Mohon tunggu...
Parlin Pakpahan
Parlin Pakpahan Mohon Tunggu... Lainnya - Saya seorang pensiunan pemerintah yang masih aktif membaca dan menulis.

Keluarga saya tidak besar. Saya dan isteri dengan 4 orang anak yi 3 perempuan dan 1 lelaki. Kami terpencar di 2 kota yi Malang, Jawa timur dan Jakarta.

Selanjutnya

Tutup

Analisis Pilihan

Imajinasi Politik Jokowi

19 Desember 2023   13:25 Diperbarui: 19 Desember 2023   13:25 223
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Terkait kesepakatan diam-diam Jokowi dengan Prabowo dan memasangkan anaknya Gibran untuk kontestasi Pilpres 2024. Ini adalah sebuah keputusan politik yang kompleks. Jokowi tak sesederhana penampilannya. Jokowi adalah sosok yang kompleks, yang bahkan seorang kepercayaannya seperti Pak Luhut Binsar Panjaitan belum sepenuhnya mengenal apa siapa dan bagaimana Jokowi itu sesungguhnya.

Pasangan Prabowo-Gibran adalah semacam "political detente" dari ketegangan politik pada Pilpres 2014 dan Pilpres 2019. Terbukti di masa kampanye Pilpres 2024 sekarang, samasekali tak ada keributan yang berarti. Kalaupun saling menyerang di medsos. Itu biasa. Lihat di AS sekalipun demikian adanya.

Jujur, langkah politik di sebuah sistem yang belum mapan sekali sangat bergantung pada figur dan kausalitas politik yang ada di sekitar. Dan tanpa road map menuju kursi kekuasaan seperti sistem di AS, maka dalam konteks Indonesia sekarang dibutuhkan sebuah imajinasi politik, sebagaimana imajinasi Jokowi bahwa belum ada kader yang siap meneruskan legacynya kecuali Prabowo, dan ke depan pasca Prabowo, Gibranlah yang akan dan pantas meneruskannya untuk Indonesia maju dan modern di masa yang akan datang. Gibranlah ke depan ini yang diharapkan sang imajinator yang dapat menciptakan road map bagaimana seharusnya menuju kursi kekuasaan itu.

Imajinasi politik, atau kemampuan untuk melihat dan membayangkan perubahan politik serta menciptakan visi masa depan, dapat menjadi faktor penting dalam membentuk langkah-langkah politik. Membuat road map atau rencana jangka panjang untuk mencapai tujuan politik tertentu pastilah membutuhkan visi dan imajinasi yang kuat.

Pemilihan kader atau individu yang dianggap mampu meneruskan legacy dan mewujudkan visi pemimpin sebelumnya menjadi langkah strategis Jokowi sekarang ini sebelum lengser dari kekuasaan.

Masyarakat yang terlibat dan informasi yang transparan adalah elemen penting dalam memastikan bahwa proses politik imajinatif ini berjalan dengan baik dan sesuai dengan nilai-nilai demokrasi.

Joyogrand, Malang, Tue', Dec' 19, 2023.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun