Mohon tunggu...
Parlin Pakpahan
Parlin Pakpahan Mohon Tunggu... Lainnya - Saya seorang pensiunan pemerintah yang masih aktif membaca dan menulis.

Keluarga saya tidak besar. Saya dan isteri dengan 4 orang anak yi 3 perempuan dan 1 lelaki. Kami terpencar di 2 kota yi Malang, Jawa timur dan Jakarta.

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Petisi 100 dan Ide Pemakzulan Presiden Jokowi

16 Januari 2024   13:25 Diperbarui: 16 Januari 2024   13:25 392
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

 Petisi 100 dan Ide Pemakzulan Presiden Jokowi

Ide Pemakzulan Presiden Jokowi memang sudah diwanti-wanti sejak terbaca tanda-tanda Jokowi tak lagi ketemu dengan Megawati. Seakan Ganjar Pranowo yang baru saja dikukuhkan bersama sebagai Capres PDIP kehilangan marwah karena Jokowi tak kunjung tampak setelah itu.

Dalam sebuah talkshow beberapa waktu lalu di salah satu TV nasional, terlihat ada Panda Nababan, ada Faizal Assegaf, seorang aktivis 1998-1999 yang kini jadi pejalan politik yang tiada henti mengkritisi pemerintah.

Faizal dalam kesempatan itu melontarkan tuduhan bahwa Jokowi adalah seorang yang banyak disakiti Mega dan PDIP. Petugas partai yang sering dilekatkan Mega kepada kadernya hingga ke Presiden, adalah istilah kunci yang dipakai Assegaf untuk membaca kemana arahnya Jokowi pasca pencapresan Ganjar.

Panda sempat menolak semua argumen Faisal, terutama soal politik dinasti. Saya sudah lama di PDIP. Semua gelombang sudah saya lalui. Jalur komunikasi antara Jokowi dan Mega selalu ada. Tak semua kita tahu apa yang dibicarakan disitu, tapi yang pasti pendapat anda tentang politik dinasti itu berlebihan, termasuk yang anda nyatakan bahwa ada keretakan antara Jokowi-Mega.

Kini Faisal justeru yang terdepan dalam upaya pemakzulan Presiden Jokowi. Namanya pun mudah diingat yi Petisi 100. Nama ini sekurangnya terinspirasi oleh Petisi 50 di zaman Orba.

Petisi 100 muncul karena proses Pemilu 2024 dituding banyak diwarnai sejumlah polemik dan dugaan konflik kepentingan. Hal yang menjadi sorotan utama adalah tudingan mengenai politik dinasti yang dilakukan Jokowi. Tudingan itu berkaitan dengan putusan MK terhadap batas usia capres dan cawapres beberapa waktu lalu. Faizal dkk menuding pemerintahan Jokowi melakukan "praktik kekuasan yang korup dan berwatak dinasti politik".

Cara untuk menghentikan intervensi kekuasaan Jokowi dalam Pilpres adalah pemakzulan, tegas Faizal belum lama ini kepada BBC.

Masalahnya dilihat dari waktu yang semakin mendekati pemilu pada 14 Pebruari 2024, juga yang perlu dijadikan pertimbangan apakah pemakzulan dibutuhkan dan diperlukan.

Sebelum berselancar lebih jauh, berikut daftar lengkap jajaran tokoh yang terkait dengan Petisi 100 seperti yang tercantum dalam laman Change.org :  Letjen TNI (Purn) Yayat Sudrajat, SE Mayjen TNI (Purn) Deddy S Budiman DR H Marwan Batubara Letjen MAR (Purn) Suharto DR Abdullah Hehamahua, SH MM Prof. DR Anthoni Budiawan Prof. DR H Amien Rais, MA Prof. DR Sri EdiSwasono, MIPA, Ph.D Jenderal TNI (Purn) Tyasno Sudarto Laksamana TNI (Purn) Slamet Soebijanto H. Mudrick S Malkan Sangidu Prof. DR Sanusi Uwes, MPd Ir. H Tito Rusbandi HM Rizal Fadillah, SH Memet Ahmad Hakim, SH Drs. H Mursalin Mayjen TNI (Purn) Soenarko Habib Muchsin Ahmad Alatas Prof. dr. Herman Susanto, SpOG (K) DR Ir H Memet Hakim H Memet Hamdhan, SH MSc Mayjen TNI (Purn) Robbi Win Kadir DR KH AbyCecep S Anshori, MA MPd H Dindin S Maolani, SH Ir Syafril Sjofyan, BkTeks MM Drs. Hatta Taliwang Prof. DR Eggi Sudjana, SH MSi Radhar Tribaskoro, SE MSi Brigjen TNI (Purn) DR Nasuka Brigjen TNI (Purn) Poernomo Lusiana Mulya DR Syahganda Nainggolan Hervan Rivano, SP Brigjen TNI (Purn) R Koen Priyambodo Paskah Irianto, SE Susi Koesmiati, SH Ir H Agung Sabur, Dipl Ir. H. Sofyan Mulyana Hari Nugraha, S.Si Ustadz Helmi Effendi Elyan V Hakim Kol TNI (Purn) Sabar Harahap, SH MH DR Ir H Basit Wahid, Ak MSi Letjen TNI (Purn) Syam Soemanegara KH Syukri Fadholi, SH M.Kn Prof. Ir. Daniel Muhammad Rosyid, M.Phil Ph.D MRINA DR H Muhammad Taufiq, SH MH Gerlaz Gerhaan H. Zulbadri, SH DR Abuya Shiddiq Mahmud Khalifah Alam, S.Ag Muhammad Erwan Ahmad Khozinudin, SH Djudju Purwantoro, SH MH CILCLA Drs. H Mahfur Zurahman, MPd H Suryadi Saiful Anwar, SH MH Sutoyo Abadi Donny Harrycahyono Hj Melani, SH MH Drs. DA Rusdoyo Punsu, MM HM Itto Rivano, SH Ir. Sebastian Juafur, MH Ir. Rahmat Pakih Emi Klanawijaya, SH Sasmito Yudho Iswaro, SP Ir. Iyus Rusmana Dr. Yuyu Aisyah Ir. Indra Adil Junaedi Syamsudin Drs. T Sutikno Dr Guntur Alamsyah Ustadz Dicky Ahmad Prof DR Ir. Ana Rochana, MS Neneng Khodijah, S.Ag Ustadz Agus Salim Jehan Hidayat, SP H. EdyMulyadi Drs. H Achmad Nurhassan Dadi Putra, Bk.Teks, MM Endang Wuryaningsih, SH Damai Hari Lubis, SH MH Dr. Ir. HM Nizar Dahlan, MSi Prof. Ir. Widi Agoes Pratikto, MSc Ph.D Ida Farida Moekardanu Dr. H Anton Minardi, SP SH MAg MA Muslim Arbi Noor Alam, SH MBAMSc Ir. H Juhani Ahmad, MSc Muchtar Effendi, SH MH Rus Utaryono, SH Teten Juhari, SPi KMT Hj. Siti Marjani Setyningrat, SE MM Ir. Ahmad Burhanuddin, MM KH Ir. Andri Kurniawan, M.Ag Rita Rossie Rusman H Saefudin Bonglin, BA Hj. Nuri Handayani Drs. Rahmat Mahmudi, MSi Yulianti, SPd Dra. Ida Candra, MPd. Lih : https://tirto.id/gUtw

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun