Cuaca kering dalam musim panas ekstrem selama berbulan-bulan telah membuat penanaman padi -- yang biasanya dilakukan pada bulan Oktober -- terlambat dari jadwal biasanya. Produksi padi tahun ini turun menjadi 30,9 juta ton dari 31,53 juta ton pada tahun lalu.
Saat berkunjung ke Pekalongan, Jateng, Jokowi mengunggah video di saluran YouTube kepresidenan yang mendesak pihak militer untuk maju dan membantu para petani dalam menanam benih padi. Bibit padi semi akuatik membutuhkan pengairan yang konsisten selama musim tanam.
"Karena curah hujan sudah terjadi di beberapa propinsi, kami ingin mendorong para petani untuk mulai menanam padi," kata Presiden. Sambil berdiri di samping sawah yang baru ditanami, presiden menambahkan, "tertunda karena El Nio .. kami ingin segera menanam, menanam, menanam." Lih bbc.com dalam http://tinyurl.com/ytqf352h
El Nio biasanya menyebabkan cuaca lebih panas dan kering di Asia Tenggara, sehingga mengurangi produksi di negara-negara produsen dan konsumen utama.
Jubir militer, Julius Widjojono, mengatakan banyak petani padi kekurangan tenaga kerja karena generasi muda berbondong-bondong ke kota untuk bekerja di pabrik demi mendapatkan upah yang lebih baik. Oleh karena itu meskipun sebagian petani mempunyai lahan, mereka kekurangan tenaga kerja.
Widjojono mengatakan para perwiranya dapat memperkirakan jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan untuk penanaman, sementara pasukan dapat dikerahkan dari unit militer terdekat.
Didorong oleh El Nio dan larangan ekspor beras putih non-Basmati baru-baru ini oleh India, pemasok utama dunia, harga beras global telah meningkat sebesar 45%, mencapai level tertinggi dalam 15 tahun.
Menteri Pertanian Amran Sulaiman mengatakan keterlibatan tentara di masa lalu telah membantu Indonesia mencapai swasembada pangan. Kerjasama dengan militer dapat membantu negara mengurangi impor beras.
Awal bulan ini, Kementan dan TNI menandatangani perjanjian yang mencakup personel militer yang membantu bertani dan menggunakan lahan kosong milik TNI untuk menanam padi, dengan bibit dan mesin yang dipasok oleh Kementan.
Perusahaan pengadaan negara, Bulog, tahun ini ditugaskan untuk mengimpor 3,5 juta ton beras -- menjadikan Indonesia salah satu importir beras terbesar sekarang.
Tingginya harga beras sekarang ini bisa menjadi masalah serius bagi masyarakat Indonesia. Peningkatan harga beras yang signifikan dalam periode waktu yang singkat dapat memiliki dampak negatif pada daya beli dan keamanan pangan.