Mohon tunggu...
Parlin Pakpahan
Parlin Pakpahan Mohon Tunggu... Lainnya - Saya seorang pensiunan pemerintah yang masih aktif membaca dan menulis.

Keluarga saya tidak besar. Saya dan isteri dengan 4 orang anak yi 3 perempuan dan 1 lelaki. Kami terpencar di 2 kota yi Malang, Jawa timur dan Jakarta.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Awas Bahaya Tinja yang Bukan Ninja

1 Desember 2023   14:11 Diperbarui: 1 Desember 2023   14:40 226
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Awas Bahaya Tinja yang Bukan Ninja

Menurut data Worldometers, jumlah penduduk dunia telah menembus 8,05 miliar jiwa pada 28 Juli 2023. Saat ini Indonesia memiliki jumlah penduduk terbanyak peringkat ke-4 dunia, yaitu 277,7 juta jiwa.

Penduduk semelimpah Indonesia, atau China dan India yang masing-masing sebanyak 1,4 milyar jiwa. Itu sesungguhnya bukanlah masalah, karena pertanda kelangsungan hidupnya semakin kuat. Namun, dalam konteks kesehatan, sulit untuk mengatakan bahwa populasi semelimpah ini nggak bakal mengedarkan penyakit. Contoh pandemi Covid-19 belum lama ini. Pandemi itu sangatlah mengguncang dunia.

Masalahnya bagaimana kita sebaiknya mengelola kesehatan lingkungan dalam populasi membludak seperti itu, agar dapat mencegah penyebaran penyakit berbahaya dan mengurangi pencemaran lingkungan. Salah satu yang pasti adalah tinja manusia harus dikelola secara aman dan efektif. Sayangnya, sekitar 4,2 miliar penduduk -- setara lebih dari setengah populasi global -- kekurangan akses sanitasi yang layak.

Masalah kekurangan akses sanitasi yang layak merupakan tantangan serius yang mempengaruhi kesehatan dan lingkungan global.

Upaya yang perlu dilakukan disini ialah meningkatkan akses sanitasi di wilayah-wilayah yang masih kekurangan, seperti pembangunan toilet umum, fasilitas pengelolaan limbah, dan penyediaan air bersih.

Juga perlunya meningkatkan kampanye pendidikan dan kesadaran masyarakat tentang pentingnya sanitasi yang baik, termasuk edukasi tentang cara pengelolaan limbah, kebersihan pribadi, dan pentingnya mencuci tangan.

Pengembangan teknologi sanitasi inovatif dapat membantu meningkatkan efisiensi dan keamanan pengelolaan limbah. Investasi dalam solusi seperti toilet pintar, pengolahan limbah ramah lingkungan, dan sanitasi berbasis teknologi dapat memberikan dampak positif.

Karena keterikatan dan interdependensi global sekarang ini, kitapun perlu melakukan kerjasama antarnegara. Dukungan internasional dapat memainkan peran penting dalam menanggulangi masalah sanitasi global, seperti bantuan finansial, pertukaran pengetahuan, dan dukungan teknis.

Pemerintah juga perlu membuat regulasi dan kebijakan yang mendukung pengelolaan sanitasi yang efektif, seperti perencanaan perkotaan yang baik, regulasi terkait limbah, dan insentif untuk pengembangan infrastruktur sanitasi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun