Mohon tunggu...
Parlin Pakpahan
Parlin Pakpahan Mohon Tunggu... Lainnya - Saya seorang pensiunan pemerintah yang masih aktif membaca dan menulis.

Keluarga saya tidak besar. Saya dan isteri dengan 4 orang anak yi 3 perempuan dan 1 lelaki. Kami terpencar di 2 kota yi Malang, Jawa timur dan Jakarta.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Nian Gao Menyongsong Imlek 10 Pebruari 2024

7 Februari 2024   15:36 Diperbarui: 7 Februari 2024   15:40 251
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Umat Konghucu di klenteng Eng An kiong, Malang, tengah menjalankan sembahyang Sung Sen. Foto: malangkota.go.id 

Nian Gao Menyongsong Imlek 10 Pebruari 2024

Tahun Baru Imlek jatuh pada tgl 10 Pebruari 2024 hampir bersamaan dengan pencoblosan pemilu serentak pada tgl 14 Pebruari 2024.

Tak heran kelenteng legendaris Eng An Kiong di kota Malang menyederhanakan perayaan imlek kali ini, agar tak ada gesekan dengan hajatan besar nasional itu. Acara resik-resik atau bersih-bersih tetap dilakukan seperti biasa.

Asal tahu, keberadaan agama Konghucu di Kota Malang diperkirakan sudah ada sejak abad ke-14, saat Kerajaan Majapahit runtuh. Para pengikut Konghucu dari Majapahit melarikan diri ke berbagai daerah, termasuk Malang, untuk menghindari persekusi dari kerajaan Islam yang baru berkuasa.

Bukti sejarah yang menunjukkan keberadaan Konghucu di kota Malang, antara lain Klenteng Eng An Kiong yang didirikan pada tahun 1825, merupakan klenteng tertua di kota Malang dan menjadi pusat kegiatan Konghucu di kota tsb. Juga Prasasti Dinoyo, yaitu prasasti kuno berbahasa Jawa Kuno dari abad ke-9 yang ditemukan di kota Malang, yang berisi ajaran moral Konghucu. Tak lupa Pecinan Malang, kawasan ini telah ada di kota Malang sejak abad ke-19, menjadi tempat tinggal dan pusat komunitas Tionghoa, termasuk Konghucu.

Saat ini, dari hampir sejuta penduduk kota Malang, terdapat sekitar 20.000 umat Konghucu. Mereka tergabung dalam beberapa organisasi, seperti Matakin (Majelis Tinggi Agama Khonghucu Indonesia) Malang; Perhimpunan Tempat Ibadah Tri Dharma (TITD) Kota Malang; Yayasan Klenteng Eng An Kiong.

Umat Konghucu di kota Malang aktif dalam berbagai kegiatan keagamaan dan sosial, seperti Perayaan Imlek; Sembahyang Cap Go Meh; Bakti sosial.

Keberadaan Konghucu di Kota Malang merupakan bagian integral dari sejarah dan budaya kota tsb. Mereka hidup harmonis dengan masyarakat dari berbagai agama dan suku, dan terus berkontribusi dalam pembangunan kota.

Sekalipun perayaan besar ditiadakan karena nyaris bertabrakan dengan hajatan nasional pencoblosan pada pemilu serentak 14 Pebruari yad, Komunitas Konghucu di Kota Malang tetap menyambut perayaan Imlek 2024 dengan penuh semangat dan antusias.

Klenteng Eng An Kiong selaku klenteng tertua di Malang telah dibersihkan dan dihias dengan dekorasi khas Imlek, seperti lampion merah dan berbagai ornamen.

Toko-toko di kawasan Pecinan Malang ramai dikunjungi pembeli yang mencari pernak-pernik Imlek, seperti angpao, kue keranjang, dan jeruk.

Dalam sebuah obrolan di Pecinan, komunitas Konghucu di kota Malang berharap Imlek 2024 membawa kedamaian, kebahagiaan, dan kemakmuran bagi semua orang. Momen ini juga diharapkan dapat memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia.

Nian Gao Kue Keranjang khas Malang

Kue keranjang adalah salah satu yang menonjol yang banyak dipesan dari kota Malang jelang Imlek oleh para penggemar dari seluruh pelosok  pulau Jawa bahkan luar Jawa.

Kue keranjang, yang juga dikenal sebagai "nian gao", adalah hidangan tradisional Tionghoa yang populer di Indonesia, terutama saat perayaan Imlek. Kue ini terbuat dari tepung ketan dan gula, dimasak dengan cara dikukus selama berjam-jam menghasilkan tekstur yang kenyal dan rasa manis yang khas.

