Mohon tunggu...
Parlin Pakpahan
Parlin Pakpahan Mohon Tunggu... Lainnya - Saya seorang pensiunan pemerintah yang masih aktif membaca dan menulis.

Keluarga saya tidak besar. Saya dan isteri dengan 4 orang anak yi 3 perempuan dan 1 lelaki. Kami terpencar di 2 kota yi Malang, Jawa timur dan Jakarta.

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop Pilihan

Putin Menang Telak dalam Pemilu Rusia

18 Maret 2024   17:03 Diperbarui: 18 Maret 2024   17:07 153
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Putin pada penutupan pemungutan suara dan salah satu TPS di St Petersburg. Foto dikolase dari reuters.com dan cnn.com

Meskipun yiv merebut kembali wilayahnya setelah invasi pada tahun 2022, pasukan Rusia telah memperoleh keuntungan setelah serangan balasan Ukraina yang gagal tahun lalu.

Komparasi Sistem Demokrasi Sosialis dan Sistem Demokrasi Kapitalis Liberal

Melalui kacamata barat, sejauh ini yang pasti kita hanya dapat membaca bahwa Rusia adalah sistem totaliter, bahwa tak ada demokrasi di Rusia; persenjataan Rusia tak ada artinya dibandingkan persenjataan barat; serangan Rusia ke Ukraina yang memicu perang Rusia Vs Ukraina adalah perang maunya Putin dan bukan perang maunya rakyat Rusia, para pembangkang Rusia dianggap hero ketimbang dianggap sebagai perusuh dalam negeri.

Sementara efektifitas sistem sosialis dalam konteks lain tapi jadi terasa sangat penting dalam konteks now. Kita lihat misalnya dalam merespon teror, betapa akurat rudal Rusia menghantam telak Nazarbayev pada masa krisis Chechnya beberapa tahun lalu, bandingkan dengan teroris Papua yang masih bergentayangan menyandera pilot Susi Air Philips Marten hingga sekarang; betapa teror kaum Uighur di China langsung diredam oleh pasukan China, betapa Benyamin Netanyahu sepanjang 75 tahun Israel merdeka, masih direpotkan oleh teroris Arab-Palestina yang tak kunjung bisa disingkirkannya karena alasan dan segala macem cengkunek demokrasi barat.

Betapa berbedanya efisiensi dan efektifitas negara yang bersistem sosialis seperti Rusia dan China dalam mengatasi kaum teror di negerinya. Mereka lebih mengutamakan pro patria ketimbang pro HAM tapi lupa badan. Inilah barangkali salah satu alasan Connie Rahakundini sangat memuji patriotisme di negeri sosialis ketimbang patriotisme dalam sistem kapitalisme liberal seperti dunia barat sekarang.

Lalu bagaimana di bidang ekonomi. Sejauh yang kita lihat dari macam-macam catatan perjalanan ke Rusia, tak ada tuh yang namanya gelandangan di jalanan, tak ada yang namanya pengemis, tak ada namanya yang asal kutip sumbangan asal sumbangan dengan mengatasnamakan agama, atau yayasan atau apapun itu.  Semua cacad sosial seperti ini sejauh memang terbukti cacad, itu akan sepenuhnya ditanggung pemerintah. Bandingkan dengan gelandangan dan tunawisma yang semakin menjamur di AS sekarang, bahkan di Inggeris kita dapat melihat keseharian Leeds yang dipenuhi para pelacur jalanan di malam hari, begitu juga Los Angeles di AS, laman facebook tentang cacad sosial itu menampilkan hal serupa.

Benar. Sistem demokrasi di Rusia memiliki beberapa perbedaan signifikan dengan sistem demokrasi di negara-negara Barat.

Di Rusia, kekuasaan politik terpusat dalam tangan presiden. Presiden Rusia memiliki wewenang yang luas dalam mengendalikan pemerintahan dan institusi negara. Sementara di banyak negara Barat, kekuasaan dibagi antara lembaga eksekutif, legislatif, dan yudikatif, dengan sistem check and balance yang katanya sih lebih kuat.

Di Rusia, partai dominan yang berkuasa secara tradisional adalah partai Rusia Bersatu, yang memiliki hubungan erat dengan pemerintah dan oligarki. Juga ada partai politik oposisi. Di barat, partai politik cenderung beragam.

Di Rusia, kebebasan pers harus pada rel mendidik dan bukannya bebas sebebas-bebasnya. Media yang tidak berafiliasi dengan pemerintah juga ada, tapi tidak melulu bikin berita hoax dan memfitnah penguasa. Di negara-negara Barat, kebebasan pers sangat didewakan, sehingga cenderung semau gue dalam melaporkan berita tanpa intervensi pemerintah.

Pemilihan di Rusia ya tentu ada, seperti menang telaknya Putin kemarin. Sementara di negara-negara Barat, pemilu cenderung dipujapuji sebagai lebih transparan dan dipandang sebagai proses yang lebih demokratis, meskipun dalam kenyataannya ada isu-isu terkait dengan pendanaan kampanye dan pengaruh uang dalam politik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun