Mohon tunggu...
Parlin Pakpahan
Parlin Pakpahan Mohon Tunggu... Lainnya - Saya seorang pensiunan pemerintah yang masih aktif membaca dan menulis.

Keluarga saya tidak besar. Saya dan isteri dengan 4 orang anak yi 3 perempuan dan 1 lelaki. Kami terpencar di 2 kota yi Malang, Jawa timur dan Jakarta.

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop Pilihan

Pertemuan Biden-Xi : AS tetap Menggunakan Idiom Lama

17 November 2023   17:49 Diperbarui: 17 November 2023   17:49 175
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Presiden AS Joe Biden dan Presiden China Xi Jinping berfoto bersama. Foto :  reuters.com

Sayang, kebijakan AS dalam hal ini masih bergantung pada perspektif lama yang sudah basi. Beberapa orang berpendapat bahwa membatasi China dalam beberapa bidang dapat merugikan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi secara global, sementara yang lain berpendapat bahwa tindakan tersebut diperlukan untuk melindungi kepentingan ekonomi dan keamanan nasional AS.

Pandangan tentang relevansi kebijakan ini bervariasi tergantung pada perspektif dan nilai-nilai yang dipegang oleh masing-masing pihak. Dan dalam konteks hubungan internasional, ini mau tak mau tentu harus digeser sesuai dinamika geopolitik dan ekonomi global.

Yang mungkin relevan dengan kondisi sekarang bagi AS dan China adalah masalah Fentanil. Fentanil adalah penting bagi AS dan China, terutama terkait dengan perdagangan obat-obatan terlarang. Fentanil adalah suatu jenis obat sintetis yang sangat kuat dan berpotensi mematikan, dan perdagangan ilegalnya menjadi fokus kerjasama antarnegara dan tindakan penegakan hukum.

AS dan China telah berupaya untuk meningkatkan kerjasama dalam mengatasi perdagangan obat terlarang, termasuk Fentanil. Pada 2019, China menyepakati peningkatan pengawasan terhadap produksi dan ekspor Fentanil dan senyawa terkait.

Isu Fentanil tidak hanya menjadi masalah keamanan nasional tetapi juga masalah kesehatan masyarakat di AS dan di seluruh dunia. Penyalahgunaan Fentanil telah menjadi salah satu penyebab utama overdosis dan kematian terkait narkoba di beberapa negara.

China merupakan produsen utama prekursor kimia yang digunakan dalam produksi Fentanil ilegal. Oleh karena itu, kerjasama antara kedua negara, termasuk pertukaran informasi intelijen dan tindakan penegakan hukum, penting untuk memerangi perdagangan Fentanil.

Perdagangan obat-obatan terlarang, termasuk Fentanil, merupakan isu global. AS dan China bekerjasama dengan lembaga internasional, seperti Badan Narkotika PBB (UNODC), untuk mengatasi tantangan ini secara bersama-sama.

Meskipun ada kesepakatan untuk meningkatkan kerjasama, implementasi kesepakatan tersebut menjadi kunci. Peningkatan transparansi, pertukaran informasi yang lebih cepat, dan tindakan penegakan hukum yang efektif menjadi faktor penting.

Isu Fentanil hanyalah satu aspek dari hubungan yang kompleks antara AS dan China. Meskipun masalah ini menjadi prioritas, tetapi dinamika yang lebih luas antara kedua negara melibatkan berbagai aspek, termasuk perdagangan, teknologi, dan keamanan.

AS sudah harus meninggalkan idiom lama dan sebaiknya fokus pada kerjasama iptek, masalah keamanan dunia dan Fentanil, ketimbang utak-atik perbedaan sistem kedua negara dan utak-atik masalah Taiwan.

Bagaimanapun Geopolitik dunia sekarang ini sudah jauh pergeserannya pasca AS meninggalkan Afghanistan 3 tahun lalu dan setelah perang Ukraina dan teror Hamas 7 Oktober lalu terhadap Israel.

Joyogrand, Malang, Fri', Nov' 17, 2023.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun