Pencalonan Gibran sebagai peserta kontestasi Pilpres 2024 yang memicu berbagai reaksi karena keterkaitannya dengan keluarga presiden. Respons ini mencerminkan ketertarikan luarbiasa terhadap politik dan keprihatinan akan dinasti politik.
Tolakan dan sikap negatif terhadap pengungsi Rohingya setidaknya dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk ketidaktahuan, stereotip, atau bahkan ketegangan politik regional.
Sikap anti-LGBT mencerminkan norma dan nilai-nilai sosial tertentu. Namun, perbedaan antara pandangan publik dan perilaku pribadi menunjukkan kompleksitas dalam memahami dan menerapkan nilai-nilai tsb.
Meskipun ada penolakan terhadap LGBT, praktik poligami dapat diterima dalam masyarakat tertentu, mencerminkan keragaman nilai dan pandangan seputar perilaku seksual.
Beberapa isu dapat menciptakan konsensus, sementara isu lainnya memicu perdebatan dan perbedaan pandangan.
Itulah Indonesia now yang memiliki keragaman yang signifikan. Kita sungguh berada dalam turbulensi dan dinamika yang berkembang semakin cepat seiring waktu. Ada perubahan moralitas dasar dalam masyarakat, khususnya terkait dengan kebebasan dan demokrasi, yang menjadi topik kompleks dan membutuhkan analisis multidimensional.
"Man lives by bread alone" (manusia hidup bukan hanya dengan roti). Kebutuhan manusia tidak hanya terbatas pada aspek materi atau kebutuhan fisik saja, tetapi juga mencakup dimensi spiritual, emosional, dan sosial. Ini sebagai pengingat bahwa kehidupan manusia tidak hanya seputar pemenuhan kebutuhan dasar, tetapi juga melibatkan nilai-nilai yang jauh lebih tinggi, hubungan sosial, dan makna dalam hidup.
Dalam realitas politik sekarang, urbanisasi dan modernisasi yang overdosis, membuat banyak anak bangsa fokus pada pencapaian materi dan kebutuhan dasar untuk mencapai kesejahteraan. Apapun dihalalkan untuk itu,
Kalangan milenial dan gen Z melihat struktur atas yang berperilaku seperti itu sebagai manipulatif dan koruptif, Mereka marah, mereka mengamuk dan mereka bertinju dengan gaya slugger di jalanan.
So, tak cukup hanya dengan kata-kata untuk mensolusikannya, tapi harus dengan terobosan dialog terbuka dan konstruktif antara generasi muda, akademisi, dan pemerintah. Hanya itu kunci yang tersisa untuk memahami perubahan yang terjadi sekarang dan bagaimana kita mencari solusi seimbang yang seharusnya, dimana kita dapat tegak berdiri sebagai bangsa yang santun dari belahan timur dunia, dan bukannya jadi bangsa pemberang yang bisanya hanya mencacimaki, berkelahi dan demo dimana-mana.
Joyogrand, Malang, Thu', Dec' 21, 2023.