Kue keranjang khas Malang terkenal dengan kelezatannya yang unik karena sejumlah hal : 1). Bahan Berkualitas. Pembuat kue keranjang di Malang menggunakan tepung ketan dan gula pilihan, menghasilkan rasa yang lebih legit dan tekstur yang lebih kenyal; 2). Proses Pembuatan Tradisional. Kue keranjang dimasak dengan cara dikukus selama berjam-jam, menghasilkan tekstur yang padat dan aroma yang harum; 3). Varian Rasa. Selain rasa original, kue keranjang Malang kini hadir dalam berbagai varian rasa, seperti pandan, coklat, dan keju, sehingga menarik bagi lebih banyak orang; 4). Kemasan Menarik. Kue keranjang Malang dikemas dengan cantik dan menarik, sehingga cocok dijadikan sebagai hadiah atau bingkisan Imlek.

Kue keranjang Malang telah menjadi ikon kuliner khas kota Malang dan terkenal di seluruh pelosok Jawa dan bahkan luar Jawa. Kelezatan dan keunikannya membuat kue ini banyak diburu para penggemarnya menjelang perayaan Imlek.

Kota Malang terkenal dengan berbagai kuliner lezatnya, sehingga nian gao atau kue keranjang Malang pun turut mendapatkan popularitas; para pengusaha kue keranjang Malang aktif mempromosikan produk mereka melalui berbagai media, seperti online dan offline. Kini, kue keranjang Malang dapat dipesan secara online dan diantarkan ke berbagai daerah di Indonesia.

Kue keranjang Malang bukan sekadar hidangan tradisional, tetapi juga simbol keberuntungan dan kemakmuran. Kelezatan dan keunikannya menjadikan kue ini sebagai hidangan favorit banyak orang, tak hanya di Indonesia, tetapi juga di berbagai negara di dunia.

Pesan Imlek 2024

Imlek merupakan tradisi budaya yang telah diwariskan turun-temurun oleh masyarakat Tionghoa di belahan manapun di Indonesia. Tradisi ini meliputi membersihkan rumah yang melambangkan membersihkan diri dari kesialan dan menyambut keberuntungan di tahun baru; mengenakan pakaian baru yang melambangkan awal yang baru dan harapan untuk masa depan yang lebih baik; memberikan angpao. Tradisi ini melambangkan keberuntungan dan rejeki bagi yang menerima; menyantap hidangan khas Imlek. Hidangan seperti kue keranjang, jeruk, dan mie panjang melambangkan keberuntungan, kebahagiaan, dan umur panjang; merayakan Cap Go Meh, yaitu festival lampion yang menandakan akhir perayaan Imlek.

Imlek menjadi momen penting bagi keluarga dan kerabat untuk berkumpul, bersilaturahmi, dan memperkuat hubungan. Imlek menjadi waktu untuk merefleksikan diri atas tahun yang telah dilalui dan menaruh harapan untuk tahun yang akan datang.

Imlek ditetapkan sebagai hari libur nasional di Indonesia sejak 2002. Hal ini menunjukkan pengakuan dan penghargaan pemerintah terhadap budaya Tionghoa di Indonesia.

Imlek adalah momen untuk berkumpul bersama keluarga dan kerabat. Imlek melambangkan awal yang baru. Imlek merupakan bagian dari budaya dan tradisi Tionghoa di Indonesia pada umumnya.

Indonesia adalah negara yang  majemuk dengan berbagai suku, agama, dan budaya. Karenanya mari kita jaga toleransi dan kerukunan antarumat beragama, saling menghormati tradisi dan budaya masing-masing.

Selamat Tahun Baru Imlek 2576! Gong Xi Fa Cai! Semoga di tahun Kelinci Air ini, kita dilimpahi keberuntungan, kebahagiaan, dan kemakmuran.

Sugeng Tahun Baru Imlek 2576! Mugio Gusti paring rahayu, begjo, lan kasugihan ing taun Kelinci Air puniki.

Lihat :

https://malangkota.go.id/2024/02/03/jelang-imlek-umat-konghucu-ritual-mengantar-para-dewa/

https://id.wikipedia.org/wiki/Kota_Malang

https://kotamalang.memontum.com/jelang-imlek-kue-keranjang-di-kota-malang-banjir-pesanan-hingga-ratusan-box

https://endeus.tv/resep/kue-keranjang-khas-imlek-hanya-5-bahan

Joyogrand, Malang, Wed', Febr' 07, 2024.

Nian Gao atau Kue Keranjang yang hanya dibuat dengan 5 bahan. Foto: endeus.tv
Nian Gao atau Kue Keranjang yang hanya dibuat dengan 5 bahan. Foto: endeus.tv

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun