Mohon tunggu...
Parlin Pakpahan
Parlin Pakpahan Mohon Tunggu... Lainnya - Saya seorang pensiunan pemerintah yang masih aktif membaca dan menulis.

Keluarga saya tidak besar. Saya dan isteri dengan 4 orang anak yi 3 perempuan dan 1 lelaki. Kami terpencar di 2 kota yi Malang, Jawa timur dan Jakarta.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Bukan LFT atau NCM, tapi Kita Bisa Belajar dari Setan Sekalipun

24 Januari 2024   11:29 Diperbarui: 24 Januari 2024   11:44 270
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Setelah proyek hilirisasi dimulai, penting untuk memiliki sistem pemantauan dan penilaian berkelanjutan untuk mengukur dampak aktual terhadap lingkungan dan masyarakat. Evaluasi ini harus terus-menerus diperbarui, dan hasilnya harus dibagikan secara transparan.

Perkembangan teknologi yang berkelanjutan dapat membantu mengurangi dampak lingkungan dari kegiatan hilirisasi nikel. Investasi dalam teknologi yang lebih ramah lingkungan dan praktik-praktik terbaik dapat membantu meminimalkan dampak negatif.

Bagaimanapun setiap kegiatan industri memiliki dampak lingkungan, dan tantangan bagi kita adalah bagaimana mencapai keseimbangan antara pengembangan ekonomi dan perlindungan lingkungan. Respon yang efektif terhadap kekhawatiran lingkungan membutuhkan kerjasama antara pemerintah, industri, dan masyarakat untuk memastikan bahwa praktik-praktik terbaik dan standar lingkungan diikuti dengan ketat.

Dampak ini dapat bervariasi tergantung pada teknologi yang digunakan, praktik pengelolaan lingkungan, dan peraturan yang diterapkan. Karenanya, pengelolaan pertambangan nikel harus melibatkan praktik-praktik terbaik, pemantauan lingkungan yang ketat, dan keterlibatan masyarakat untuk meminimalkan dampak negatif dan meningkatkan keberlanjutan.

Dalam Debat Capres kelima pada Minggu, 4 Pebruari 2024 yad, dengan  tema: Teknologi Informasi, Peningkatan Pelayanan Publik, Hoaks, Intoleransi, Pendidikan, Kesehatan (Post-Covid Society), dan Ketenagakerjaan, kita berharap tak terjadi lagi debat kusir seperti Debat Cawapres sebelumnya yang justeru tidak mendidik.

Bukan soal China atau Elon Musk atau Kucing atau apalah yang harus kita ributkan dalam debat tentang Energi dan Sumberdaya Alam. Tapi kita harus bisa dan harus mau belajar dari siapa saja, termasuk belajar dari setan sekalipun, asal-lah itu dapat membuat kita pintar dan semakin bijak dalam mengelola dan memanfaatkan sumberdaya alam kita.

Joyogrand, Malang, Wed', Jan' 24, 2024.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun