Mohon tunggu...
Parlin Pakpahan
Parlin Pakpahan Mohon Tunggu... Lainnya - Saya seorang pensiunan pemerintah yang masih aktif membaca dan menulis.

Keluarga saya tidak besar. Saya dan isteri dengan 4 orang anak yi 3 perempuan dan 1 lelaki. Kami terpencar di 2 kota yi Malang, Jawa timur dan Jakarta.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Awas Bahaya Tinja yang Bukan Ninja

1 Desember 2023   14:11 Diperbarui: 1 Desember 2023   14:40 226
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pengelolaan tinja yang perlu kita lakukan disini antara lain pastikan adanya fasilitas sanitasi yang memadai di kota anda, seperti toilet umum dan sistem pengelolaan limbah yang efektif; tingkatkan pemahaman masyarakat tentang pentingnya sanitasi dan praktik-praktik higienis untuk mengurangi risiko penyakit; lakukan investasi dalam teknologi pengelolaan limbah yang inovatif dan ramah lingkungan yang dapat membantu mengatasi masalah ini; libatkan masyarakat dalam program-program pengelolaan limbah untuk meningkatkan keberlanjutan dan efektivitasnya; terapkan regulasi yang ketat terkait dengan pengelolaan limbah dan memastikan pengawasan yang baik untuk menegakkan kepatuhan; doronglah proyek-proyek perbaikan infrastruktur sanitasi, terutama di daerah-daerah yang tinggi tingkat kepadatannya.

Mengatasi masalah pengelolaan limbah, termasuk tinja manusia, memerlukan pendekatan holistik yang melibatkan pemerintah, masyarakat, dan sektor swasta. Ini membutuhkan investasi, edukasi, dan kerjasama yang kuat untuk mencapai hasil yang berkelanjutan.

Menurut The Conversation, di negara berkembang, setiap orang rata - rata menghasilkan enam liter air limbah toilet setiap hari. Jika angka ini dikalikan penduduk yang tak memiliki akses sanitasi yang layak, maka ada sekitar 14 miliar liter air limbah toilet (yang juga terkontaminasi tinja) setiap hari. Volume air segitu dapat mengisi 5.600 kolam renang olimpiade. Limbah ini kebanyakan terbuang ke sungai dan mengalir ke laut yang pada ujungnya dapat mencemari terumbu karang. Sedangkan selama perjalanan menghilir ke laut, jelas pemanfaatan sungai tak lagi maksimal karena sudah sangat tercemar.

The Conversation melanjutkan air limbah tersebut berkontribusi pada peningkatan gejala diare dari penyakit kolera, tipus, dan rotavirus. Setiap tahunnya, penyakit-penyakit tersebut menyebabkan sekitar 297.000 kematian balita, atau sekitar 800 anak per hari. Angka tertinggi dari kematian terkait diare dialami warga miskin di sejumlah negara, misalnya Afghanistan, India, dan Kongo. -- Lih theconversation.com dalam https://tinyurl.com/yqgpvt6s

Informasi tersebut menunjukkan betapa pentingnya penanganan limbah toilet dan sanitasi yang baik untuk mencegah pencemaran lingkungan, terutama di negara berkembang.

Penanganan limbah toilet tidak hanya masalah sanitasi, tetapi juga memiliki dampak signifikan pada kesehatan masyarakat dan keberlanjutan lingkungan. Karenanya, upaya kolektif dan pendekatan holistik dibutuhkan untuk mengatasi tantangan ini.

Can we remind our future leaders who are currently fighting in the election campaign?

Bravo Ninja Politik dan Bye Tinja anak bangsa ....

Joyogrand, Malang, Fri',Dec' 01, 2023.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun