Dialog Apokaliptik Dajjal dan AntiChrist dalam Masyarakat Multikultural
Dalam tradisi Islam, di antara banyak tanda-tanda akhir zaman adalah munculnya Al-Masih ad-Dajjal, atau Al-Masih palsu. Dalam bahasa Arab, "Dajjal" berarti orang yang menipu dengan mencampurkan kebenaran dan kebathilan.
Dajjal awalnya akan menyatakan dirinya sebagai Yesus, Mesias yang dijanjikan, dan kemudian akan menyatakan dirinya sebagai Tuhan. Ini akan menjadi ujian terbesar yang pernah dihadapi umat manusia, dimana kelaparan akan terjadi di Bumi selama sekitar tiga tahun. Dikatakan sepertiga bumi tidak akan turun hujan dalam satu tahun, dua pertiga pada tahun kedua, dan pada tahun ketiga, seluruh bumi akan menghadapi kekeringan.
Pandangan tentang akhir zaman dan munculnya Al-Masih ad-Dajjal adalah bagian dari keyakinan agama tertentu, khususnya dalam tradisi Islam. Cara individu menyikapi pandangan apokaliptik ini dapat bervariasi tergantung pada keyakinan, interpretasi pribadi, dan konteks budaya.
Setidaknya ada beberapa cara yang mungkin dapat membantu kita menyikapi tutur apokaliptik seperti ini di zaman modern.
1. Pemahaman dan Studi Mendalam.
Mendalami pemahaman agama dan tradisi Islam dengan merujuk pada sumber-sumber teks dan ulama yang terpercaya.
Memahami bahwa interpretasi dapat bervariasi dan memiliki kerangka waktu yang tidak pasti.
2. Keseimbangan dan Kewaspadaan.
Menjaga keseimbangan antara iman dan kehidupan sehari-hari.