Mohon tunggu...
Parlin Pakpahan
Parlin Pakpahan Mohon Tunggu... Lainnya - Saya seorang pensiunan pemerintah yang masih aktif membaca dan menulis.

Keluarga saya tidak besar. Saya dan isteri dengan 4 orang anak yi 3 perempuan dan 1 lelaki. Kami terpencar di 2 kota yi Malang, Jawa timur dan Jakarta.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Mitos Si Raja Batak

3 Januari 2024   17:46 Diperbarui: 3 Januari 2024   17:57 1266
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Patung Si Raja Batak. Foto : @halak_toba, twitter.com via ihwal.id

Mitos Si Raja Batak

Menelusuri literasi tentang asal-usul orang Batak tidaklah mudah. Ada memang sumber seperti MOP Siregar dalam karyanya Tuanku Rao.

Dalam buku Tuanku Rao MOP menyatakan asal-usul orang Batak itu adalah dari segitiga Laos, Birma dan Vietnam. Ini sudah dibantah para akhli termasuk Batakolog Dr. Uli Kozok. Sejarah asal-usul ini masih gelap sampai sekarang.

Asal-usul suku Batak adalah topik yang sering menjadi perdebatan dan masih belum sepenuhnya terpecahkan. Berbagai teori dan hipotesis telah diajukan, tetapi kesulitan dalam mengumpulkan bukti sejarah yang jelas membuat asal-usul suku Batak menjadi "gelap" dan kontroversial.

Pernyataan MOP asal-usul orang Batak berasal dari segitiga Laos, Birma, dan Vietnam merupakan satu dari banyak teori yang beredar. Sayang, teori-teori semacam ini seringkali tidak didukung oleh bukti arkeologis atau linguistik yang kuat.

Dr. Uli Kozok, yang mengkhususkan diri dalam bidang linguistik dan sastera Asia Tenggara, membantah teori tsb dengan dasar analisis linguistik. Studi linguistik sering menjadi sumber informasi penting dalam menentukan hubungan antarbudaya dan sejarah migrasi.

Beberapa faktor yang membuatnya rumit termasuk perpindahan manusia, perubahan bahasa, dan kurangnya catatan tertulis yang lengkap dari masa lalu.

Ketidakpastian mengenai asal-usul suku Batak menunjukkan kompleksitas sejarah manusia dan seringkali menyiratkan bahwa keberlanjutan penelitian dan kajian lebih lanjut diperlukan untuk mendapatkan pemahaman yang lebih baik.

Yang pasti sebelum  kedatangan Belanda, istilah "Batak" adalah sebuah exonym (nama eksternal untuk suatu tempat, orang atau bahasa yang digunakan oleh orang asing dan bukan versi bahasa asli) yang digunakan oleh suku Aceh dan Melayu untuk merujuk pada penghuni di pedalaman yang tidak atau belum beragama Islam. Sementara istilah "Batak" sebelum zaman Belanda tidak pernah digunakan oleh penduduk Sumut sendiri.

Di dalam pustaha laklak atau buku dari kulit kayu dan juga di dalam naskah bambu tidak terdapat istilah "Batak".

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun