Banyak langkah yang sudah dilakukan disini, termasuk sugesti Dubow, seperti upaya diplomatik yang berkelanjutan dan pembicaraan damai antara pihak-pihak yang terlibat dalam konflik; membangun kepercayaan antara komunitas yang bertikai melalui dialog antar kelompok, pertukaran budaya, dan program-program yang mempromosikan pemahaman dan toleransi; mendorong partisipasi masyarakat dalam proses perdamaian dan memberikan mereka alat untuk menyelesaikan konflik secara damai; program-program pendidikan yang mempromosikan pemahaman, toleransi, dan penyelesaian konflik secara damai.
Sayang apa yang disuggest Dubow sejauh ini belum dapat membantu mengurangi tingkat kekerasan di antara generasi muda kedua belah pihak yang bertikai, apalagi mengurangi kekerasan secara signifikan hingga mencapai tahap Zero. Itu akan membutuhkan waktu, komitmen yang kuat dari semua pihak yang terlibat, dan kerja keras secara berkelanjutan. Pencapaian tahap Zero mungkin akan memerlukan upaya yang luarbiasa dan perubahan yang mendalam dalam dinamika konflik.
Kota Yerusalem memiliki kedudukan penting dalam Islam, Yahudi, dan Kristen. Dalam Islam, Yerusalem dianggap sebagai salah satu situs suci (masjidil Aqsa) dan merupakan tempat keberangkatan Nabi Muhammad dalam perjalanan spiritualnya. Namun, pandangan ini juga sering kali menjadi sumber konflik antara umat beragama di wilayah tsb.
Wilayah yang sekarang disebut Israel dan Arab-Palestina memang merupakan tempat tinggal bagi berbagai kelompok etnis dan agama selama ribuan tahun. Sejarah dan klaim atas tanah tsb sangat kompleks dan sering menjadi subjek perselisihan politik dan agama.
Orang Arab-Palestina adalah kelompok etnis yang tinggal di wilayah Israel sekarang yang lebih sering disebut tanah Palestina. Sebuah penamaan Romawi beberapa puluh tahun sesudah masehi untuk menghilangkan penamaan atau sebutan Israel disitu. Meskipun ada pandangan yang berbeda-beda tentang asal-usul etnis mereka, banyak yang mengidentifikasi diri mereka sebagai orang Palestina dengan dasar sejarah, budaya, dan ikatan dengan tanah tsb, meski  sejauh ini belum dapat mereka buktikan sebagaimana kosongnya Museum Palestina yang dibangun Abbas beberapa tahun lalu di tepi barat.
Kita menjadi curiga, jangan-jangan spiral kekerasan konflik Israel-Arab Palestina itu akan permanen sebelum ber-evolusi jadi sesuatu yang tidak kita ketahui.
Meskipun konflik tsb telah berlangsung selama bertahun-tahun dengan berbagai puncak kekerasan dan ketegangan, tetapi bagi kalangan optimis masih ada harapan untuk pencapaian perdamaian yang berkelanjutan.
Kita lihat banyak pihak, baik di dalam dan di luar wilayah tsb, konsisten bekerja keras untuk mencapai penyelesaian damai.
Diplomasi, negosiasi, dialog antarbudaya, upaya pembangunan kepercayaan, dan inisiatif rekonsiliasi merupakan langkah-langkah yang telah dicoba dalam upaya untuk mengurangi kekerasan dan mencapai perdamaian yang berkelanjutan.
Meskipun proses perdamaian tidak mudah dan memerlukan komitmen yang kuat dari semua pihak yang terlibat, tetapi mereka tidak menyerah pada pandangan bahwa konflik tsb akan berlangsung secara permanen. Kebijaksanaan dan upaya yang bijaksana dari semua pihak dapat membuka jalan menuju pemecahan konflik dan pencapaian perdamaian yang berkelanjutan.
Dubow dikenal terutama karena penelitiannya dalam bidang psikologi perkembangan, terutama yang berkaitan dengan pengaruh lingkungan sosial terhadap perkembangan anak-anak dan remaja, serta dampak stres dan ketidaksetaraan sosial terhadap perkembangan mereka.