang. Semangat kolaborasi juga dapat memotivasi dan memberikan energi kepada semua pihak untuk bekerjasama dan mencapai tujuan bersama.
Kolaborasi lintas sektor merupakan kunci untuk mencapai kemajuan dan menyatukan berbagai pihak dalam membangun kota Malang berkelas. Semangat kolaborasi ini sejalan dengan tema HUT ke-110 kota Malang dan diharapkan dapat terus diperkuat dan diimplementasikan di masa yang akan datang.
Program-program strategis Pemkot Malang untuk membawa kota Malang makin berkelas, terangkum dalam "4 Sehat 5 Sempurna", yakni penanganan inflasi, penanggulanan kemiskinan ekstrem, penurunan stunting, pelayanan publik, dan pengembangan ekonomi kreatif.
Penanganan Inflasi, yi upaya untuk mengendalikan harga barang dan jasa agar terjangkau bagi masyarakat. Hal ini dapat dilakukan melalui operasi pasar murah, pemantauan harga, dan pembinaan pelaku usaha.
Penanggulangan Kemiskinan Ekstrem, yi membantu masyarakat miskin ekstrem agar dapat keluar dari jerat kemiskinan. Upaya ini dilakukan melalui program bantuan sosial, pelatihan keterampilan, dan pendampingan usaha.
Penurunan Stunting, yi memperbaiki gizi anak untuk mencegah stunting. Ini dilakukan melalui edukasi gizi, pemberian makanan bergizi, dan pemeriksaan kesehatan anak.
Pelayanan Publik, yi meningkatkan kualitas pelayanan publik agar lebih efektif, efisien, dan akuntabel. Upaya ini dilakukan melalui digitalisasi layanan, penyederhanaan prosedur, dan peningkatan kompetensi aparatur sipil negara.