Mohon tunggu...
Parlin Pakpahan
Parlin Pakpahan Mohon Tunggu... Lainnya - Saya seorang pensiunan pemerintah yang masih aktif membaca dan menulis.

Keluarga saya tidak besar. Saya dan isteri dengan 4 orang anak yi 3 perempuan dan 1 lelaki. Kami terpencar di 2 kota yi Malang, Jawa timur dan Jakarta.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Mengakomodasi Warga Asli IKN

20 Maret 2024   16:46 Diperbarui: 20 Maret 2024   16:50 314
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
IKN dan masyarakat adat IKN yang demo di Balikpapan. Foto: Dikolase dari kaltimtoday.co dan voi.id

Mengakomodasi Warga Asli IKN

Pembangunan IKN atau Ibukota Negara (IKN) Nusantara di Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, memang menarik perhatian banyak pihak. Kota yang dirancang seluas kota Bandung ini diproyeksikan untuk menampung sekitar 2-3 juta penduduk dan menjadi "kota untuk segala macam".

IKN dirancang sebagai kota yang berkelanjutan, cerdas, dan ramah lingkungan. Kota ini diharapkan dapat menjadi pusat pemerintahan, ekonomi, dan budaya baru bagi Indonesia.

Dibandingkan Jakarta, IKN terbilang jauh lebih kecil. Hal ini dilakukan untuk menghindari masalah kepadatan penduduk dan kemacetan yang terjadi di Jakarta.

IKN dirancang untuk mengakomodasi berbagai kebutuhan masyarakat, mulai dari hunian, pendidikan, kesehatan, hingga ekonomi. Kota ini diharapkan dapat menjadi tempat yang nyaman dan ideal untuk tinggal dan bekerja.

Pembangunan IKN bukan tanpa tantangan. Salah satu yang terbesar adalah pendanaan. Diperkirakan biaya pembangunan IKN mencapai ratusan triliun rupiah.

Meskipun banyak tantangan, IKN memiliki potensi besar untuk menjadi kota masa depan yang ideal bagi Indonesia. Kota ini diharapkan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi, meningkatkan kualitas hidup masyarakat, dan mewujudkan Indonesia yang lebih maju.

Pembangunan IKN merupakan langkah berani dan ambisius yang diambil oleh pemerintah Indonesia. IKN memiliki potensi besar untuk menjadi kota masa depan yang ideal.

Harus dilakukan pemantauan dan evaluasi secara berkala untuk memastikan IKN berkembang menjadi kota yang inklusif dan ramah.

Membangun IKN yang inklusif dan ramah bagi semua orang adalah tanggungjawab bersama. Pemerintah, masyarakat, dan sektor swasta perlu bekerjasama untuk mewujudkan visi ini. Dengan komitmen dan kerja keras, IKN dapat menjadi contoh bagi kota-kota lain di Indonesia dan dunia dalam hal inklusivitas dan keramahan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun