Mohon tunggu...
Parlin Pakpahan
Parlin Pakpahan Mohon Tunggu... Lainnya - Saya seorang pensiunan pemerintah yang masih aktif membaca dan menulis.

Keluarga saya tidak besar. Saya dan isteri dengan 4 orang anak yi 3 perempuan dan 1 lelaki. Kami terpencar di 2 kota yi Malang, Jawa timur dan Jakarta.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Memalukan Kota Wisata Malang Diserbu Banjir

27 November 2023   16:18 Diperbarui: 27 November 2023   16:20 424
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Berdasarkan pantauan lebih jauh, banjir terjadi pada sejumlah koordinat di wilayah kota Malang seperti di Sawojajar, Kecamatan Kedungkandang, Jalan MT Haryono, Simpang Gajayana, Jalan Mayjen Pandjaitan, Jalan Galunggung, Jalan Soekarno Hatta dan Kampung Kajoetangan Heritage.

Banjir yang dipicu hujan dengan intensitas tinggi tsb juga terjadi di Jalan Veteran, hingga membuat lantai dasar Malang Town Square atau Matos yang ada di kawasan tersebut tergenang - Lih antaranews.com dalam  https://tinyurl.com/yr489cu7

Kali Tlogomas, kampung Watugong, Merjosari, Malang, bermuara ke Sungai Brantas. Foto : Parlin Pakpahan.
Kali Tlogomas, kampung Watugong, Merjosari, Malang, bermuara ke Sungai Brantas. Foto : Parlin Pakpahan.

Masalahnya sekarang berpulang kepada Pemkot Malang, apakah tetap jogal atau bertahan ah itu masalah kecil. Kita lebih baik fokus pada upaya memfinisihing obyek wisata kota di Kajoetangan Heritages yang sudah mulai kelihatan hasilnya itu, atau mengembangkan destinasi kulineran berikut di Joyoagung raya setelah bebas dari pandemi Covid-19 sejak Maret lalu.

Banjir kali ini bukan lagi perkara kecil, sebab terbukti banjir tidak hanya di Karangbesuki hingga Matos di bilangan Veteran, tapi sudah meluber kemana-mana mulai dari Lowokwaru hingga Sawojajar.

Warga kota Malang sudah saatnya menseleksi calon pemimpin kota yang punya jiwa perakyat atau pelayan rakyat dan tahu persis penyakit kota yang berkembang sekarang dan ke depan ini. Nopember tahun depan adalah Pemilukada kota Malang. Mulai sekarang warga sudah harus menetapkan siapa calon unggulan yang bisa membawa kota Malang terbebas dari kebohongan publik selama ini bahwa kota Malang aman-aman saja. Itu bulshitt, bukti kemarin Matos di bilangan Veteran yang bersebelahan dengan kampus Unibraw dan tak jauh dari kampus UNM sampai kebanjiran. Ini sunggun memalukan.

Wikipedia mencatat ada beberapa nama unggulan untuk memimpin kota Malang ke depan ini, antara lain Sutiaji (mantan Walikota Malang); Sofyan Edi Jarwoko; Mochamad Anton (mantan Walikota Malang), Dewanti Rumpoko (mantan Walikota Batu); Ya'qud Ananda Gudban (mantan Anggota DPRD Kota Malang); Sri Untari Bisowarno (Anggota DPRD Jatim); I Made Riandiana Kartika (Ketua DPRD Kota Malang); Ahmad Wanedi (Anggota DPRD Kota Malang); Abdurrohman (Wakil Ketua I DPRD Kota Malang); Asmualik (Wakil Ketua II DPRD Kota Malang); Moreno Soeprapto (Anggota DPR RI); Rimzah Zubair (Wakil Ketua III DPRD Kota Malang); Wibi Dwi Andreas (Pengusaha); Amithya Ratnanggani (Anggota DPRD Kota Malang) -- Lih id.m.wikipedia.org dalam https://tinyurl.com/ytxhhu5v

Jembatan penghubung perum Joyogrand-Graha Agung, Merjosari, melewati sebuah patahan yg cukup dalam yg bukan sungai. Foto : Parlin Pakpahan.
Jembatan penghubung perum Joyogrand-Graha Agung, Merjosari, melewati sebuah patahan yg cukup dalam yg bukan sungai. Foto : Parlin Pakpahan.

Pilihlah calon pemimpin yang dalam perjalanan waktu terbukti pernah berbuat yang terbaik buat kota ini. Siapa dia. Menurut hemat saya Abah Antonlah itu. Meski ketika bertarung kedua kalinya ia terjungkal karena suap anggaran APBD perubahan. Tapi dalam perspektif lain yang lurus, warga kota pada umumnya menilai Abah Anton hanya di-fait-accompli oleh partai pengusung agar melakukan bancakan uang suap APBD perubahan 2015 ketika menjabat walikota Malang 2013-2018. Ketika Amin yi Cak Imin (tanpa Anies) belum lama ini datang berkampanye ke kota Malang, Abah Anton terlihat di sebelah Cak Imin. Banyak warga kota yang meneriakkan namanya agar mencalonkan kembali menjadi Walikota Malang.

Di samping siapa calon pemimpin kota ke depan ini, warga juga harus mengevaluasi kembali Perda RTRW kota Malang 2022-2042, khususnya yang terkait dengan ketersediaan ruang terbuka hijau (RTH) dan persoalan banjir yang kerap terjadi di kota Malang.

Bagi kelompok masyarakat yang terdampak langsung atau memiliki perhatian khusus terhadap masalah banjir dan RTH berhak untuk didengarkan pendapatnya, untuk dipertimbangkan pendapatnya, dan untuk mendapatkan penjelasan atau jawaban atas pendapat yang diberikannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun