Mohon tunggu...
Parlin Pakpahan
Parlin Pakpahan Mohon Tunggu... Lainnya - Saya seorang pensiunan pemerintah yang masih aktif membaca dan menulis.

Keluarga saya tidak besar. Saya dan isteri dengan 4 orang anak yi 3 perempuan dan 1 lelaki. Kami terpencar di 2 kota yi Malang, Jawa timur dan Jakarta.

Selanjutnya

Tutup

Balap Artikel Utama

Spektakuler! Debutan Rusty Wyatt Juara I Grandprix F1H2O Danau Toba 2024

4 Maret 2024   10:55 Diperbarui: 5 Maret 2024   07:35 846
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Spektakuler Debutan Rusty Wyatt Juara I Grandprix F1H2O Danau Toba 2024

Only one word bahwa Grandprix Powerboat F1H2O Danau Toba kemarin Minggu 3  Maret 2024 sangat memukau dan hebatnya itu sejalan dengan terpicunya adrenalin kita. Bagaimana tidak kalau yang muncul di lap terakhir balapan air yang fantastis itu adalah juara baru yang belum ada namanya di ajang Grandprix ini.

Sayang lomba Aquabike Jetski dalam rangka kejuaraan nasional dan lomba Solu Bolon yang disisipkan pertama kali dalam ajang Grandprix F1H2O ini tak tertonton, padahal itu penting untuk khalayak nasional kita agar bisa mengapresiasi olahraga air langgam lama dan langgam baru dalam olahraga air modern sekarang ini.

Lomba sisipan tapi penting itu tak tertonton di layar kaca, karena kita nggak tahu samasekali di media TV mana itu ditayangkan. Lain halnya dengan lomba powerboat F1H2O. Itu dapat kita tonton. Hanya lombanya saja yang dapat kita tonton dari hitungan mundur kl 1 jam, dan baru muncul ketika balapan akan dimulai sesuai jadwal yi Pk 11.15 jelang tengah hari dan finish setelah putaran 30. Kl 45 menit tayangan-lah.

Penyajian Tortor atau tari tradisional Toba di venue utama sebelum acara balapan Powerboat F1H2O dilaksanakan. Foto : f1h2o.com
Penyajian Tortor atau tari tradisional Toba di venue utama sebelum acara balapan Powerboat F1H2O dilaksanakan. Foto : f1h2o.com

Debutan

Pembalap debutan Tim Sharjah Rusty Wyatt menampilkan debut yang sensasional untuk meraih kemenangan di menit-menit terakhir di Grand Prix Pertamina Indonesia di Danau Toba pada Minggu pagi.

Pembalap Kanada itu menuju putaran terakhir dengan menempati posisi ketiga di belakang Juara Dunia bertahan Jonas Andersson dan rivalnya dari Swedia Erik Stark.

Tapi Andersson dari Tim Bnh nh-Viet Nam, yang memimpin balapan setelah bendera kuning di lap pembuka, mulai melambat dengan api di perahunya dan sepertinya Stark dari Victory Team yang bermarkas di Dubai akan menyerbu untuk mengambil alih bendera kotak-kotak.

Namun, ketika kedua atlet Skandinavia tersebut saling berebut keunggulan menjelang putaran terakhir, Stark juga mengalami masalah teknis dan Wyatt mengambil jalur luar dan menyerbu untuk meraih kemenangan hanya dengan selisih waktu 0,973 detik. Pembalap Ontario itu kini unggul empat poin atas Stark dengan Andersson tertinggal tujuh poin di urutan ketiga.

Kesuksesan menakjubkan Wyatt membuat Andersson kehilangan kemenangan ke-15 dalam karirnya di Grandprix Powerboat F1H2O dan kemenangan kelima berturut-turut di Grandprix ke-300 dalam 43 tahun sejarah Kejuaraan Dunia F1H2O UIM.

Cinderamata favorit F1H2O Danau Toba yang banyak dicari pengunjung. Foto : f1h2o.com
Cinderamata favorit F1H2O Danau Toba yang banyak dicari pengunjung. Foto : f1h2o.com

Wyatt menjadi pembalap Kanada pertama dan debutan UIM pertama yang memenangkan perlombaan powerboat F1 kali ini. Balapan ini berlangsung 30 lap. Wyatt memiliki sedikit kesenjangan dengan rivalnya.

Sebetulnya Wyatt sudah merasa senang dengan posisi ketiga, tetapi ketika melihat Jonas mulai sedikit melambat dan Stark mengalami masalah, ia kemudian melebar di lap terakhir dan melesat spektakular sampai difinish. Rusty Wyatt menjadi satu-satunya orang Kanada yang pernah memenangkan perlombaan F1H2O UIM.

Runner-up Stark mengeluh bahwa ada kesalahpahaman di awal dan, untungnya dilakukan restart dan Stark membuat awal yang luarbiasa, ia mengejar Jonas.

Keduanya bertarung dengan sangat bagus selama setengah putaran dan Stark mengalahkan Jonas. Tapi ada pembalap yang tersungkur di Danau Toba, jadilah bendera kuning dan Stark harus kembali ke posisi awal.

Setelah itu, ia tetap mengikuti Jonas. Stark melihat Jonas mempunyai masalah, lalu mengejarnya dan kemudian melewatinya, tetapi Stark juga mengalami beberapa masalah teknis pada lintasan terakhir.

Jonas Andersson juga mengatakan hal yang sama bahwa awalnya berantakan. Ada masalah dengan lampu start. Kemudian para pembalap memulai kembali. Selain itu Jonas mempunyai beberapa masalah dengan perahu balapnya.

Pada hari final terakhir itu, perahunya tidak cepat. Terlihat ada nyala api di perahu. Yang masih disyukuri Jonas ia masih menjadi yang ketiga dalam kejuaraan kali ini.

Wyatt melebar di lap terakhir dan melesat meninggalkan rivalnya menuju garis finish. Foto : f1h2o.com
Wyatt melebar di lap terakhir dan melesat meninggalkan rivalnya menuju garis finish. Foto : f1h2o.com

Di belakang posisi tiga besar, rekan setim Jonas Andersson di Tim Bnh nh-Viet Nam Stefan Arand tanpa disadari berada di posisi keempat dalam debutnya di Grandprix Powerboat F1.

Pembalap Estonia itu kini berada di peringkat keempat, dengan pemenang balapan dari Indonesia tahun lalu, Bartek Marszalek, yang menempati posisi kelima di Strmy Racing DAC miliknya. Tim Bnh nh-Viet Nam unggul empat poin atas Tim Sharjah di Kejuaraan Tim F1H2O UIM.

Pembalap Perancis Peter Morin dari Tim CTIC China dan Thani Al-Qamzi dari Tim Abu Dhabi seharusnya di posisi keenam dan ketujuh, tapi karena mereka mendapat penalti satu putaran karena tidak mempertahankan jalur mereka di awal, maka terangkatlah Juara Dunia dua kali Sami Seli ke posisi keenam.

Marit Strmy dari Norwegia memandu DAC dengan mesin empat langkah Mercury untuk finis di urutan ketujuh dan Ben Jelf dari Tim F1 Atlantik finis di urutan kedelapan. Alberto Comparato dari Tim Abu Dhabi dan Brent Dillard dari Tim CTIC China melengkapi 10 besar.

Morin dan Al-Qamzi merosot kembali ke urutan 11 dan 12 dan veteran Portugal Duarte Benavente dan Cdric Deguisne dari Maverick Racing juga kehilangan poin di urutan ke-13 dan ke-14.

Perlombaan

Dua rival besar Swedia, Andersson dan Stark, berbaris di posisi pertama dan kedua di start ponton di hadapan ribuan penonton dalam kondisi cuaca mendung di Danau Toba. Stark menggunakan sesi pemanasan satu jam pagi itu untuk menguji prosedur startnya dan yakin dia punya strategi untuk menggulingkan Andersson.

Di belakang mereka ada dua pembalap debutan, yi Wyatt dan Arand, pemenang balapan tahun lalu Marszalek dan Seli di awal balapan pembuka tahun ini.

Balapan berlangsung 30 lap di lintasan 2.218 Km. Comparato turun di urutan ke-16 di start ponton, terjepit di antara dua perahu Tim Maverick Deguisne dan Alexandre Bourgeot.

Solu Bolon atau Perahu Besar salah satu ikon Danau Toba tak jauh dari venue utama. Foto : f1h2o.com
Solu Bolon atau Perahu Besar salah satu ikon Danau Toba tak jauh dari venue utama. Foto : f1h2o.com

Sebelum perlombaan dimulai, para penggemar dan tim balap sama-sama dihibur dengan berbagai tarian tradisional Toba yang menggambarkan budaya daerah dan pertunjukan udara yang spektakuler.

Terjadi kebingungan di awal balapan ketika beberapa pembalap di pole belakang langsung melesat sebelum lampu padam. Pembalap dipanggil ke ponton untuk memulai kembali.

Andersson dan Stark membuat start yang sensasional dan bersaing ketat di tikungan pembuka hingga Stark berhasil melewati Juara Dunia bertahan tersebut. Namun balapan itu diberi bendera kuning pada lap pertama ketika Ferdinand Zandbergen menghentikan perahu Tim F1 Red Devil-SMC miliknya. Karena lap pembuka belum selesai, pembalap kembali ke urutan start semula dan Andersson mendapatkan kembali posisi pertamanya dari Stark sebelum balapan dilanjutkan.

Stefan Arand pembalap F1H2O asal Estonia sedang menanam bakal pohon kenangan di lahan tak jauh dari Ponton Mulia Raja. Foto : f1h2o.com
Stefan Arand pembalap F1H2O asal Estonia sedang menanam bakal pohon kenangan di lahan tak jauh dari Ponton Mulia Raja. Foto : f1h2o.com

Andersson mulai unggul dari Stark ketika Wyatt dan Arand mempertahankan posisi ketiga dan keempat dan Marszalek menahan Morin di posisi kelima.

Angin mulai bertiup kencang di beberapa bagian sirkuit namun Andersson memperbesar keunggulannya menjadi 3,435 detik menjelang lap kedelapan. Filip Roms dari Tim Sharjah menghentikan perahu balapnya yang rusak setelah lima lap.

Dengan jarak sepertiga, Andersson telah meningkatkan keunggulannya atas Stark menjadi 3,994 detik, saat sisa pembalap dari 10 teratas bertahan dan Comparato naik ke posisi 11 dan mulai memberikan tekanan pada Jelf untuk tempat terakhir di 10 besar. Bourgeot berhenti setelah sembilan lap. Wyatt terus mengikuti jejak Stark di posisi ketiga dan menjauhi Arand yang berada di posisi keempat saat balapan mencapai setengah jarak setelah 15 lap.

Tiga teratas tetap berkelas di lapangan saat balapan berlanjut tanpa perubahan posisi menuju lap 19. Stark membuntuti Andersson dengan selisih 4,380 detik.

Pawai pengibaran bendera F1H2O dan bendera UIM. Foto : f1h2o.com
Pawai pengibaran bendera F1H2O dan bendera UIM. Foto : f1h2o.com

Tantangan Comparato untuk posisi ke-10 terhambat ketika terpeleset pada lap ke-23 dan kembali turun ke posisi ke-12 di belakang Dillard. Ketika kondisi cuaca mulai memburuk, Stark mendekati Andersson dan memperkecil jarak menjadi 1,387 detik dengan lima lap tersisa. Namun Juara Dunia asal Swedia ini kembali menginjak pedal gas dan kembali unggul 2,354 detik pada lap berikutnya.

Sementara Stark terus menekan Andersson, Wyatt terpaut satu detik dari pembalap Victory Team. Arand, Marszalek, Morin dan Al-Qamzi terus menempati posisi keempat, kelima, keenam dan ketujuh secara keseluruhan. Comparato berhasil melewati Dillard dan kembali ke posisi ke-11.

Drama F1 Powerboat Danau Toba itu akhirnya terungkap dalam akhir yang spektakular dari perlombaan Powerboat F1 yang memikat. Saat Andersson dan Stark yang melambat melalui pelampung belokan terakhir yang akan langsung ke garis finish, Wyatt menerobos dari luar untuk melewati bendera kotak-kotak dan memenangkan debutnya di Grand Prix F1H2O Danau Toba. Ini adalah akhir yang sensasional dari akhir pekan spektakular di Danau Toba.

Terlihat bahwa tiga peraih podium dan pembalap peringkat keempat semuanya berlomba untuk tim yang didukung pemerintah dari Emirat UEA, Sharjah, Dubai, dan Vietnam.

Menpora Dito Ariotejo dalam pawai pengibaran merah putih dalam F1H2O di Danau Toba. Foto : f1h2o.com
Menpora Dito Ariotejo dalam pawai pengibaran merah putih dalam F1H2O di Danau Toba. Foto : f1h2o.com

Menpora Dito Ariatejo didampingi  Presiden F1H2O Nicola di San Germano menyerahkan Trofi kepada juara pertama Rusty Wyatt, sedangkan Pj Gubernur Sumut Hasanuddin menyerahkan Trofi untuk juara kedua Erik Stark.

Sebagai catatan akhir, adalah penting bagi pemerintah untuk memastikan akan ada TV nasional yang sanggup menayangkan tontonan spektakular ini buat anak bangsa sendiri, jangan seperti kemarin khalayak luas masih bingung mau nonton dimana. Bagi yang sudah ngerti sih gampang. Mereka tinggal buka website f1h2o.com. Nonton sudah.

Semoga tahun 2025 yad, Grand Prix Powerboat F1 Indonesia di Danau Toba yang spektakular bisa menampilkan Tim yang didukung oleh Republik Indonesia.

Joyogrand, Malang, Mon', March 04, 2024.

Rusty Wyatt meninggalkan rivalnya Erik Stark dalam upaya mengejar Jonas Andersson. Foto : f1h2o.com
Rusty Wyatt meninggalkan rivalnya Erik Stark dalam upaya mengejar Jonas Andersson. Foto : f1h2o.com

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Balap Selengkapnya
Lihat Balap Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun